Ketidakadilan Gender Dalam Disharmoni Keluarga
Gender adalah perbedaan jenis kelamin berdasarkan budaya, di mana laki laki dan perempuan dibedakan sesuai dengan perannya masing-masing yang dikonstruksikan oleh kultur setempat yang berkaitan dengan peran, sifat, kedudukan, dan posisi dalam masyarakat tersebut.
Pembedaan peran,fungsi dan posisi selalu menjadi permasalahan utama dalam ketidakadilan gender
Dapur dan garasi memiliki konotasi gender yang kuat. Dapur ruang untuk mengolah makanan sangat kuat asosiasinya dengan aktivitas feminim, sementara garasi ruang untuk menyimpan kendaraan dengan aktivitas yang lebih maskulin Persepsi ini memunculkan stereotipe terhadap beberapa jurusan yang sangat kental dengan identitas gender.
Masalah kesibukan pasangan dan belum terpenuhinya kebutuhan ekonomi
masalah ekonomi yang menyebabkan terjadinya disharmoni keluarga, kesibukan pasangan juga menjadi pemicu pertengkaran dan kesalah pahaman, menimbulkan kurangnya komunikasi antara orangtua dan anak
Minimnya Pengetahuan Kerumah tanggaan
kegagalan peran ialah karena sang ayah atau ibu tidak ada atau tidak menjalankan peran dan tugasnya sebagai orangtua, Sebagaimana mestinya adalah suami dan istri memiliki peran yang sama.
Ketidakadilan gender dalam keluarga biasanya kurangnya partisipasi perempuan dalam rumah tangga/keluarga karena factor laki laki lah yang selalu memegang kendali keputusan, terkadang factor ini di pengaruhi oleh lingkungan atau system budaya keluarga yang masih menganut budaya tradisional
Ketidakadilan gender dalam keluarga akan membuat disharmoni karena perempuan haruslah patuh terhadap keputusan suami meskipun keputusan tersebut bukan yang terbaik, ini semua mempengaruhi pola pikir dan kesehatan mental perempuan jika terjadi terus menerus. dimana laki laki lah yang memegang kunci keputusan dalam keluarga
Penyebab Disharmoni Keluarga;