Pemanasan global pada dasarnya disebabkan oleh efek rumah kaca yang disebabkan oleh meningkatnya karbondioksida (CO2), metana (CH4), nitrous oxide (N2O) dan CFC serta emisi gas lainnya. Â Hal terseebut menyebabkan suhu global meningkat dari tahun ke tahun dikarenakan energi matahari terjebak di dalam atmosfer. Berbagai dokumen menunjukkan bahwa suhu global, termasuk Indonesia, naik 1,5-40 C pada akhir abad ke-21.
Pemanasan global memiliki dampak yang luas dan serius terhadap lingkungan biogeofisik (seperti mencairnya es di kutub, naiknya permukaan air laut, perluasan gurun, peningkatan curah hujan dan banjir, perubahan iklim, kepunahan flora dan fauna tertentu, migrasi flora dan fauna dan hama, dll). Sedangkan dampak terhadap kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat antara lain terganggunya fungsi wilayah pesisir dan kota pesisir, terganggunya fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandar udara, terganggunya pemukiman penduduk, penurunan produktivitas lahan pertanian, serta peningkatan risiko kanker dan wabah penyakit parasit, dll.
Pemanasan global telah menjadi masalah yang harus kita hadapi atau selesaikan bersama. Mari kita mulai dengan gaya hidup ramah lingkungan dan mulai dari diri kita sendiri. Karena pada dasarnya penyebab terjadinya perubahan iklim (climate change) adalah ulah manusia selain faktor alam. Perlu juga mempertimbangkan hal-hal kecil yang berkontribusi terhadap pemanasan global, salah satunya adalah mengurangi penggunaan bahan bakar fosil di bumi dan melindungi hutan. Oleh karena itu, kita harus lebih memahami apa yang dimaksud dengan pemanasan global, sehingga kita dapat berperan dalam merespon dan bahkan membantu mengatasinya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI