Bagaimana Sistem Informasi Membantu UKM Bertahan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang semakin meningkat, usaha kecil dan menengah (UKM) menghadapi tantangan besar untuk tetap bertahan dan berkembang. Fluktuasi pasar, perubahan kebijakan, serta gangguan rantai pasok seringkali membuat UKM rentan terhadap risiko kegagalan.
 Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, lebih dari 50% UKM di Indonesia mengalami penurunan pendapatan selama pandemi COVID-19. Tantangan-tantangan ini mendorong perlunya UKM untuk beradaptasi dengan cara yang lebih inovatif, salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti Sistem Informasi Akuntansi (AIS).
AIS bukan hanya berfungsi sebagai alat pencatatan keuangan, tetapi juga memainkan peran strategis dalam membantu pemilik UKM membuat keputusan yang lebih baik dan terinformasi. Penelitian yang dilakukan oleh Lutfi, Al-Okaily, Alsyouf, dan Alrawad (2022) mengungkapkan bahwa penggunaan AIS berkontribusi signifikan terhadap pengambilan keputusan yang berkelanjutan dan efektif di perusahaan Yordania.Â
Dengan kualitas sistem dan informasi yang baik, AIS memungkinkan manajer untuk mengakses data real-time, memantau kondisi keuangan perusahaan, serta mengidentifikasi peluang dan risiko secara lebih cepat.
Keberhasilan UKM dalam menghadapi krisis ekonomi saat ini tidak hanya ditentukan oleh kemampuan mereka untuk bertahan, tetapi juga oleh kemampuan untuk berinovasi dan beradaptasi dengan teknologi yang tepat.Â
Di sini, AIS menjadi salah satu solusi yang dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya, yang pada akhirnya dapat memperpanjang umur bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi. Dengan latar belakang ini, penting untuk mengeksplorasi bagaimana sistem informasi dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi UKM dan membantu mereka bertahan dalam kondisi ekonomi yang sulit.
***
Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi (AIS) memberikan sejumlah manfaat penting bagi UKM dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Salah satu keunggulan utama dari AIS adalah kemampuannya untuk menyediakan informasi keuangan yang akurat dan tepat waktu. Lutfi et al. (2022) dalam penelitian mereka menunjukkan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan oleh AIS mampu meningkatkan penggunaan sistem tersebut secara signifikan, sehingga mendukung pengambilan keputusan yang lebih cepat dan efisien.Â
Hal ini sangat penting bagi UKM, yang sering kali harus mengambil keputusan dalam situasi yang penuh ketidakpastian. Informasi yang tepat dapat membantu pemilik UKM mengelola kas dengan lebih baik, memantau pengeluaran, dan merencanakan investasi di masa depan.
Selain itu, AIS memungkinkan UKM untuk memperbaiki efisiensi operasional mereka. Dengan adanya sistem yang terotomatisasi, proses pencatatan transaksi keuangan menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga dapat mengurangi potensi kesalahan manusia.Â
Menurut sebuah studi, 60% usaha kecil yang mengadopsi teknologi berbasis informasi seperti AIS mengalami peningkatan efisiensi hingga 30% dalam hal waktu dan biaya operasional (Lutfi et al., 2022). Di tengah krisis, efisiensi ini sangat berharga karena UKM harus mengelola sumber daya yang terbatas dengan bijaksana.
Penggunaan AIS juga memfasilitasi transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik dalam laporan keuangan. Transparansi ini bukan hanya penting untuk manajemen internal, tetapi juga untuk membangun kepercayaan dengan pihak eksternal seperti investor atau mitra bisnis. Di Yordania, UKM yang menggunakan AIS secara rutin melaporkan peningkatan kepuasan pengguna dan manfaat bersih yang lebih tinggi dalam hal keputusan strategis (Lutfi et al., 2022).
 Di Indonesia sendiri, Kementerian Koperasi dan UKM mendorong digitalisasi UKM sebagai bagian dari strategi pemulihan ekonomi pasca-pandemi, dengan target meningkatkan 30 juta UKM go digital pada 2024. Dengan semakin banyak UKM yang mengadopsi AIS, diharapkan akan ada peningkatan transparansi keuangan yang dapat mendorong investasi dan pertumbuhan lebih lanjut.
Namun, tidak semua UKM dapat dengan mudah mengadopsi sistem informasi ini. Hambatan terbesar adalah biaya awal yang diperlukan untuk implementasi AIS serta kurangnya pelatihan teknis. Lutfi et al. (2022) juga menemukan bahwa di banyak negara berkembang, termasuk Yordania, UKM sering kali menghadapi tantangan berupa kurangnya dukungan teknis dari pihak penyedia layanan.
 Hal ini juga tercermin di Indonesia, di mana banyak UKM yang masih berada pada tahap awal transformasi digital. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk memberikan dukungan berupa subsidi atau pelatihan guna mendorong adopsi teknologi ini.
AIS juga terbukti efektif dalam mendukung pengambilan keputusan yang berkelanjutan. Dengan adanya sistem yang mampu memantau kinerja keuangan dan operasional secara real-time, pemilik UKM dapat membuat keputusan strategis yang tidak hanya menguntungkan dalam jangka pendek, tetapi juga berkelanjutan.
 AIS memungkinkan pemilik UKM untuk memproyeksikan arus kas, mengidentifikasi tren penjualan, serta mengevaluasi efektivitas berbagai strategi bisnis yang telah diterapkan.
***
Secara keseluruhan, Sistem Informasi Akuntansi (AIS) terbukti memberikan banyak manfaat bagi UKM, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi yang terus berkembang. Dengan informasi yang lebih akurat, proses yang lebih efisien, serta transparansi yang lebih baik, AIS membantu UKM untuk membuat keputusan yang lebih baik dan berkelanjutan.Â
Penelitian oleh Lutfi et al. (2022) menunjukkan bahwa UKM yang memanfaatkan AIS dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar dan menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri. Namun, untuk memaksimalkan potensi AIS, UKM memerlukan dukungan berupa infrastruktur teknologi dan pelatihan yang memadai.
Implikasi dari penelitian ini sangat jelas: adopsi teknologi informasi, khususnya AIS, dapat menjadi salah satu solusi utama bagi UKM untuk bertahan dan berkembang di tengah krisis ekonomi.Â
Oleh karena itu, kebijakan yang mendukung digitalisasi UKM, seperti yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui program go digital, sangat diperlukan untuk mempercepat transformasi ini. Dengan dukungan yang tepat, AIS tidak hanya akan membantu UKM dalam pengelolaan keuangan, tetapi juga dalam menciptakan keberlanjutan bisnis jangka panjang yang lebih kuat dan stabil di masa depan.
Referensi
Lutfi, A., Al-Okaily, M., Alsyouf, A., & Alrawad, M. (2022). Evaluating the D&M IS success model in the context of accounting information system and sustainable decision making. Sustainability, 14(13), 8120. https://doi.org/10.3390/su14138120
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI