Mohon tunggu...
Farhan Setiawan
Farhan Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa s1 UMB Fakultas Teknik Mesin 41320010050 Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak, CIFM, CIABV, CIBG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 2_Etika UMB_ Prof. Dr. Apollo_ FarhanSetiawan_41320010050

17 November 2023   13:45 Diperbarui: 17 November 2023   13:45 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu pemimpin?

Apa itu kepemimpinan Kepemimpinan adalah  kekuatan atau kemampuan yang ada  dalam diri seseorang. Postur kepemimpinan ini digunakan ketika menunjukkan kepemimpinan. Salah satu dampak sikap kepemimpinan ini terhadap masyarakat adalah dampaknya terhadap masyarakat. Pengaruh  ini disengaja dalam pekerjaan dan organisasi. Sebab, memimpin suatu pekerjaan atau organisasi pada umumnya memerlukan sikap kepemimpinan. Maksud dari sikap kepemimpinan ini adalah untuk mencapai tujuan. Baik dalam kehidupan profesional Anda atau dalam organisasi Anda, selalu ada tujuan yang ingin dicapai. Dengan sikap kepemimpinan maka tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai. Kepemimpinan adalah suatu sikap yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Sebaliknya pemimpin adalah orang yang dipercaya. Kepercayaan ini digunakan untuk menjadi pemimpin atau ketua suatu perusahaan atau organisasi. Berdasarkan hal ini, seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan memimpin anggotanya. Selanjutnya, seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi dan membujuk orang atau kelompok seseorang. Tujuan lebih mudah dicapai ketika pemimpin dan anggota melihat ke arah yang sama.

Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan secara umum?

Kepemimpinan secara umum adalah sesuatu yang ada dalam diri seseorang. Kepemimpinan  dapat mempengaruhi orang. Selain itu, sikap kepemimpinan juga dapat digunakan untuk memimpin suatu partai tertentu.Tujuannya adalah untuk mencapai suatu tujuan. Dalam KBBI atau Ensiklopedia Bahasa Indonesia, kepemimpinan mengacu pada pemimpin atau cara memimpin. Menurut KBBI, pemimpin adalah orang yang memimpin.

Apa itu korupsi?

Kata korupsi berasal dari kata latin "corruptio" atau "corruptus". Corruption memiliki banyak arti: tindakan merusak atau menghancurkan. Korupsi juga diartikan sebagai kebobrokan, keburukan, kebobrokan, ketidakjujuran, penyuapan, amoralitas, penyimpangan dari kesucian, dan kata-kata atau pernyataan yang menyinggung atau memfitnah. Definisi korupsi lainnya diusulkan oleh Bank Dunia pada tahun 2000: ``Korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan publik untuk keuntungan pribadi. Definisi Bank Dunia ini telah menjadi standar internasional untuk mendefinisikan korupsi. Definisi ini, yang juga diadopsi oleh Asian Development Bank (ADB), mengacu pada aktivitas yang melibatkan tindakan tidak pantas dan ilegal yang dilakukan oleh pegawai sektor publik dan swasta untuk memperkaya diri mereka sendiri dan orang-orang terdekat mereka. Lebih lanjut ADB berasumsi bahwa orang-orang ini menyalahgunakan posisi mereka untuk membujuk pihak lain agar melakukan hal yang sama.

 "Gaya Kepemimpinan Dewa Rucii Werkudara dalam Anti Korupsi di Indonesia" menguraikan gaya kepemimpinan Dewa Rusi Werkdara dan penerapannya dalam antikorupsi di Indonesia. Artikel ini menjelaskan bahwa  pemimpin harus memiliki karakter moral dan integritas yang kuat untuk melawan korupsi. Artikel tersebut juga menyebutkan bahwa kisah Dewa Rusi kaya akan ajaran filosofis dan moral Jawa yang menekankan pentingnya kesadaran diri untuk mengenali asal usul seseorang sebagai ciptaan Tuhan. Gaya kepemimpinan Dewa Rusi Werkdara dalam antikorupsi di Indonesia meliputi penerapan nilai moral, integritas, dan keadilan. Pemimpin yang mengadopsi gaya ini berupaya menciptakan lingkungan yang bebas korupsi dengan memberikan contoh moral dan mendorong perilaku jujur dan transparan.

Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap korupsi mencakup berbagai faktor, termasuk kurangnya transparansi, lemahnya pengawasan kelembagaan, rendahnya gaji, peraturan yang rumit, dan penerimaan masyarakat terhadap praktik korupsi. Faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada lingkungan yang kondusif bagi korupsi. Penting untuk mengatasi faktor-faktor ini melalui langkah-langkah seperti meningkatkan transparansi, memperbaiki tata kelola, memperkuat akuntabilitas, dan mendorong perilaku etis baik di sektor publik maupun swasta. Memahami dan mengatasi faktor-faktor ini sangat penting untuk memberantas korupsi dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

Makna Ajaran Dewa Ruci

Guru Durna memerintahkan Sena menemukan air suci Prawitasari. Kata prawita berasal dari kata pawita yang artinya bersih, suci, sementara kata sari artinya inti. Jadi, prawitasari adalah inti atau sari daripada ilmu suci.

Air suci itu disebut ada di hutan Tikbrasara, di lereng Gunung Reksamuka. Kata tikbra artinya prihatin dan sara berarti tajamnya pisau; makna ini melambangkan pelajaran untuk mencapai lendeping cipta (tajamnya cipta). Kata reksa itu berarti memelihara atau mengurusi dan muka adalah wajah; jadi, reksamuka itu adalah mencapai sari ilmu sejati melalui samadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun