Mohon tunggu...
Farhansyah Fazril
Farhansyah Fazril Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Siliwangi

Mahasiswa Pendidikan Sejarah dari Kota Tasikmalaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lebensraum : Landasan Utama Ekspansi Jerman Dalam Perang Dunia 2

17 Desember 2021   21:13 Diperbarui: 17 Desember 2021   21:18 1648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebensraum dan NAZI

Untuk bisa menjalankan rencana ekspansinya, tentu Hitler tidak bisa melakukannya seorang diri. Dia perlu dukungan besar dari masyarakat Jerman untuk bisa melakukan hal tersebut. Oleh karena itu, Hitler memutuskan untuk bergabung dengan partai NAZI pada tahun 1920-an. Partai NAZI sendiri bisa dibilang memiliki kiprah dan stigma yang baik di kalangan masyarakat. NAZI hadir sebagai partai yang yang bisa dikatakan pro rakyat dan bergerak untuk menegakkan keadilan di kalangan masyarakat. Namun, tampaknya semua itu cukup berubah setelah Hitler memutuskan untuk menjadi pemimpin partai dan naik jabatan sebagai Fuhrer pada tahun 1933 serta menyatakan bahwa dia adalah pemimpin mutlak yang statusnya tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun. Kepemimpinan Hitler yang otoriter membuat masyarakat Jerman sendiri mengalami kesulitan mendapat kebebasan. Meskipun begitu, keinginan Hitler untuk membuat Jerman kembali menjadi negara maju menjadi salah satu semangat yang tampaknya perlu diapresiasi.

Adolf Hitler dan anggota NAZI (Sumber : Holocaust Encyclopedia)
Adolf Hitler dan anggota NAZI (Sumber : Holocaust Encyclopedia)

Selama kepemimpinannya sebagai seorang Fuhrer dan pemimpin NAZI, Hitler tentunya tidak lupa akan pemikiran yang berada di kepalanya setiap saat, yaitu Lebensraum. Lebensraum sendiri bahkan dijadikan sebagai ideologi utama NAZI selama kepemimpinan Hitler. Hitler menerapkan lebensraum sesuai dengan apa yang ditulisnya dalam bukunya yang berjudul Mein Kampf. Adanya keinginan kuat untuk melakukan ekspansi ini pun pada akhirnya berhasil diwujudkan oleh Hitler pada tahun 1939, yang juga mengawali Perang Dunia 2. Jadi, dapat dikatakan bahwa lebensraum menjadi elemen utama dalam pelaksanaan birokrasi NAZI, meskipun lebensraum tersebut cukup berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Ratzel. Hal tersebut dikarenakan, dalam Perang Dunia 2, Hitler juga menerapkan ideology antisemit yang berujung pada peristiwa Holocaust dan membawa kerugian bagi satu ras tertentu, yaitu Yahudi.

Ratzel sendiri dalam gagasannya mengenai lebensraum, sama sekali tidak menyatakan mengenai perlunya genosida terhadap suatu ras tertentu. Ratzel hanya menghendaki bahwa setiap kelompok masyarakat perlu untuk melakukan ekspansi wilayah dan migrasi ke wilayah lainnya supaya bisa berkembang. Bahkan, Ratzel menyatakan perlunya percampuran ras dalam suatu wilayah tertentu, mirip dengan yang disampaikan oleh Kjellén. Jadi, adanya ideologi antisemit dan genosida terhadap yahudi murni berasal dari Hitler sendiri dan menjadi salah satu faktor pembeda antara lebensraum Ratzel dan lebensraum Hitler.

Jadi, intinya, lebensraum adalah suatu pemikiran yang digagas oleh Friedrich Ratzel yang menyatakan bahwa suatu kelompok masyarakat harus melakukan ekspansi wilayah dan migrasi supaya masyarakat tersebut mengalami perkembangan. Gagasan ini sendiri didasarkan pada “seleksi alam” yang digagas oleh Charles Darwin. Lebensraum sendiri cukup dikenal di wilayah Eropa dan mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Respon pihak-pihak tersebut pun beragam, ada yang setuju dengan gagasan tersebut dan ada juga yang menentang.

Selama masa perang dunia 2, lebensraum ini digunakan oleh Adolf Hitler sebagai landasan dalam proses ekspansi wilayahnya. Hal tersebut dikarenakan kondisi Jerman pada saat itu dianggap lemah dibandingkan dengan negara-negara lain disekitarnya. Oleh karena itu, Hitler yang sejak awal menganut pemikiran lebensraum gagasan Ratzel, memutuskan untuk melakukan ekspansi ke wilayah sekitarnya, dengan target utama Eropa timur. Namun sangat disayangkan, proses ekspansi ini tidak berjalan dengan baik dan malah menjadi boomerang bagi Jerman sendiri. Dilakukannya ekspansi ini besar-besaran membuat Jerman mengalami kesulitan membendung serangan dari berbagai pihak dan membuat Jerman sekali lagi mengalami kekalahan dalam Perang Dunia.

Sumber :

Abrahamsson, C. (2013). On the genealogy of Lebensraum. Geographica Helvetica, 68(1), 37-44.

Smith, W. D. (1980). Friedrich Ratzel and the origins of Lebensraum. German Studies Review, 3(1), 51-68.

Raspati, A. K. B. (2019). PEMIKIRAN HANNAH ARENDT TENTANG IDEOLOGI NAZI JERMAN (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).

Octavia, Vanni (2015) JERMAN DI BAWAH PEMERINTAHAN ADOLF HITLER : Kajian Historis Gerakan Oposisi terhadap Pemerintahan Adolf Hitler pada Tahun 1933-1945. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun