Selain itu, dalam rangka mengurangi tingkat penyakit hipertensi di Desa Banjarejo dan juga meningkatkan kemandirian pangan masyarakat Desa Banjarejo, kelompok kami telah melaksanakan program kerja berkelanjutan yang diberi nama Program Kerja Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Adapun program kerja ini berupa menentukan 10 rumah di Dusun Krajan sebagai percontohan program aquaponik lele, kangkung, serta tanaman obat yaitu kumis kucing. Setelah menanam kumis kucing serta menaruh bibit lele di dalam galon dan pada atas lele diisi dengan tanaman kangkung, dilanjutkan dengan pengecekan tanaman dan pergantian air lele setiap tiga hari sekali. Kemudian pada minggu kelima yaitu tanggal 30 Juli dilakukan pemanenan. Beberapa dari masyarakat yang dijadikan percontohan bahkan ingin melanjutkan aquaponik lele dan kangkung di rumahnya. Hal ini membuktikan bahwa program kerja yang dilaksanakan mendapatkan hasil yang berkelanjutan.Â
Kelompok PKM FBD 52 Jantra terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan karakter siswa di Desa Banjarejo melalui berbagai program kerja yang inovatif. Salah satu fokus utama mereka adalah meningkatkan budaya literasi di kalangan anak-anak, mengingat data UNESCO yang menunjukkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah, dengan hanya 0,001% dari populasi yang aktif membaca. Menyadari pentingnya literasi bagi masa depan bangsa, Kelompok PKM FBD 52 Jantra Banjarejo memulai inisiatif ini dengan mengumpulkan buku-buku donasi yang kemudian ditempatkan di pojok literasi SDN 2 Banjarejo. Program ini mencakup empat rangkaian kegiatan, khususnya untuk siswa kelas 1, 2, dan 3, yang melibatkan sesi membaca buku untuk siswa kelas 2 dan 3 serta sesi bercerita untuk siswa kelas 1.
Selain literasi, isu bullying di lingkungan sekolah juga menjadi perhatian utama. Kelompok PKM FBD 52 Jantra Banjarejo meluncurkan program budaya moral anti-bullying untuk siswa kelas 4 dan 5. Program ini bertujuan membentuk karakter positif sejak dini dengan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Melalui kegiatan interaktif seperti diskusi kelompok, role-playing, dan refleksi diri, siswa diajarkan pentingnya menghormati satu sama lain, memahami perbedaan, dan membangun empati. Para pendidik aktif berperan dalam membimbing siswa agar tidak hanya memahami konsep anti-bullying, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu disisi lain, Desa Banjarejo juga dikenal dengan produksi tahunya, kini semakin memantapkan diri sebagai pusat inovasi UMKM dengan meluncurkan berbagai produk tahu baru. Dalam upaya untuk memperkenalkan produk-produk unggulan ini ke pasar yang lebih luas, para pelaku UMKM di desa ini berkolaborasi dengan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu untuk mengembangkan strategi pemasaran yang efektif.
Inovasi produk yang dihasilkan seperti tahu aci dan tahu goreng berbumbu tidak hanya menambah variasi menu, tetapi juga menarik minat konsumen dari luar desa. Dengan dukungan dari program digitalisasi, UMKM tahu ini kini memiliki kehadiran online yang kuat, memungkinkan mereka untuk menjangkau lebih banyak pelanggan melalui platform media sosial dan e-commerce. Peningkatan ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian desa dan memperkenalkan produk-produk Desa Banjarejo kepada masyarakat yang lebih luas.
Dan yang terakhir, di Desa Banjarejo, memiliki potensi wisata alam yang belum tergarap sepenuhnya, yaitu Wisata Danau Kapurwetan sebagai destinasi wisata yang menarik. Menyadari hal ini, sebuah inisiatif dilakukan untuk merancang dan mengembangkan Danau Kapurwetan adalah membuat video yang menarik untuk dapat dilihat oleh masyarakat luas.
Video ini dirancang untuk menampilkan keindahan alam Danau Kapurwetan serta potensi wisata yang ditawarkan, seperti spot memancing, area rekreasi keluarga, dan tempat untuk bersantai, Video promosi tersebut telah disebarluaskan melalui berbagai platform online dan media sosial, menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah. Dampak positif dari promosi ini mulai terlihat dengan meningkatnya kunjungan ke Danau Kapurwetan, yang pada akhirnya diharapkan dapat mendongkrak perekonomian lokal melalui sektor pariwisata.