Stigma Remaja adalah salah satu isu yang mendapatkan perhatian yang besar di era sekarang. Hal ini berkaitan dengan banyaknya penurunan mental seseorang khususnya para remaja. Padahal salah satu penghindaran penting akan hal itu adalah tetap menjaga kestabilan mental dan percaya diri. Untuk mengetahui apakah seseorang sehat atau terganggu mentalnya, tidaklah mudah, karena tidak mudah diukur, diperiksa atau dilihat dengan alat-alat seperti halnya dengan kesehatan badan. Hal yang biasanya diperhatikan dalam mengetahui hal tersebut adalah tindakan, tingkah laku, atau perasaan seseorang akan menghadapi sesuai. Karenanya seseorang dianggap terganggu kesehatan mentalnya bila terjadi keguncangan emosi, kelainan tingkah laku atau tindakannya. Namun, apa sebenarnya kesehatan mental itu dan bagaimana menjaganya?
Kesehatan mental adalah pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin, sehingga membawa kebahagiaan diri dan orang lain; serta terhindar dari gangguan-gangguan dan penyakit jiwa. Kesehatan mental juga dapat diartikan terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi masalah-masalah biasa yang terjadi, dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya.
Dampak Terganggunya Kesehatan Mental
Gangguan mental pada remaja dapat menimbulkan berbagai dampak yang serius, baik secara fisik maupun emosional. Salah satu dampaknya adalah penurunan berat badan yang tidak hanya disebabkan oleh penyakit fisik, tetapi juga gangguan mental seperti stres, depresi, atau gangguan makan. Kondisi ini sering kali menyebabkan remaja kehilangan nafsu makan, mengalami mual, dan muntah yang berkelanjutan. Selain itu, gangguan mental juga dapat memengaruhi kestabilan emosi mereka dan mengarah pada perilaku yang berbahaya seperti menyakiti diri sendiri akibat kecemasan atau rasa takut yang berlebih.
Gangguan mental juga sering dikaitkan dengan keinginan untuk menyakiti diri sendiri. Perasaan stres, cenderung menyalahkan diri, serta ketidakmampuan mengelola emosi dapat menjadi pemicu remaja untuk melakukan hal ini. Bahkan, dalam kasus yang lebih ekstrem, gangguan mental bisa berujung pada percobaan bunuh diri. Selain itu, gangguan mental ini juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sakit kepala dan sakit perut yang berkelanjutan tanpa penyebab fisik yang jelas. Perasaan intens yang muncul secara tiba-tiba, seperti kecemasan atau ketakutan yang berlebihan, dapat menyebabkan gejala fisik seperti sesak napas, jantung berdebar, dan kesulitan bernapas yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Selain berdampak pada aspek fisik dan emosional, gangguan mental juga memengaruhi aktivitas sosial dan keseharian remaja. Hal ini bisa mempengaruhi hubungan mereka dengan teman, lingkungan keluarga, dan aktivitas sekolah, bahkan menurunkan produktivitas mereka. Gangguan mental juga berpotensi menimbulkan perilaku berbahaya, seperti penyalahgunaan narkoba, alkohol, atau seks bebas sebagai bentuk pelarian dari masalah. Dampak ini sangat memprihatinkan karena masa remaja adalah masa yang seharusnya digunakan untuk berekspresi, berkarya, dan menjalin hubungan sosial positif. Selain itu masa remaja juga merupakan Masa ketika seseorang mulai mencari identitas atau jati diri, baik secara psikologis maupun sosiologis. Dukungan yang tepat dari keluarga, lingkungan, dan lembaga pendidikan sangat penting untuk membantu remaja mengatasi dampak ini dan menjalani masa depan yang lebih sehat.
Cara Menjaga Kesehatan Mental
Salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental adalah dengan mengakses perawatan kesehatan dan sosial yang bermutu tinggi dan sesuai dengan budaya secara tepat waktu dan berpartisipasi penuh dalam masyarakat dan di tempat kerja, bebas dari stigmatisasi dan diskriminasi. Mampu membaca keadaan, setiap orang mempunyai karakteristik tersendiri. Menjadi lebih waspada dan peka akan keadaan adalah salah satu cara yang baik untuk menjaga kestabilan kesehatan mental. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih orang yang baik untuk diri sendiri serta menjauhi orang yang dapat menulari sifat negatif yang dimilikinya. Membatasi diri, memilih, dan mampu mengolah setiap informasi yang didapatkan di media sosial adalah salah satu hal yang juga dapat menjaga kesehatan mental. Karena dengan menyaring hal itu, membuat seseorang menjadi lebih tenang akan suatu masalah yang dihadapinya.
Cara lainnya untuk menjaga kesehatan mental adalah dengan membagikan perasaan dengan orang dua. Hal ini sejalan dengan peran orang tua dalam menanyakan dan mengerti bagaimana perasaan anak akan sesuatu hal ini dapat dilakukan dengan seperti menyediakan waktu untuk membangun obrolan dengan keluarga dan memberikan beberapa kata penyemangat sederhana.