Mohon tunggu...
Farhan Hanang Ichsanto
Farhan Hanang Ichsanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Farmasi Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswa S1 Farmasi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia atau Rakyat Good Looking?

3 Juni 2022   12:35 Diperbarui: 3 Juni 2022   13:19 2790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital seperti ini, tentunya istilah good looking sudah tidak jarang terdengar. Istilah good looking sendiri merujuk pada sebuah makna yang berarti berpenampilan bagus, baik,menarik, ataupun sedap dipandang. Setiap orang tentu ingin dirinya dipandang sebagai good looking baik oleh dirinya sendiri maupun orang lain. 

Sayangnya, di Indonesia sendiri good looking dapat menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial tersebut berupa ketidakadilan antara individu atau kelompok yang dianggap good looking dengan individu atau kelompok lain yang dianggap tidak good looking. 

Suatu kelompok atau individu yang  memiliki paras dan kondisi fisik yang sedap untuk dipandang (good looking) dianggap memiliki keistimewaan atau privilege lebih daripada yang kurang atau tidak good looking. Belakangan ini, fenomena ini tampaknya cukup sering muncul di media sosial. 

Stigma keadilan bagi seluruh rakyat good looking pun muncul sebagai akibat merebaknya fenomena ini. Bagaimana tidak, terdapat beberapa kasus yang muncul di publik sehingga menjadi dasar munculnya stigma ini. 

Sebagai contoh, yang pertama dapat terlihat dari beberapa kasus yang berkaitan dengan penangkapan beberapa artis seperti Jefri Nichol, Rizky Nazar, dan Ardhito Pramono akibat penggunaan narkoba. 

Dapat terlihat di kolom komentar instagram mereka tidak sedikit dari netizen “pemuja good looking” yang justru memberikan semangat dan kata-kata motivasi di dalamnya. 

Sebagai contoh, yang baru-baru ini yaitu Ardhito Pramono dalam unggahan instagramnya terdapat beberapa komentar netizen pemuja good looking, seperti “kangen bgt, ayoo comeback”, “keep strong baby”, “are u okay?”.

Kejadian ini sangat berbeda dengan yang dialami coki dimana dia mendapat “mampus”-an dari para netizen, sebagaimana yang disampaikan deddy corbuzier dalam video pendek youtubenya. Lebih lanjut deddy corbuzier mengatakan young lex dan UUS yang jelas-jelas tidak menggunakan justru mendapat cibiran dari netizen yang maha benar, berupa “kapan makai ?”. 

Ada pula Caesar yang lama tidak muncul di TV, kemudian aktif live tiktok berjam-jam. Aksi Caesar tersebut menuai dugaan dari beberapa netizen bahwasannya dia menggunakan narkoba.

Contoh kedua adalah lebih mudahnya viral untuk para good looking, tak sedikit dari netizen twitter yang menyampaikan keluh kesahnya bahwasannya untuk viral di Indonesia ini, salah satunya harus good looking. 

Contohnya adalah pengamen cantik yang viral baru-baru ini. Karena kecantikannya ia menjadi viral di tiktok sehingga di undang di TV dan bahkan ada orang loh yang ingin mengadopsinya. Beberapa netizen pun merasa kasihan dan tidak adil untuk temannya yang ikut mengamen waktu itu.  Meskipun sebenarnya, netizen pula lah yang membuat pengamen cantik tersebut viral.  Sebenarnya, masih banyak contoh-contoh ketidakadilan akibat good looking ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun