Mohon tunggu...
Farhan S. Afifi
Farhan S. Afifi Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Jadilah seseorang yang berbeda, karena yang berbeda itu istimewa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memorandum Emir Faisal: Jalan Panjang Perjuangan Bangsa Arab

12 Juli 2020   19:23 Diperbarui: 12 Juli 2020   21:49 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emir Faisal pada Konferensi Paris 1919

Konferensi Perdamaian Paris 1920

Pada momentum konferensi paris inilah, Emir Faisal selaku Trah dari wangsa Hasyimiyah menjadi delegasi dan mengutarakan memorandum aspirasi bangsa Arab pasca perang besar ini di hadapan Dewan Perdamaian Paris. 

Memorandum yang di utarakan Emir Faisal ini merupakan upaya bangsa Arab dalam menghindari Imperialisme Barat pasca kemenangan pihak Sekutu. 

 Dalam memoarnya, Faisal menulis bahwa tujuan Gerakan Nasionalis Arab adalah menyatukan bangsa Arab menjadi sebuah negara.

Tuntutan akan kemerdekaan mutlak tanpa pemerintahan mandat negara Eropa terus digaungkan di seluruh penjuru negri, namun ambisi Inggris dan Perancis akan wilayah Suriah dan Irak menjadi penghalang kemerdekaan penuh bangsa Arab. 

Melihat kondisi tersebut, ia pun mengakui bahwa suatu daerah Arab dengan daerah Arab lainnya memiliki perbedaan ekonomi dan sosial dan tidak munking untuk menyatukan semuanya kedalam sebuah negara sekaligus. 

Oleh karenanya, Ia langsung menuntut kemerdekaan penuh saat itu juga untuk Suriah Raya (Lebanon, Suriah dan Transyordania). Dan sebelah barat yaitu Hijaz (Mekah, Madinah dan Thaif). Dan bersedia menerima intervensi asing di Palestina untuk tuntutan orang Yahudi, Arab dan Mesopotamia. Karena Inggris telah berminat terhadap ladang minyak yang ada di wilayah tersebut.

Inggris tidak dapat mengamini terbentuknya negara Suriah Raya (Suriah, Lebanon dan Transyordania) karena sekutu Perancisnya berambisi atas Suriah. 

Terbentuknya Komisi King-Crane

Sebagai jalan tengah, lahirlah Komisi penyeidikan guna menentukan nasib sebagai bangsa merdeka yang di inisiasi oleh Amerika Serikat. 

Inti dari komitmen Emir Faisal adalah untuk menyatukan semua daerah dibawah sebuah pemerintahan yang berdaulat. Visi sebuah negara Arab Bersatu inilah yang diinginkan oleh pihak Sekutu. Tujuan ini adalah untuk menjaga komitmen Inggris kepada wangsa Hasyimiyah dan menghalangi ambisi Perancis atas Suriah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun