Mohon tunggu...
Farhan Medio
Farhan Medio Mohon Tunggu... Freelancer - -

-

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Meninjau Dampak Terorisme bagi Perekonomian dalam Perspektif Ekonomi Islam

31 Januari 2019   20:14 Diperbarui: 31 Januari 2019   22:20 1464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Negara dengan Dampak Ekonomi Tertinggi Akibat Terorisme Berdasarkan Persentase GDP (Disadur dari Global Terrorism Index 2017)

Menurut KBBI Terorisme adalah penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai suatu tujuan terutama tujuan politik atau praktik tindakan terror. Pelaku dari kegiatan terror disebut teroris atau orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut.

Pengertian ini sudah mencakup secara luas dan menggambarkan makna sesungguhnya tentang terorisme. Bukan makna yang seringkali dipersempit hanya dikaitkan oleh aktivitas pengeboman atau kekerasan yang dilakukan oleh beberapa golongan saja. Fenomena ini terjadi diberbagai belahan dunia, baik itu negara maju maupun negara berkembang (Sandler dan Gaibulloev, 2009)

Siapa sangka aksi kekerasan yang dilakukan oleh sedikit pihak ini memberikan dampak yang begitu besar bagi perekonomian. Menurut Global Terrorism Index 2017, Dampak ekonomi global akibat terorisme sudah mengalami penurunan sebesar tujuh persen pada tahun 2016 menjadi US $ 84 miliar.

Ini adalah tahun kedua berturut-turut di mana dampak terorisme menurun. Biaya ekonomi dari terorisme mencapai puncaknya pada tahun 2014 dengan total dampak sebesar US $ 104 miliar.

Dampak Ekonomi dari Terorisme (Disadur dari Global Terrorism Index 2017)
Dampak Ekonomi dari Terorisme (Disadur dari Global Terrorism Index 2017)
Negara-negara yang sedang menderita konflik mengalami dampak ekonomi paling tinggi akibat terorisme. Negara-negara ini terutama terletak di Timur Tengah, Afrika Utara, Sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan.

Pada tahun 2016, Irak kembali menderita dampak ekonomi terbesar dari terorisme sebesar 24 persen dari GDPnya. Selain itu terdapat Afghanistan menjadi negara lain yang terkenda dampak ekonomi terorisme lebih tinggi daripada sepuluh persen dari PDB-nya.

Negara dengan Dampak Ekonomi Tertinggi Akibat Terorisme Berdasarkan Persentase GDP (Disadur dari Global Terrorism Index 2017)
Negara dengan Dampak Ekonomi Tertinggi Akibat Terorisme Berdasarkan Persentase GDP (Disadur dari Global Terrorism Index 2017)
Terorisme juga memberikan dampak pada pasar keuangan, hal ini  telah diteliti oleh Chesney et al. (2011), melalui penelitiannya memberika bukti  bahwa sekitar dua pertiga dari serangan teroris menyebabkan dampak negatif yang signifikan pada sedikitnya satu pasar saham.

Selain itu, menurut Nedelscu dan Johnston (2006),  Serangan terorisme dapat menyebabkan dampak negatif secara langsung dan tidak langsung bagi pasar keuangan. Dampak negatif secara langsung terjadi apabila serangan teroris ini menyasar pada pasar keuangan fisik.

Contohnya terjadi pada peristiwa 11 September di Amerika Serikat, di mana serangan menyasar kepada pusat keuangan dunia dan mengakibatkan gangguan aktivitas akibat kerusakan properti dan sistem komunikasi. Sedangkan dampak negatif tidak langsung  yang terjadi berupa peningkatak ketidakpastian dan volatilitas.

Pariwisata sebagai salah satu aktivitas perekonomian juga terkena dampak dari serangan teroris. Alasan utamanya karena seringkali aktivitas terorisme menyasar wisatawan, objek dan fasiitas wisata (Waugh dan Richter, 1986).

Selain itu, menurut Parise et al. (1992) ,bahwa negara-negara Eropa yang bergantung pada pariwisata sebagai sumber devisa dapat kehilangan pendapatan wisatawan akibat terorisme. Penelitian yang dilakukan mengambil sampel Yunani, Italia, Austria, dan beberapa sampel Negara lainya di benua Eropa. Selain itu, terorisme juga mengakibatkan eksternalitas negatif berupa penurunan kunjungan turis ke negara tetangga yang terkena aksi teror.

