Dalam buku A GUIDE TO HEALTH karangan Mahatma Gandhi dijabarkan bagaimana kita menjaga kesehatan penuh untuk diri kita sendiri maupun lingkungan. Kedua hal tersebut sangat berkaitan erat dalam menentukan kualitas kesehatan kita. Bayangkan saja jika kita memiliki tubuh yang sehat karena rutin berolahraga, tetapi setiap harinya kita juga menghirup udara dari asap knalpot kendaran. Sudah pasti kesehatan kita terganggu dan usaha kita untuk memaksimalkan kesehatan menjadi percuma.Â
Berbicara mengenai udara, Mahatma Gandhi mengatakan bahwa elemen tersebut sangat penting untuk sumber penghidupan manusia melebihi air dan makanan. Sebegitu pentingnya udara di ciptakan oleh tuhan dalam jumlah yang besar dan diberikan kepada kita secara cuma - cuma. Meskipun begitu, di zaman modern ini sepertinya sulit untuk menemukan udara yang sehat, segar, dan bersih. Hal ini terjadi karena kebiasaan buruk yang biasa kita lakukan tanpa menyadari akibat dari perbuatan tersebut yang berdampak pada mencemaran udara dan membahayakan kesehatan diri kita. Berikut ini cara dalam menjaga kebersihan udara menurut Mahatma Gandhi:Â
1. Membuat Ruangan Agar Selalu Terbuka
Dalam buku tersebut dikatakan bahwa sedikit dari kita yang menyadari bahwa udara yang kita hirup sering kali tidak murni dan beracun yang telah diembuskan oleh orang lain. Hal tersebut dapat terjadi saat kita sedang duduk atau tidur bersama - sama dalam waktu yang lama di ruangan tertutup dan berlanjut menghirup udara mematikan yang diembuskan oleh kita dan teman - teman kita. Untung saja udara memiliki sifat ringan dan menyebar, serta dapat menembus lubang - lubang terkecil, seperti celah jendela maupun pintu sehingga udara dari luar tetap bisa masuk meskipun dalam jumlah yang sedikit.
 Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk menjadikan ruangan yang kita tempati terbuka agar udara yang kita hirup dan embuskan bercampur dengan udara luar, dan dibuat murni lagi oleh proses otomatis yang selalu terjadi di alam.Â
2. Menjaga Kebersihan ToiletÂ
Sebagai manusia, kita memiliki kebutuhun untuk memenuhi nutrisi tubuh kita dengan makan dan minum. Setelah kedua hal tersebut dilakukan, kita menggunakan toilet untuk mengeluarkan sisa - sisa makanan dan minuman yang berasal dari tubuh kita.Â
Penting sekali untuk memastikan bahwa toilet milik kita dijaga sepenuhnya agar rapi dan bersih. Namun, sering kali kita merasa enggan untuk membersihkannya, padahal apa yang harus diutamakan adalah kesehatan tubuh kita bukannya rasa malas. Apa salahnya membersihkan toilet dari kotoran yang telah dikeluarkan oleh tubuh kita sendiri ? Sama sekali tidak ada alasan untuk membiarkan tubuh kita terserang penyakit akibat kumuhnya udara di dalam toilet.
Siapa saja yang indra penciumannya masih sehat akan tahu betapa beracunnya bau yang berasal dari semua kotoran yang dibiarkan tersebar dan terpapar oleh udara. Kotoran harus disingkirkan dan dibuang kedalam lubang sedalam dua kaki kemudian ditutup dengan lapisan tebal tanah. Kotoran tidak boleh dibuang ke dalam lubang yang sangat dalam karena dapat mencemari air yang mengalir di bawah permukaan tanah.
Jika hal ini dapat dilakukan tidak ada lagi bau busuk dan lalat maupun kecoa juga tidak akan masuk menyebarkan kotoran yang membuat kualitas udara toilet menjadi buruk.
3. Buang Air Kecil Dan Meludah Sembarangan
Di lain hal, kita membuat udara menjadi tercemar dengan buang air kecil dan meludah sembarangan di sembarang tempat. Kebiasaan buruk ini harus dibuang sama sekali.Â
Jika kita ingin buang air kecil ketika sedang berada di luar, kita harus mencari lapangan kering yang jauh dari rumah, lalu kita harus menutup air seni dengan tanah, sebab jika tidak dilakukan udara bisa mengembuskan aroma air seni yang bau dan penuh kuman, lalu dihirup oleh orang lain.
Kebiasaan meludah di beranda, pelataran, dan tempat - tempat semacam itu juga sangat buruk. Kuman - kuman beracun di dalam air ludah dapat naik ke udara dan terhirup oleh orang lain yang menyebabkan penyebaran penyakit. Sebaiknya kita menyimpan tempolong di dalam rumah dan bila ingin meludah saat sedang di luar, kita harus meludah di tempat yang ada debu kering, sehingga ludah dapat diserap ke dalam debu dan tidak membahayakan.Â
Namun kalangan dokter beranggapan bahwa penderita TBC harus meludah ke dalam tempolong dengan sedikit obat pembasmi kuman di dalamnya, sebab jika ia meludah di tanah yang kering, kuman - kuman di ludahnya berhasil naik dan menyebar ke udara bersama dengan debu. Namun, tidak ada keraguan bahwa kebiasaan meludah sembarangan ini buruk dan juga berbahaya.Â
Sekarang kita dapat memahami bahwa udara sangat mempengaruhi kondisi kesehatan kita. Jika kita menumbuhkan kebiasaan menjaga udara agar selalu bersih dan hanya bernapas dengan udara segar, kita bisa menyelamatkan diri dari berbagai penyakit yang mengerikan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H