Mohon tunggu...
Farhan Saleh
Farhan Saleh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam.

Saya suka menulis, mendengarkan musik, travelling, dan berenang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengaruh Game Free Fire Terhadap Psikologi Anak

17 Juni 2023   17:00 Diperbarui: 17 Juni 2023   17:48 4792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DAMPAK NEGATIF GAME FREE FIRE

 Walaupun terdapat banyak utilitas dalam memainkan game online, dampak negatifnya tetap harus sangat diperhatikan. Kita mesti menyadari apa saja dampak negatif game free fire agar bisa mewaspadainya. Adapun dampak negatif game online khususnya free fire bagi kesehatan mental (mental health) seperti, kurangnya bersosialisasi tatap muka, terlampau fokus bermain game mengakibatkan seseorang elusif terbebas dari gadgetnya. Bahkan bisa saja malah melakukan phubbing, yakni mencuaikan orang lain yang berada di hadapannya karena sedang asik sendiri bermain game online. Efek negatif bermain game free fire lainnya yaitu, mendatangkan adiksi (kecanduan) yang intens, game free fire  di design dengan bagus mulai dari karakter dan model permainan. Adiksi menampakkan dampak yang sangat buruk bagi kesehatan psikologis pemain game dalam kehidupan sehari-hari. Perihal dampak negatif lainnya yaitu, mengatakan perkataan yang kasar dan lucah. Entah ini terjadi di seantero dunia atau hanya di Indonesia saja, tetapi sejauh yang penulis temukan di berbagai kota pun terjadi hal demikian. Ada pun ketaktetapan pola makan dan istirahat, karena asik bermain game, para remaja mengalami perubahan pola istirahat dan makan. Melabuhkan kesehatan, hanya demi mencapai level tertinggi dalam bermain game para remaja sampai melupakan waktu, sehingga kesehatan pun tidak terkontrol dan pada akhirnya menyebabkan para gamers mengalami gangguan kesehatan seperti merusak kesehatan mata, timbulnya masalah otot dan persendian, memicu halusinasi, dan insomnia atau sulit tidur. Ada pula anak-anak yang bermain game sampai abai terhadap waktu ibadah dan menyepelekan aspek spiritualitasnya. Perbuatan ini tergolong melampaui batas, karena telah mengacuhkan perintah Tuhannya.

Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara yang telah dilakukan mengenai efek negatif seperti efek adiktif bermain game online free fire battlegrounds di desa Tempel dapat disimpulkan bahwa efek negatif yang ditimbulkan terhadap ahlak remaja yaitu para remaja menggunakan uang yang diberikan orang tua hanya untuk bermain game, sering melalikan waktu beribadah, kebiasaan menyendiri hanya untuk bermain game free fire menyebabkan kurangnya pergaulan dalam lingkungan, pikiran akan selalu terarah kepada game tersebut dan berakibat berkurangnya konsentrasi untuk belajar, emosi tidak stabil, interaksi sosial yang buruk terhadap keluarga, lingkungan dan teman sebaya karena karakter yang tidak terkontrol, bebas menjadi karakter dia ketika bermain game terbawa ke dunia nyata, prestasi akademik yang menurun dan buruk dikarenakan remaja memilih bermain game free fire sampai larut daripada belajar dan mengulang pelajaran. Untuk mengatasi adanya dampak negatif akibat kecanduan game , diperlukan bimbingan dari sekolah dan orang tua.

Menurut hasil penelitian yang telah kami laksanakan di lapangan, ada beberapa dampak yang timbul dari bermain game free fire terhadap psikologi anak, seperti yang dikatakan oleh narasumber yang bernama ibu Sri, beliau mengatakan: "Bahwasannya game free fire membuat anaknya yang bernama Bagas sering menunda, membantah, dan melawan printah orang tua, serta sulit mendengarkan nasehat orang tua". Selain itu, ibu dari dari tiga anak tersebut mengutarakan bahwa game free fire berdampak pada aspek akademik seperti kurangnya fokus anak pada saat proses pembelajaran. Selanjutnya kakak dari Bagas yang bernama Seger Wicaksono, mengatakan bahwa game free fire dapat mengakibatkan social anxiety, adiknya lebih mengutamakan mabar (main bareng) dibandingkan bermain permainan tradisional diluar rumah bersama teman-teman sebayanya. Sehingga, adiknya enggan untuk bersosialisasi dengan orang sekitar. Adapun alasan dari narasumber utama yang bernama Bagas dan Maulana selaku player game free fire  menyatakan bahwasannya game free fire sangat asik untuk dimainkan karena game tersebut memiliki fitur auto aim, dan juga mengandung visual yang bagus namun memiliki kapasitas yang rendah. Pada akhirnya, ibu Sri memberikan jalan keluar kepada seluruh orang tua agar bisa lebih bertindak tegas dalam mengawasi  anak bermain game.

Manusia tidak lah dapat menghentikan laju dari perkembangan teknologi. Seiring berjalannya waktu demi waktu teknologi akan terus meningkat secara cepat. Game online pun tentunya akan semakin banyak yang bermunculan dalam kehidupan manusia. Hakikatnya semua game memiliki dampak yang sangat baik bagi pertumbuhan kognitif anak. Akan tetapi, jika game digunakan terlalu berlebihan (over use) maka akan banyak dampak negatifnya psikologi anak. Oleh karena itu, peran orang tua harus lebih ditekankan baik itu dalam hal pengawasan maupun tindakan guna meminimalisir adanya deviasi terhadap perilaku anak. Anak merupakan investasi masa depan orang tua, maka dari itu sudah sepatutnya sebagai orang tua membina anaknya agar menjadi anak yang dapat membanggakan keluarga, agama, dan bangsa Indonesia.

REFERENSI

Akhmad Nur Haqiqi, & Abd. Muhith. (2021). Efek Negatif Bermain Game Online "Free Fire Battlegrounds" Terhadap Akhlak Remaja Di Desa Ambulu Kabupaten Jember. Journal Of Social Studies, 63-68.

Bangsa, Y. B. (2023, Januari 02). Harus Tahu, Ini Dampak Positif Dan Negatif Game Online! Diambil kembali dari ybkb.or.id: https://ybkb.or.id/harus-tahu-ini-dampak-positif-dan-negatif-game-online#:~:teks-Salah%20satu%20manfaat%20bermain%20game,kreatif%20agar%20bisa%20memenagkan%20permainan

Garena Free Fire. (2017). Diambil kembali dari id.m.wikipedia.org: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Garena_Free_Fire

J. R., Savitri Adityani, Dadan Suryadipura, B. U., Bunga Aprilia, Ariyadi Suherman, & Kevin Alfaizi. (Volume 3, No.1, Agustus 2020). Esports Sebagai Sumber Soft Power Indonesia: Sosialisasi Kepada Anak Muda. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 44-45.

Lisnawati, Nana Ganda, & Syarip Hidayat. (Vol. 8, No. 4, 2021). Dampak Game Free Fire Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar , 842-845.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun