5. Pelibatan orang tua:
  - Psikologi menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mendukung anak-anak mereka, baik sebagai korban maupun pelaku bullying.
  - Keterlibatan orang tua dalam mendeteksi, mencegah, dan menangani bullying di rumah dan di sekolah sangat penting.
6. Pendidikan dan kesadaran:
  - Psikologi memahami bahwa pendidikan dan kesadaran tentang bahaya bullying dapat mengubah sikap dan perilaku individu.
  - Psikolog dapat berkontribusi dalam merancang kampanye kesadaran dan pendidikan yang efektif untuk mencegah bullying.
Tanggapan psikologi terhadap kasus bullying di lingkungan sekolah dan universitas sangat penting untuk merancang pendekatan yang holistik dalam penanganan masalah ini. Pemahaman mendalam tentang aspek-aspek psikologis dan sosial dari bullying membantu dalam upaya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman, inklusif, dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan seluruh individu.
dan ini ada beberapa Rangkuman Grafik dan jumlah kasus bullying pada di lingkungan sekolahÂ
Berdasarkan data Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) yang dihimpun dari Republika, terdapat 16 kasus perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah pada periode Januari hingga Agustus 2023.Â
Adapun kasus perundungan di lingkungan sekolah paling banyak terjadi di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan proporsi 25% dari total kasus.Â
Kemudian perundungan juga terjadi di lingkungan Sekolah Menengah Akhir (SMA) dan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK), yang sama-sama mendapatkan persentase sebesar 18,75%.
Sementara di lingkungan Madrasah Tsanawiyah dan pondok pesantren, masing-masing dengan persentase sebesar 6,25%.
Sekretaris Jenderal FSGI Heru Purnomo memaparkan, untuk Juli 2023 saja terdapat empat kasus perundungan.Â
Salah satu kasusnya adalah perundungan terhadap 14 siswa SMP di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang mengalami kekerasan fisik karena terlambat datang ke sekolah.Â
Kekerasan fisik tersebut dilakukan dengan cara menjemur dan menendang siswa SMP yang dilakukan kakak kelasnya yang sudah duduk di bangku SMA.