Menggunakan model regresi data panel, Lafree et al. (2006) menjelaskan dampak terorisme terhadap pekerjaan dan bisnis di Italia dari 1985 hingga 1997. Ditemukan bahwa serangan teroris mengurangi jumlah perusahaan dan pekerjaan setahun setelah serangan. Selain itu, juga ditemukan bahwa dampak ini disebabkan oleh berkurangnya formasi dan ekspansi bisnis.

Selain itu, sangat masuk akal apabila kegiatan terorisme memiliki efek negatif terhadap perdagangan Internasional. Terorisme menjadikan risiko semakin tinggi dan membuat biaya transaksi meningkat, yang pada akhirmya menurunkan volume perdagangan internasional.

Pernyataan ini didasarkan pada temuan yang dikemukakan oleh Scumaher dan Nitsch (2003), melalui penelitiannya yang menginvestigasi arus perdagangan bilateral antara lebih dari 200 negara selama periode 1960-1993. Melalui cara menerapkan model gravitasi tambahan yang mencakup beberapa aksi terorisme dan kekerasan berskala besar.

Menurut Tuasikal (2015) beradasarkan Al Quran Surat al -- Maidah ayat 32 dan 33, Hukum Islam menganggap tindakan terror atau menakut -- nakuti orang lain dianggap sebagai orang yang membuat kerusakan dan akan mendapat hukuman yang berat. Selain itu terdapat larangan untuk membunuh orang lain meski hanya satu nyawa yang dibunuh tanpa alasan yang benar.

Maqashid Syariah merupakan tujuan yang ingin dicapai dari penerapan nilai -- nilai Syariah dalam berbagai aspek kehidupan. Menurut Al Ghazali, tujuan ini merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi manusia untuk mencapai kemaslahatan di dunia dan akhirat. Maqashid Syariah seringkali dianggap sebagai tujuan untuk menjaga lima aspek, yaitu agama, jiwa, akal, harta dan keturunan (Karim, 2017)

 Sehingga aktivitas terror yang dilakukan selain melanggar Syariah yang sudah ditetapkan juga berdampak pada tidak terpenuhinya tujuan -- tujuan yang ingin dijaga oleh penerapan Syariah. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa terorisme memberikan banyak dampak negatif bagi berbagai sektor dalam perekonomian. 

Meskipun apabila dilihat secara lebih luas, tentu terorisme memberikan lebih banyak lagi dampak negatif apabila dikaitkan dengan aspek Maqashid Syariah lainnya. Akan tetapi, bukti yang menjadi pembahasan dalam tulisan ini dibatasi hanya pada aspek harta yang sering diasosiasikan dengan kegiatan ekonomi.

Oleh karena itu, tujuan Syariah dalam menjaga harta dapat terhalangi oleh akivitas terorisme yang menyalahi aturan dalam agama Islam. Sehingga tujuan Syariah maupun tujuan ekonomi Islam sebagai kondisi ideal untuk menciptakan kemasahatan di dunia maupun akhirat juga sulit terwujud apabila aksi terorisme terus ada.

Referensi: 

Barry, J. R., & Nedelescu, O. M. (2006). The impact of terrorism on financial markets. Journal of Financial Crime, Vol. 13 Iss 1 , 7-25.

Blomberg, S. B., Hess, G. D., & Orphanides, A. (2004). The Macro Economic Consequences of Terrorism. Journal of Monetary Economics 51 , 1007-1032.

Chesney, M., Reshetar, G., & Karaman, M. (2011). The impact of terrorism on financial markets: An empirical study. Journal of Banking & Finance 35, 253-267.

Enderst, W., Sandler, T., & Parise, G. F. (1992). An Econometric Analysis of the Impact of Terrorism on Tourism. KYKU)S, VOL 4S, 531-554.

Gaibulloev, K., & Sandler, T. (2009). The Impact of Terrorism and Conflicts on Growth in Asia. Economics & Politics Volume 21, 359-383.

Greenbaum, R. T., Dugan, L., & LaFree, G. (2007). The Impact of Terrorism on Italian Employment and Business Activity. Urban Studies, Vol 44 Nos 5/6, 1093-1108.

Institute for Economics and Peace. (2017). Global Terrorism Index 2017: Measuring and understanding impact of terrorism. Sydney: Institute for Economics and Peace.

Karim, A. A. (2017). Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Depok: Rajawali Pers.

Nitsch, V., & Schumacher, D. (2004). Terrorism and International Trade: an Empirical Investigation. European Journal of Political Economy Vol 20, 423-433.

Richter, L. K., & Waugh, W. L. (1986). Terrorism and tourism as Logical Companion. Tourist Management, 230-238.

Tuasikal, M. A. (2015, March 15). Rumaysho. Retrieved from https://rumaysho.com/10511-islam-mengajarkan-terorisme.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun