Mohon tunggu...
Farhan Saleh
Farhan Saleh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam.

Saya suka menulis, mendengarkan musik, travelling, dan berenang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengaruh Game Free Fire Terhadap Psikologi Anak

17 Juni 2023   17:00 Diperbarui: 17 Juni 2023   17:48 4792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://inbisnis.id/dampak-game-online-bagi-anak-dibawah-umur/

Penulis: Farhan Saleh, Nanda Afit Anggara, Heri Swandy Harahap, Siti Intan Fauziyah

Bermain merupakan hal yang tak dapat dilepaskan dari anak-anak usia 9 tahun sampai dengan remaja dewasa. Bermain menjadi kebutuhan yang digunakan untuk meningkatkan daya kreativitas anak. Bukan hanya itu saja dengan bermain anak juga dapat memaparkan sikap sosialnya, melalui adanya interaksi bersama teman sebayanya dengan bermain anak-anak lebih semangat melakukan kegiatan sehari-harinya, baik di sekolah maupun luar sekolah.

Perkembangan ilmu dan teknologi di masa modern ini malahan semakin laju dan sangat terasa peralihannya dalam berbagai aktivitas kehidupan sehari-hari. Internet merupakan hasil dari perkembangan teknologi. Seiring dengan perkembangan zaman, tekonologi internet semakin meningkat secara signifikan, salah satu faedahnya sebagai sarana hiburan. Semakin terkenalnya game online di tempo sekarang menyebabkan pemain ketagihan dengan memainkannya dimana para pemain game merasa kesulitan lepas dari game online yang mereka mainkan. Game online yang akrab dimainkan di kalangan pemain game di antaranya: Mobile Legends, free Fire, Clash of Clans, dan lain-lain. Game online yang sering dimainkan oleh anak-anak sekolah dasar hingga remaja dewasa yakni Free Fire Battleground. Meskipun banyak sekali Game Online lainnya, kebanyakan anak-anak di usia ini lebih memilih memainkan game online Free Fire dari game online lainnya.

Perlu disadari bahwa masa anak-anak merupakan periode pembentukan kognitif diri seorang manusia. Pada konteks ini seorang anak lebih mudah belajar dengan metode mengidentifikasian pengalaman-pengalaman yang ditemui dan yang diamatinya. Game online sendiri merupakan salah satu wujud hiburan yang diaplikasikan untuk penghilang rasa bosan. Namun pada saat ini banyak sekali game online yang menyimpang dari fungsinya. Game free fire merupakan genre battle royale yang merupakan salah satu genre dalam game yang mengaharuskan pemainnya untuk bertahan hidup sampai akhir dengan menggunakan senjata apa saja yang ditemuinya selama permainan berlangsung untuk mengeliminasi sehingga dalam game ini banyak menampilkan unsur kekerasan selama permainan berlangsung.

Game Free Fire merupakan permainan yang dimainkan menggunakan elektronik baik itu laptop, tablet, dan handphone. Game online ini dimainkan secara online, game online ini tidak hanya disukai oleh kalangan anak saja, tetapi game online ini juga sangat digemari oleh kalangan remaja bahkan dewasa. Garena Free Fire game yang disempurnakan oleh 111 Dots Studio dan diterbitkan oleh Garena untuk android dan ios. Para gamers menyebut free fire sebagai game FF. Secara bahasa, apa arti free fire dalam bahasa Indonesia adalah tembakan bebas. Arti free fire ini menggambarkan tentang bagaimana game itu dimainkan.

Salah satu fitur di game free fire yang paling disenangi adalah auto aim atau auto membidik. Dengan adanya fitur ini, karakter yang dimainkan pun dapat lebih mudah untuk dikendalikan. Gelegak mereka pun menjadi lebih lincah. Adanya fitur kontrol ini juga membuat gerakan karakter saat mengendarai kendaraan menjadi benar-benar terasa halus. Hal inilah yang membuat para pemain free fire menjadi ketagihan dan ingin terus memainkan game ini.

DAMPAK POSITIF GAME FREE FIRE

Beberapa pengaruh game online yang diterima anak di antaranya terdapat dampak positif dan dampak negatif. Efek positif yang dapat diperoleh dari game free fire yakni yang pertama dapat membuat orang menjadi pintar. Pintar di sini bukan dalam aspek akademik, melainkan pintar dalam menyusun strategi dan inisiasi dalam menentukan keputusan. Pasalnya game free fire ini sangat membutuhkan yang namanya strategi dan keputusan yang tepat, karena jika tidak ada strategi dan keputusan yang tidak tepat akan mengalami kekalahan sangat cepat. Yang kedua dapat meningkatkan ketajaman mata dan kinerja otak anak. Dalam game ini seseorang yang bermain harus peka terhadap gerakan musuh dan mendengar langkah kaki musuh agar bisa bersiap siaga untuk menembak ke musuh terlebih dahulu. Yang ketiga, meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. Dalam game free fire banyak audio visual yang menampilkan kata-kata bahasa Inggris. Selain itu juga, game ini mampu berinteraksi dengan orang luar negeri, sehingga anak-anak mampu mengenal bahasa Inggris dengan baik.

