Menurut sebuah studi, 60% usaha kecil yang mengadopsi teknologi berbasis informasi seperti AIS mengalami peningkatan efisiensi hingga 30% dalam hal waktu dan biaya operasional (Lutfi et al., 2022). Di tengah krisis, efisiensi ini sangat berharga karena UKM harus mengelola sumber daya yang terbatas dengan bijaksana.
Penggunaan AIS juga memfasilitasi transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik dalam laporan keuangan. Transparansi ini bukan hanya penting untuk manajemen internal, tetapi juga untuk membangun kepercayaan dengan pihak eksternal seperti investor atau mitra bisnis. Di Yordania, UKM yang menggunakan AIS secara rutin melaporkan peningkatan kepuasan pengguna dan manfaat bersih yang lebih tinggi dalam hal keputusan strategis (Lutfi et al., 2022).
 Di Indonesia sendiri, Kementerian Koperasi dan UKM mendorong digitalisasi UKM sebagai bagian dari strategi pemulihan ekonomi pasca-pandemi, dengan target meningkatkan 30 juta UKM go digital pada 2024. Dengan semakin banyak UKM yang mengadopsi AIS, diharapkan akan ada peningkatan transparansi keuangan yang dapat mendorong investasi dan pertumbuhan lebih lanjut.
Namun, tidak semua UKM dapat dengan mudah mengadopsi sistem informasi ini. Hambatan terbesar adalah biaya awal yang diperlukan untuk implementasi AIS serta kurangnya pelatihan teknis. Lutfi et al. (2022) juga menemukan bahwa di banyak negara berkembang, termasuk Yordania, UKM sering kali menghadapi tantangan berupa kurangnya dukungan teknis dari pihak penyedia layanan.
 Hal ini juga tercermin di Indonesia, di mana banyak UKM yang masih berada pada tahap awal transformasi digital. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk memberikan dukungan berupa subsidi atau pelatihan guna mendorong adopsi teknologi ini.
AIS juga terbukti efektif dalam mendukung pengambilan keputusan yang berkelanjutan. Dengan adanya sistem yang mampu memantau kinerja keuangan dan operasional secara real-time, pemilik UKM dapat membuat keputusan strategis yang tidak hanya menguntungkan dalam jangka pendek, tetapi juga berkelanjutan.
 AIS memungkinkan pemilik UKM untuk memproyeksikan arus kas, mengidentifikasi tren penjualan, serta mengevaluasi efektivitas berbagai strategi bisnis yang telah diterapkan.
***
Secara keseluruhan, Sistem Informasi Akuntansi (AIS) terbukti memberikan banyak manfaat bagi UKM, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi yang terus berkembang. Dengan informasi yang lebih akurat, proses yang lebih efisien, serta transparansi yang lebih baik, AIS membantu UKM untuk membuat keputusan yang lebih baik dan berkelanjutan.Â
Penelitian oleh Lutfi et al. (2022) menunjukkan bahwa UKM yang memanfaatkan AIS dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar dan menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri. Namun, untuk memaksimalkan potensi AIS, UKM memerlukan dukungan berupa infrastruktur teknologi dan pelatihan yang memadai.
Implikasi dari penelitian ini sangat jelas: adopsi teknologi informasi, khususnya AIS, dapat menjadi salah satu solusi utama bagi UKM untuk bertahan dan berkembang di tengah krisis ekonomi.Â