Mohon tunggu...
Farianty Gunawan
Farianty Gunawan Mohon Tunggu... Lainnya - Smart Traveller, Travel Consultant, Christian-Holyland Expert, Happy Baking Learner,

A wife for best husband and a mother of wonderful best two grown up daugther and son. Being in Travel Industry since 1992. Love to learn the new right things. Pray first and do the best

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Termashyur Sejak Dahulu Kala, Neira

3 Maret 2021   20:00 Diperbarui: 7 Maret 2021   13:52 1340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
alm. Bung Hatta dan Ibu Rahmi Hatta sedang makan patita di Banda Neira. Sumber : koleksi pribadi

Saya juga tidak paham, tapi yang terlihat nyata adalah fasilitas bandara sangat terbatas, panjang landasan (runway) juga pendek (runway 900mx30m) sehingga tidak dapat dilandasi oleh pesawat yang lebih besar/panjang.

Kenapa landasan pesawat tidak diperpanjang? Kemungkinan lahannya terbatas. Semoga ada solusi untuk membuka jalur udara lebih lebar lagi menuju dan dari Banda Neira supaya pariwisata dan bisnis yang ujungnya bermuara ke perekonomian akan lebih berkembang, sehingga kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Lebih jauh dapat mampir di tautan :http://hubud.dephub.go.id/website/BandaraDetail.php?id=84

Lebih baik menyesuaikan waktu berkunjung dengan musim di Banda Neira. Musim terbaik menuju Banda Neira adalah Oktober dan awal November. Saat itu cuaca cerah di Kepulauan Banda dengan ombak tenang dan bersahabat. Bulan terburuk adalah Mei-Juli, saat ombak laut sedang tinggi.

Cerita belum berakhir...ketawa dulu aaaahhahahahaha... pertama kali naik pesawat Twin Otter  yang hanya dapat ditumpangi oleh maksimum 12 penumpang dengan bagasi terbatas, bahkan berat tubuh penumpang juga ditimbang di atas alat timbangan barang bagasi hahahahaha... Bagi sebagaian orang atau mungkin bagi penduduk Pulau Banda Neira hal itu sudah biasa, tapi bagi kami luaarrr biasa. 

Tertulis Twin Otter, tapi di mass-media ditulis CASA C-212 Aviocar untuk rute Banda Neira - Ambon. Sumber : koleksi pribadi
Tertulis Twin Otter, tapi di mass-media ditulis CASA C-212 Aviocar untuk rute Banda Neira - Ambon. Sumber : koleksi pribadi

Saat masuk ke dalam pesawat, tercium bau bahan bakar... ngeri juga... tapi penumpang lain yang tampaknya penduduk setempat, teknisi, pramugara dan pilot serta co-pilot nya adem aja... ya sudahlah... Pramugara menjelaskan singkat tentang K3 di dalam pesawat, kami berdoa pribadi, lalu pilot dibantu co-pilot mulai menjalankan baling-baling dan menjalankan pesawat... tidak lama mengudara, pesawat mulai bergoyang2...berusaha tenang dan melihat pemandangan... pemandangan saat berada di atas Pulau Banda Neira sangaaat indah...cekidot foto amatiran nya ya.

Pilot, co-pilot, teknisi dan pramugara. Sumber : koleksi pribadi
Pilot, co-pilot, teknisi dan pramugara. Sumber : koleksi pribadi

New experience... Sumber : koleksi pribadi
New experience... Sumber : koleksi pribadi

Penumpang 12 orang dan tetap sempit hahaha... Sumber: koleksi pribadi
Penumpang 12 orang dan tetap sempit hahaha... Sumber: koleksi pribadi

Hikmat di balik persoalan. Jika ada masalah naiklah ke atas (mendekat kepada TUHAN) maka persoalan akan terlihat kecil. Sumber : koleksi pribadi
Hikmat di balik persoalan. Jika ada masalah naiklah ke atas (mendekat kepada TUHAN) maka persoalan akan terlihat kecil. Sumber : koleksi pribadi

Sampai berjumpa lagi ... Neira. Sumber : dokumen pribadi
Sampai berjumpa lagi ... Neira. Sumber : dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun