Malam sudah tiba…saatnya pulang ke penginapan di Murayama… berdasarkan jadwal shuttle bus terakhir jam 18.21, kami bergegas menuju halte. Kami adalah termasuk orang-orang pertama yang mengantri di halte mungil.
Calon penumpang bus terus berdatangan dan halte sudah tak sanggup menampung lagi.. akhirnya di tengah derasnya hujan salju dan dingin yang semakin menggigit, kami keluar dari halte karena kuatir tidak akan kebagian bus, jika kami tidak berdiri di antrian paling depan.
Kebanyakan calon penumpang berasal dari mainland China. Rasanya lama sekali kami menunggu… akhirnya bus datang juga… karena berasal dari budaya yang berbeda, tidak semua calon penumpang bisa antri, terjadilah system “siapa cepat dia dapat.” Beruntung kami antri di bagian depan, tidak lama kami naik dan bayar tarif bus dengan uang pas. Yang lain banyak yang menunggu lama karena tidak ada uang pas sesuai tarif bus.
Bus sudah penuh sesak (banyak yang berdiri)… setelah tidak bisa menerima penumpang lagi… sebelum bus kami berangkat… kami memperhatikan pengemudi menghubungi kantor pusat untuk meminta bus tambahan… ketika bus yang kami tumpangi meninggalkan halte, bus tambahan sudah bisa terlihat yang siap mengangkut calon penumpang yang masih tertinggal tadi.
Sungguh pemerintah daerah setempat sangat tanggap dengan kebutuhan wisatawan. Ngga kebayang kalau ketinggalan bus terakhir. Sama sekali ngga ada taxi atau transportasi lain.
Mungkin harus rela merogoh kantong untuk mencari penginapan yang tarifnya cukup mahal di Ginzan Onsen ini karena Februari termasuk peak season, itu pun jika masih ada kamar kosong.
Tiba di Oishida station, langsung kami menumpang kereta ke Murayama station selama 11 menit. Tiba di Murayama station kami menunggu cukup lama untuk mendapatkan taxi, namun tidak ada taxi yang stand by di station karena malam sudah larut dan salju turun cukup deras. Akhirnya kami menelpon pemilik penginapan yang kebetulan sedang berkendara mobil dan dia bersedia menjemput kami di station. Puji TUHAN.
Tiba di Komeyakata Guest House… langsung masuk toilet, lalu sikat gigi cuci muka, minum teh hangat dan bersiap tidurrrrr….enaknya kehangatan dari penghangat di bawah lantai tanah terasa hingga ke lantai attic/loteng ini. Sebuah kemewahan sangat…
Hari ke – 3 : Murayama – Tokyo