Mohon tunggu...
Farhan Fathurahman
Farhan Fathurahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Freelance Designer

Halo, saya Farhan Fathurahman. Saya lahir di Ciamis, dan saat ini saya tinggal di Bogor. Saya dari Prodi Hubungan Masyarakat di LP3I Jakarta, dan saya adalah seseorang yang bersemangat setelah kuliah untuk melanjutkan menjadi Abdi Negara. Saya percaya bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan keyakinan, kita dapat mencapainya, Aamiin.

Selanjutnya

Tutup

Film

Perempuan Duduk di Atas Rak Puluhan Tahun

5 November 2023   11:01 Diperbarui: 5 November 2023   11:06 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

THE WOMAN WHO KEPT ON A SHELF 2022

(WANITA YANG TERUS DI RAK 2022)

Kisah berawal dari seorang anak kecil yang bernama Amalia, sejak waktu dia masih kecil sering kali dia didaftarkan ibunya untuk mengikuti berbagai perlombaan model, dan karena itulah Amalia menjadi model yang terkenal, parasnya yang begitu sangat cantik bisa memukau semua orang bahkan ada seorang pria yang kaya raya bernama Heri pun begitu terpesona oleh kecantikan Amalia. 

Dimana dari pandangan pertama Heri kepada Amalia tersebut langsung menjadikannya sebagai calon istri oleh Heri, ia pun kini tinggal disebuah rumah yang begitu mewah serta sangat luas.

Pada awalnya terlihat nampak biasa saja dan tidak ada perasaan yang tidak mengenakan, tak lagi Amalia yang sedang beraktivitas melihat calon suaminya sedang membuat sebuah rak yang tinggi yang nantinya akan diduduki oleh Amalia.

Amalia pun heran dan bertanya kepada Heri

Amalia : Baru kali ini ada orang yang ingin memajang seseorang selayaknya benda,

Heri Terus menjelaskan bahwa keinginannya akan menjadi kebanggaan tersendiri apabila dituruti, yang dimana nantinya Heri akan memandangi istrinya sembari bekerja.

Disinilah perasaaan Amalia semakin tidak enak, namun apa boleh buat ia selalu mengikuti apa yang diinginkan Heri. Dari situlah Amalia merasa bangga ia percaya bahwa perkataan calon suaminya bisa dipegang serta diyakini.

Pada waktu di hari pernikahannya pun amalia tetap berada di rak tersebut, keberadaanya benar-benar di atas sana, sisi lain Heri dengan bangganya heri membanggakan kecantikan serta keanggunan istrinya.

Semakin berjalannya waktu Amalia menjadi percaya diri, ia mampu menjadi penyemangat kepada sang suami sambil menjalani aktivitas yang tidak ada habisnya.

Pada suatu saat Amalia dicuekin selama satu hari penuh, Heri pun makin merasa bosan kepada amalia, sehingga meja kerjanya pun berubah memunggungi Amalia.

Amalia pun merasa cemas keberadaanya, dikarenakan keberadaannya di rak sudah lama sehingga Amalia cemas untuk turun, dan pada akhirnya Amalia memutuskan untuk berusaha turun dari rak.

Dan setelah itu amalia berhasil turun namun ketika dia berjalan seperti pertama kali belajar untuk berjalan yang dikarenakan dia sudah bertahun tahun lamanya berada di atas rak tersebut.

Setelah lama merasakan berbagai pijakan Amalia Pun mulai merasakan keseimbangan pada kaki nya, dan amalia pun merasa bebas seolah-olah dia hidup kembali dari kematian.

Pengalaman pahitnya dia belajar banyak sekaligus mengingat kembali masa-masa kejayaannya, masa yang dimana dia benar-benar dikagumi sebagai seorang wanita, pada saat itulah amalia mulai banyak belajar untuk memperbaiki nilai tambahnya, nilai yang dimiliki oleh wanita yaitu kecantikan, lalu Amalia mulai sadar jika kecantikan saja tidak bisa menambah value dari seorang wanita.

Satu tahun kemudian Amalia pun mempunyai bisnis alat-alat make up, hebatnya amalia masih saja menempatkan dirinya di atas rak, secara tidak langsung Amalia berhasil menjadikan masa lalunya menjadi sebuah inspirasi yang tidak hanya mengandalkan kecantikan tetapi juga diiringi dengan kemandirian. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun