Mohon tunggu...
Ferrel Fahrezi A.
Ferrel Fahrezi A. Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Mahasiswa Prodi Sosiologi UMM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Fungsi Orang Tua untuk Menciptakan Belajar yang Nyaman dalam Pendidikan Anak pada Masa Pandemi Covid-19

4 Juli 2021   20:35 Diperbarui: 4 Juli 2021   20:43 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi coronavirus disease atau covid-19 menyebabkan proses belajar siswa mengalami perubahan dari sebelumnya. Sebelum pandemi berlangsung kegiatan belajar siswa berpusat pada guru sebagai edukator melalui kegiatan bermain sambil belajar yang dilaksanakan di lembaga sekolah, akan tetapi saat ini proses belajar berpusat kepada orang tua sebagai pendidik utama. Kegiatan belajar dari rumah merupakan kegiatan yang menantang bagi orang tua. Awal pandemi covid-19, tiga dari lima keluarga merasa kesulitan untuk beradaptasi sebagai pendidik bagi anaknya dalam proses belajar. Kesulitan disebabkan oleh kebiasaan orang tua menyerahkan tanggung jawab pendidikan kepada lembaga sekolah.

Tugas diberikan guru melalui grup "WhatsApp" untuk mendukung proses belajar anak. Berdasarkan observasi peneliti, orang tua melakukan pendampingan terhadap anak dalam proses mengerjakan tugas serta membantu proses tersebut dari awal proses hingga selesai. Namun guru tetap melakukan pemantauan melalui grup "WhatsApp", jika orang tua mengalami kesulitan maka guru akan memberikan penjelasan lebih rinci mengenai tugas yang diberikan. Orang tua berusaha menjadi pendidik yang baik bagi anaknya selaku pengganti guru selama belajar di rumah. Berdasarkan hasil wawancara, dua keluarga berusaha untuk mendapatkan pengetahuan lebih mengenai materi-materi yang diberikan oleh guru dengan cara membaca buku atau menonton youtube. Hal tersebut berdampak positif dan lebih memper mudah orang tua dalam mendampingi anak belajar.

Belajar dari rumah memberikan peluang kepada anak usia dini untuk belajar dari pengalaman orang tua. Orang tua memberikan waktu kepada anak untuk bermain serta tidak memaksakan anak untuk belajar setiap pagi, siang, dan sore. Tetapi orang tua memberikan stimulus kepada anak untuk menumbuhkan motivasi belajar pada diri anak. Pengalaman orang tua direalisasikan dalam proses belajar anak, lima keluarga memiliki prinsip yang sama yaitu menjadikan hal yang dialami di masa kecil sebagai pedoman dalam memberikan edukasi kepada anak. Tetapi orang tua perlu menggabungkan pengalaman dengan pengatahuan yang dipelajari melalui buku atau youtube.

Setiap keluarga memiliki cara yang berbeda dalam memberikan pendampingan terhadap anak dalam pengerjaan tugas begitu juga dengan orang tua yang menjadi subjek penelitian peneliti. Ada yang memberikan kebebasan terlebih dahulu kepada anak untuk bermain kemudian melanjutkan belajar, memberikan jadwal anak belajar sesuai jam belajar di sekolah, mengerjakan tugas terlebih dahulu kemudian diperbolehkan untuk bermain, memberikan kesempatan kepada anak untuk mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengerjakan tugas hingga proses merapikan setelah selesai belajar, serta melaksanakan pembelajaran di rumah dengan prinsip learning by doing. Meskipun strategi yang diterapkan setiap keluarga berbeda, namun memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan pendampingan kepada anak dalam penyelesaian tugas yang diberikan oleh guru.

Proses pendidikan anak dalam keluarga belum seluruh orang tua menerapkan prinsip-prinsip belajar untuk anak usia dini. Orang tua lebih berfokus pada semangat anak dalam megerjakan tugas, karena hal tersebut menurut orang tua dapat dijadikan stimulus untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Guru perlu memantau dan melakukan wawancara dengan orang tua mengenai cara yang diberikan dalam melaksanakan pendidikan anak, demikian dapat dilakukan evaluasi mengenai keberhasilan program belajar dari rumah.

Tidak semua orang tua memiliki pemahaman yang sama, meskipun dengan tugas yang sama tetapi orang tua memberikan stimulus kepada anak dengan cara yang berbedabeda. Orang tua memiliki inisiatif untuk memberikan penghargaan atau pujian kepada anak ketika anak sudah selesai mengerjakan tugas. Pujian tersebut dalam bentuk kalimat, dan terlihat anak merasa senang. Selain orang tua memberikan pujian kepada anak, guru memberikan penghargaan dalam bentuk bintang di hasil tugas yang diberikan kepada guru. Hal tersebut memberikan bukti bahwa anak memiliki semangat lebih jika hasil karyanya dihargai oleh orang lain di sekelilingnya.

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman 

Anak usia dini merasakan kebosanan untuk belajar di rumah saat pandemi, karena terdapat larangan untuk berkerumun sebagai akibat dari coronavirus disease atau covid-19. Suasana belajar yang nyaman ditumbuhkan oleh kondisi lingkungan sekitar dan orangorang disekitar tempat belajar. Orang tua memiliki hak untuk memberikan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar pada diri anak. Berdasarkan prinsip pendidikan anak usia dini, sebaiknya orang tua melaksanakan pembelajaran dengan cara bermain sambil belajar. Orang tua dituntut untuk kreatif dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga anak merasakan kenyamanan dalam proses belajar. Namun, tiga dari lima keluarga belum melaksanakan prinsip bermain sambil belajar.

Orang tua memberikan kebebasan kepada anak untuk bermain setelah tugas sekolah terselesaikan. Tetapi hal tersebut membuat anak merasa kurang nyaman dalam mengerjakan tugas. Sedikit paksanaan membuat anak sesekali mogok untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Sebenarnya apa apa sih yang membuat anak ini kurang nyaman, seorang anak mengalami kejenuhan dalam pembelajaran daring ini. Meskipun demikian, orang tua belum memahami solusi yang sebaiknya diterapkan dalam menghadapi kendala yang terjadi. Orang tua memberikan pengetahuan kepada anak tetap sesuai dengan strategi yang menurutnya benar. Dua dari lima keluarga telah menerapkan prinsip bermain sambil belajar, orang tua ikut terlibat ketika anak bermain sambil memberikan materi pengetahuan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti mendeskripsikan bahwa orang tua memberikan pengetahuan bersumber dari pengalaman yang telah didapatkan dan materi yang telah dipelajari dari membaca buku atau menonton youtube.

Rendahnya pengetahuan orang tua berdampak pada pendidikan yang diterapkan kepada anak. Terpantau dari cara belajar yang diberikan orang tua kepada anak. Sifat rajin yang terdapat pada diri orang tua dan keinginan yang kuat untuk mendapatkan pengetahuan melalui membaca dan belajar dari sumber-sumber relevan akan memberikan efek kreatif dalam merealisasikan proses pembelajaran di rumah. Pendidikan yang diberikan orang tua di rumah tidak hanya sebatas mengerjakan tugas dari guru melainkan belajar dari lingkungan sekitar dan belajar dari media digital. Saat sekarang anak usia dini dapat belajar mengenai coronavirus disease atau covid-19, orang tua memberikan pengetahuan tentang covid-19 dengan membiasakan pola hidup sehat. Hal tersebut sudah diterapkan oleh seluruh subjek penelitian dengan mengajarkan anak tentang cuci tangan yang benar, memakai masker saat keluar rumah, dan tidak boleh berkerumun dengan banyak orang. Pengalaman yang dialami oleh anak usia dini akan terekam hingga dia dewasa.

Kenyamanan belajar pada anak usia dini dapat dimulai dengan menyediakan fasilitas belajar yang memadai, pendampingan orang tua dalam proses mengerjakan tugas, dan pemberian rewards kepada anak saat selesai mengerjakan tugas. Ketiga hal tersebut sudah terlaksana 90 persen, seluruh orang tua memberikan fasilitas belajar sesuai dengan kebutuhan anak, memberikan pendampingan saat pengerjaan tugas, serta memberikan pujian ketika selesai mengerjakan tugas. Orang tua menyadari bahwa hal tersebut menjadi stimulus anak sehingga tidak banyak drama yang berakibat anak mogok belajar.

 

Kesimpulan

            Peran penting orang tua dalam mendampingi pendidikan anak adalah sebuah tanggung jawab yang besar bagi kedua orangtua baik ayah maupun ibu, keduanya dituntut untuk bisa memberikan penjelasan dan juga jawaban kepada sang anak tidak hanya itu orang tua juga harus memberi contoh yang baik bagi anak-anaknya, karena bagi anak orangtualah panutan dan sosok yang pertamakali mereka tiru. Masa pandemic ini menuntut bagi seluruh orangtua agar selalu mendampingi dalam proses pendidikan anak baik dalam pembelajaran sekolah maupun dalam lingkungan sosial atau keluarganya. Era pandemic covid-19 ini membuat orangtua harus semakin ekstra memerhatikan buah hatinya terutama dalam proses pembelajaran yang saat ini dilakukan di rumah atau biasa kita sebut pembelajaran dalam jaringan (DaRing), tentunya Daring mengharuskan para orangtua untuk memahami dan siap untuk dihujani berbagai pertanyaan dari anak-anaknya. Era pandemic covid-19 memang membuat erat hubungan atau sebaliknya antara anak dan kedua orangtuanya.

            Berbagai kendala yang dihadapai orangtua dalam era pandemic covid-19 sangatlah beragam misalkan kurangnya pemahaman orangtua terhadap materi, tidak bisa mengoprasikan gudjet, tidak dapat menemani karena terhalang oleh pekerjaan. Beberapa masalah tersebut sangat sering ditemui pada masa pandemic ini. Keluhan-keluhan tersebutlah yang membuat pemerintah harus mencoba formula yang pas untuk diterapkan bagi dunia pendidikan di indonesia pada era pandemic covid-19.

Saran

Pandemic covid-19 memanglah merupakan hal yang baru kita semua kita dituntut memutar otak agar bisa menghadapi situasi ini dengan keberanian dan inovasi disetiap sektor dalam kehidupan kita khususnya pendidikan. Orangtua harus memberikan kenyamanan dalam proses pembelajaran anak-anaknya bukan hanya dalam segi fasilitas penunjang proses pembelajaran namun dalam memenuhi hasrat keingin tahuan dari anak tersebut, orangtua juga harus belajar dan memahami pembelajaran anaknya agar ketika anak-anak mereka menanyakan sesuatu terkait pembelajarannya mereka dapat menjawab dengan leluasa dan memenuhi hasrat keingin tahuan anaknya. Pengetahuan yang luas tentang berbagai aspek kehidupan sosial manusia juga sangat diperlukan oleh orang tuahanya untuk memberikan pemahaman kepada anak-anaknya.

Organisasi-organisasi juga dapat ikut serta mengadakan seminar online atau webinar kepada orangtua dengan membawakan tema tentang bagaimana cara mengasuh dan mendidik anak dengan kata lain adanya edukasi terhadap orangtua sangat dibutuhkan. Kesabaran dari orangtua juga sangat diperlukan dalam masa pandemic covid-19. Peran pemerintah justru sangat besar yaitu dalam mengevaluasi proses pembelajaran daring dan melakukan edukasi terhadap masyarakat agar dapat menghadapi berbagai masalah pada era pandemic ini khususnya pendidikan terhadap anak. Peningkatan kualitas tenaga pendidik juga harus dilakukan oleh berbagai instansi pendidikan di indonesia misalkan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) melakukan sosialisasi melalui seminar online kepada tenaga pengajar diseluruh indonesia agar proses pembelajaran DARING yang dilakukan oleh setiap instansi tidak hanya formalitas saja, perlunya edukasi terhadap tenaga pengajar merupakan aspek yang begitu penting untung menunjang efektivitas pembelajaran DARING di era pandemic covid-19.

Di tulis oleh : Ferrel Fahrezi Alivionanda, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, FISIP-Sosiologi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun