Dan setelah itu, beberapa minggu kemudian ki woo terbangun dari koma, Ki Woo serta ibunya dihukum dengan dakwaan penipuan dan menjalani masa percobaan sementara ki jung meninggal dan kitae menghilang. lalu ki woo menulis surat pada ayahnya yang berjanji bahwa suatu hari dia akan mendapatkan uang yang cukup buat membeli rumah itu sekaligus menyatukan balik keluarga yang tersisa.
Analisis Film "Parasite" melalui pendekatan Ekonomi Politik
Film "Parasite" berhasil membuka mata para penonton (baik penonton nasional maupun internasional) karena telah menceritakan realita kehidupan sosial ekonomi masyarakat kelas menengah kebawah di Korea Selatan dan bagaimana mereka berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jika film "Parasite" dilihat dari aspek ekonomi politik, maka dapat kita ketahui bahwa Korea Selatan sendiri memiliki masalah ketimpangan sosial yang cukup serius yang dihasilkan oleh sistem perekonomian, yang gagal untuk menciptakan kesetaraan, menghilangkan "wealth gap" bagi penduduk kelas menengah kebawah dan penduduk kelas bawah.
Sebelum melanjutkan lebih dalam analisis dari film ini, kita perlu mengetahui sistem ekonomi Korea Selatan dan kondisi kehidupan masyarakat kelas menengah ke bawah dan kelas bawah di Korea Selatan. Korea Selatan menganut sistem ekonomi liberal / pasar, dimana pada sistem ini masyarakat memiliki kebebasan seluas-luasnya untuk melakukan kegiatan ekonomi, kondisi ekonomi korea selatan juga dapat terbilang maju, bahkan Korea Selatan termasuk dalam ekonomi terbesar ke-12 menurut hasil penelitian IMF/ Dana Moneter Internasional yang diambil pada tahun 2018 (pengukuran data ini berdasarkan produk domestic bruto di pasar/ nilai tukar resmi pemerintah). Namun dibalik kesuksesan ini masalah ketimpangan sosial merajalela.
Ketimpangan Sosial di Korea Selatan menjadi masalah yang terbilang serius. Film "Parasite" merepresentasikan kondisi ketimpangan sosial atau economic inequality disana. Keluarga "Kim" merupakan keluarga yang dapat dibilang sebagai keluarga yang memiliki pendapatan rendah/ miskin, mereka berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan berbagai cara (melipat kotak pizza, dsb). Anggota keluarga Kim dapat diklasifikasi sebagai pekerja tidak tetap / irregular workers, berdasarkan statistik yang dikeluarkan oleh Korea Selatan / Statistics Korea jumlah pekerja tidak tetap pada tahun 2019 adalah sekitar 30% lebih dari seluruh total pekerja dan jumlah ini terus meningkat. Pekerja tidak tetap / irregular workers tidak memiliki tunjangan/ kelebihan seperti pekerja tetap. Mereka tidak mendapatkan asuransi yang umumnya didapatkan oleh pekerja tetap, mereka mendapatkan sedikit bantuan/proteksi buruh, mendapatkan setengah dari apa yang pekerja regular dapatkan, selain itu irregular workers cenderung tidak terjamin untuk mendapatkan pekerjaan, tidak seperti "regular workers".
Berjalannya cerita pada film "Parasite", Keluarga "Kim", terlebih anak lelakinya (Ki-woo) telah mendapatkan pekerjaan sebagai tutor bahasa Inggris untuk keluarga "Park", (meskipun mendapatkan pekerjaan ini dengan cara yang abnormal). Keluarga Park sendiri merupakan keluarga yang kaya, berbeda jauh dengan Keluarga Kim. Tak lama setelah bekerja dengan Keluarga Park, Ki-woo memanfaatkan kesempatannya untuk membuat anggota keluarganya bekerja dengan Keluarga Park. Pada akhirnya film ini berakhir tragis kepada semua tokoh yang ada.
Film karya Bong Joon-Ho mengeksplorasi economic inequality yang dirasakan oleh masyarakat kelas bawah yang ada di Korea Selatan. Di Korea Selatan sendiri kesenjangan antara yang kaya dan miskin cukup tinggi. Menurut data yang disediakan oleh Statistics Korea , dua kelompok orang Korea di antara umur 20 hingga 30 tahun, 20 persen dari mereka memiliki kekayaan yang 35 kali lebih banyak dibandingkan dengan 80 persen lainnya. Kesenjangan kekayaan juga meningkat dari 776 juta won ($650.000 atau setara dengan Rp. 9.247.550.000 dalam rupiah) pada tahun 2019, menjadi 846 juta won ($714.000 atau setara dengan Rp.10.168.748.250) pada tahun 2020. Kesenjangan ini juga diakibatkan oleh monopoli oleh chaebols. Chaebols dapat diartikan sebagai keluarga kaya, warga Korea Selatan melihat bahwa kelompok ini sebagai "aktor" yang mendominasikan perekonomian dan memiliki peran dalam politik Korea Selatan, mereka juga dianggap sebagai konglomerat yang korup. Banyak kalangan muda yang berasal dari Korea Selatan menganggap diri mereka sebagai "Sampo Generation", dimana mereka telah meninggalkan dan menyerah pada pernikahan, kepemilikan anak, dst karena tingginya biaya hidup dan pengangguran. Selain itu tingkat kemiskinan bagi lansia juga sangat parah, pada tahun 2018 setengah dari lansia yang hidup di Korea Selatan hidup bersamaan dengan kemiskinan, dan banyak diantara mereka yang tunawisma.
Dari data yang dikumpulkan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development), tingkat kemiskinan di Korea Selatan menempati peringkat yang cukup tinggi (pada 17.4%) mendekati AS pada tingkat 17,8%. (Data ini dipersembahkan diantara negara-negara yang secara finansial sudah maju/ major economies). Secara general orang Korea sedikit kurang puas dengan kehidupan mereka dibandingkan rata-rata OECD, saat diminta untuk menilai kepuasan mereka terhadap kehidupannya di Korea Selatan dari skala 0-10, orang Korea memberikan nilai rata-rata 5,9, lebih rendah dibandingkan rata-rata OECD (dimana rata rata OECD sebesar 6.5).
Â
Kesimpulan
Film squid game menggambarkan adanya ketimpangan ekonomi yang tinggi, Film Ini juga memperlihatkan kepada kita bahwa masalah-masalah ekonomi itu bukan hanya dapat terjadi baik pada kaum menengah kebawah maupun juga kaum menengah keatas. Masalah-masalah yang timbul dalam film ini menonjolkan adanya penyebab kemerosotan finansial yang diperburuk dengan adanya sistem ekonomi kapitalis yang dianut, dimana pemerintah tidak memiliki campur tangan atas perputaran roda ekonomi sehingga muncullah masalah baru yaitu adanya eksploitasi ketenagakerjaan. Dalam konsep ekonomi politik Marxisme, para kaum kapitalis memiliki kekuasaan penuh atas para pekerjanya. Dengan sistem demikian menurut kami hanya menguntungkan salah satu pihak dimana pemilik modal semakin kaya dan buruh semakin miskin. Dalam film squid game juga kita dapat melihat bahwa kaum kapitalis membuat masyarakat menengah menjadi sebuah tontonan dengan memberikan iming-iming hadiah uang bagi mereka yang mampu merubah kondisi perekonomiannya, dan juga dengan cara mempertaruhkan nyawanya.