Mohon tunggu...
Farhan Medio
Farhan Medio Mohon Tunggu... Freelancer - -

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sepenggal Kisah Mohammad Hatta

31 Maret 2019   20:40 Diperbarui: 31 Maret 2019   20:49 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rutinitas yang dilakukan oleh Mohammad Hatta pada saat itu adalah bersekolah pada pagi hari, kemudian belajar berbahas belanda di sekolah milik Tuan Jansen pada petang hari , dan setelah itu mengaji di surau Inyik Djambek pada malam hari setelah maghrib. 

Setelah mendapat didikan di sekolah milik Tuan Ledeboer selama sekitar enam sampai dengan tujuh bulan, kemudian muncul kabar dari guru sekolah rakyat bahwa di kelas satu banyak tempat luang yang bisa ditempati murid baru. 

Pada saat itu usia Hatta sudah genap enam tahun. Akhirnya beliau bisa diterima sebagai murid di kelas I sekolah rakyat.  Selang dua tahun menempuh pendidikan di sekolah rakyat, Mohammad Hatta mendapatkan kesempatan untuk pindah ke sekolah Belanda. Setelah didorong oleh  guru-gurunya akhirnya pindah ke sekolah Belanda.

steemit.com 
steemit.com 

Padang, Jakarta dan Rotterdam 

Pada pertengahan tahun 1913, Mohammad Hatta diterima di Meer Uitgebreud Lagere Onderwijs (MULO) di Padang, yang membuat beliau harus pindah dari Bukittinggi menuju  ke kota tersebut Selama di Padang, Hatta tinggal bersama ayah tirinya yaitu Haji Ning. 

Sebagai pedagang , Haji Ning sering menceritakan dan mengeluhkan tentang kenaikan harga yang membuatnya merugi. Hatta sering mendengarkan cerita tersebut. Itu lah awal perkenalan Hatta terkait masalah ekonomi dan praktiknya terkait harga.  

Selain bersekolah, Mohammad Hatta ikut dalam perkumpulan sepak bola dan Jong Sumatranen Bond. Pada kedua organisasi tersebut, beliau mendapatkan tugas menjadi bendahara. Sejak itu, beliau mulai memahami arti penting dari keuangan bagi suatu organisasi.

Pada Mei 1919, Mohammad Hatta lulus dalam ujian penghabisan. Oleh karena itu beliau resmi lulus dari MULO. Setelah lulus dari MULO, Hatta memilih untuk masuk ke Prins Hendrik School (PHS) di Jakarta (Betawi pada saat itu). 

PHS merupakan sekolah dagang. Dasarnya adalah tiga tahun di HBS, dan sisa dua tahunnya merupakan jurusan dagang. Karena Hatta sudah lulus dari MULO yang sederajat dengan HBS, maka ia bisa langsung masuk PHS di kelas pertama bagian dagang.  Hatta berencana untuk berangkat ke Jakarta pada pertengahan Juni 1919, sebab pada awal Juli PHS akan memulai kegiatan belajar mengajarnya.

Pada 1919, pindah dari Padang menuju Jakarta. Sejak saat itu pula Hatta resmi menjadi siswa di PHS. Beberapa pelajaran yang diterima Hatta saat di PHS antara lain Boekhouding (Pembukuan), Handelsrecht (Hukum Dagang) Staathuishoudkunde (Ekonomi) dan Handelsgeschiedenis (Sejarah Dagang).  Pada bulan Mei 1921, Hatta berhasil menyelesaikan ujian penghabisan dan kemudian lulus dari PHS. Setelah itu Hatta memilih untuk melanjutkan studinya di Rotterdam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun