Hal ini memicu keraguan tentang transparansi China di dunia internasional. Sebagai respons, China mengadopsi diplomasi "warrior wolf," yang ditandai dengan kebijakan luar negeri yang lebih keras untuk membela diri dan menunjukkan keberhasilan mereka dalam mengatasi COVID-19.
China berusaha memperbaiki citranya dengan memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan cerita yang menunjukkan peran mereka sebagai negara yang bertanggung jawab. Dengan menggambarkan diri sebagai penyedia bantuan medis dan vaksin bagi negara lain, China ingin membangun kembali kepercayaan dan memperkuat pengaruhnya di kancah internasional.Â
Namun, meski begitu, sentimen anti-China yang semakin berkembang di banyak negara masih menjadi tantangan besar bagi China dalam usaha memulihkan citra dan kredibilitasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H