sumber: https://www.kompasiana.com/raisafi7748/6008576c8ede48384666d5e2/pengaruh-adiksi-game-online-terhadap-degradasi-nilai-nilai-multikulturalisme-b
sumber: https://www.kompasiana.com/raisafi7748/6008576c8ede48384666d5e2/pengaruh-adiksi-game-online-terhadap-degradasi-nilai-nilai-multikulturalisme-b

Selain dampak positif tersebut mengarah kepada masing-masing individual, game Free Fire pun sangat berdampak positif bagi kelompok E-Sports di Indonesia. E-Sports ialah salah satu macam kegiatan olahraga yang tengah hits di mata dunia pada masa ini dan baru dilegitimasi sebagai cabang olahraga yang diperlombakan. Istilah E-Sports pertama kali dibuat oleh Online Gamers Osotitation (OGA) pada tahun 1999. Pemerintah Republik Indonesia menanam tatapan besar terhadap E-Sports. E-Sports diterka akan menjadi industri kreatif dan hiburan yang dapat menyokong pembangunan Nasional. Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) dari lapisan anak muda yang memiliki peluang menjadi sebagai kreator dan pelaku E-Sports. Dengan kehadiran mereka diharapkan E-Sports di Indonesia dapat bertaraf Internasional, serta mampu berdedikasi bagi perekonomian Indonesia. Salah satunya game Garena Free Fire Indonesia ikut serta dalam turnamen E-Sports di tingkat Nasional maupun di tingkat Internasional. Bahkan dalam Sea Games di Vietnam Tahun 2021 kontingen timnas E-Sports Indonesia dalam kategori Free Fire berhasil meraih dua medali emas, tiga medali perak, dan satu medali perunggu (Rifki, 2022). Pada konteks ini membuat stigma-stigma yang muncul terhadap orang tua terkait game Free Fire perlahan memudar. Sehingga kurangnya pengawasan orang tua kepada anak-anak berkurang yang mengakibatkan para anak melampaui batas dalam penggunaan game. Oleh karena itu dampak positif bermain game Free Fire bisa didapatkan jika digunakan secukupnya dan adanya pendampingan agar tidak hanya sekedar bermain game, tetapi adanya peningkatan skill yang dapat diikut sertakan dalam tournamen.

DAMPAK NEGATIF GAME FREE FIRE

 Walaupun terdapat banyak utilitas dalam memainkan game online, dampak negatifnya tetap harus sangat diperhatikan. Kita mesti menyadari apa saja dampak negatif game free fire agar bisa mewaspadainya. Adapun dampak negatif game online khususnya free fire bagi kesehatan mental (mental health) seperti, kurangnya bersosialisasi tatap muka, terlampau fokus bermain game mengakibatkan seseorang elusif terbebas dari gadgetnya. Bahkan bisa saja malah melakukan phubbing, yakni mencuaikan orang lain yang berada di hadapannya karena sedang asik sendiri bermain game online. Efek negatif bermain game free fire lainnya yaitu, mendatangkan adiksi (kecanduan) yang intens, game free fire  di design dengan bagus mulai dari karakter dan model permainan. Adiksi menampakkan dampak yang sangat buruk bagi kesehatan psikologis pemain game dalam kehidupan sehari-hari. Perihal dampak negatif lainnya yaitu, mengatakan perkataan yang kasar dan lucah. Entah ini terjadi di seantero dunia atau hanya di Indonesia saja, tetapi sejauh yang penulis temukan di berbagai kota pun terjadi hal demikian. Ada pun ketaktetapan pola makan dan istirahat, karena asik bermain game, para remaja mengalami perubahan pola istirahat dan makan. Melabuhkan kesehatan, hanya demi mencapai level tertinggi dalam bermain game para remaja sampai melupakan waktu, sehingga kesehatan pun tidak terkontrol dan pada akhirnya menyebabkan para gamers mengalami gangguan kesehatan seperti merusak kesehatan mata, timbulnya masalah otot dan persendian, memicu halusinasi, dan insomnia atau sulit tidur. Ada pula anak-anak yang bermain game sampai abai terhadap waktu ibadah dan menyepelekan aspek spiritualitasnya. Perbuatan ini tergolong melampaui batas, karena telah mengacuhkan perintah Tuhannya.

Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara yang telah dilakukan mengenai efek negatif seperti efek adiktif bermain game online free fire battlegrounds di desa Tempel dapat disimpulkan bahwa efek negatif yang ditimbulkan terhadap ahlak remaja yaitu para remaja menggunakan uang yang diberikan orang tua hanya untuk bermain game, sering melalikan waktu beribadah, kebiasaan menyendiri hanya untuk bermain game free fire menyebabkan kurangnya pergaulan dalam lingkungan, pikiran akan selalu terarah kepada game tersebut dan berakibat berkurangnya konsentrasi untuk belajar, emosi tidak stabil, interaksi sosial yang buruk terhadap keluarga, lingkungan dan teman sebaya karena karakter yang tidak terkontrol, bebas menjadi karakter dia ketika bermain game terbawa ke dunia nyata, prestasi akademik yang menurun dan buruk dikarenakan remaja memilih bermain game free fire sampai larut daripada belajar dan mengulang pelajaran. Untuk mengatasi adanya dampak negatif akibat kecanduan game , diperlukan bimbingan dari sekolah dan orang tua.

Menurut hasil penelitian yang telah kami laksanakan di lapangan, ada beberapa dampak yang timbul dari bermain game free fire terhadap psikologi anak, seperti yang dikatakan oleh narasumber yang bernama ibu Sri, beliau mengatakan: "Bahwasannya game free fire membuat anaknya yang bernama Bagas sering menunda, membantah, dan melawan printah orang tua, serta sulit mendengarkan nasehat orang tua". Selain itu, ibu dari dari tiga anak tersebut mengutarakan bahwa game free fire berdampak pada aspek akademik seperti kurangnya fokus anak pada saat proses pembelajaran. Selanjutnya kakak dari Bagas yang bernama Seger Wicaksono, mengatakan bahwa game free fire dapat mengakibatkan social anxiety, adiknya lebih mengutamakan mabar (main bareng) dibandingkan bermain permainan tradisional diluar rumah bersama teman-teman sebayanya. Sehingga, adiknya enggan untuk bersosialisasi dengan orang sekitar. Adapun alasan dari narasumber utama yang bernama Bagas dan Maulana selaku player game free fire  menyatakan bahwasannya game free fire sangat asik untuk dimainkan karena game tersebut memiliki fitur auto aim, dan juga mengandung visual yang bagus namun memiliki kapasitas yang rendah. Pada akhirnya, ibu Sri memberikan jalan keluar kepada seluruh orang tua agar bisa lebih bertindak tegas dalam mengawasi  anak bermain game.

Manusia tidak lah dapat menghentikan laju dari perkembangan teknologi. Seiring berjalannya waktu demi waktu teknologi akan terus meningkat secara cepat. Game online pun tentunya akan semakin banyak yang bermunculan dalam kehidupan manusia. Hakikatnya semua game memiliki dampak yang sangat baik bagi pertumbuhan kognitif anak. Akan tetapi, jika game digunakan terlalu berlebihan (over use) maka akan banyak dampak negatifnya psikologi anak. Oleh karena itu, peran orang tua harus lebih ditekankan baik itu dalam hal pengawasan maupun tindakan guna meminimalisir adanya deviasi terhadap perilaku anak. Anak merupakan investasi masa depan orang tua, maka dari itu sudah sepatutnya sebagai orang tua membina anaknya agar menjadi anak yang dapat membanggakan keluarga, agama, dan bangsa Indonesia.

REFERENSI

Akhmad Nur Haqiqi, & Abd. Muhith. (2021). Efek Negatif Bermain Game Online "Free Fire Battlegrounds" Terhadap Akhlak Remaja Di Desa Ambulu Kabupaten Jember. Journal Of Social Studies, 63-68.

Bangsa, Y. B. (2023, Januari 02). Harus Tahu, Ini Dampak Positif Dan Negatif Game Online! Diambil kembali dari ybkb.or.id: https://ybkb.or.id/harus-tahu-ini-dampak-positif-dan-negatif-game-online#:~:teks-Salah%20satu%20manfaat%20bermain%20game,kreatif%20agar%20bisa%20memenagkan%20permainan

Garena Free Fire. (2017). Diambil kembali dari id.m.wikipedia.org: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Garena_Free_Fire

J. R., Savitri Adityani, Dadan Suryadipura, B. U., Bunga Aprilia, Ariyadi Suherman, & Kevin Alfaizi. (Volume 3, No.1, Agustus 2020). Esports Sebagai Sumber Soft Power Indonesia: Sosialisasi Kepada Anak Muda. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 44-45.

Lisnawati, Nana Ganda, & Syarip Hidayat. (Vol. 8, No. 4, 2021). Dampak Game Free Fire Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar , 842-845.

Pajri Marlita , D. A., & Moh. Masnum. (2021). Analisis Dampak Game Online Free Fire terhadap Perilaku Sosial Anak SD di Masa Pandemi Covid-19. Seminar Nasional PGMI , 78-80.

Rifki, B. (2022, Mei 25). Antar Timnas Free Fire Juara Sea Games 2021, Fayad: "Hidupku Berubah". Diambil kembali dari esports.id: https://esports.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun