Mohon tunggu...
Fareh Hariyanto
Fareh Hariyanto Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Klasik

Sedang menempa kanuragan di Jurusan Ahwalusasyhiah IAI Ibrahimy Genteng Bumi Blambangan Banyuwangi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ikhtiar Politik Gibran Rakabuming

1 November 2019   19:58 Diperbarui: 1 November 2019   20:08 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara pandang lama yang menganggap politik hanya dilakukan oleh kalangan tua saja tampaknya sudah mulai berubah seiring minat para pemuda untuk terjun kedalam ceruk dunia ini. Meski pengalaman Gibran dalam bidang politik masih cukup minim, namun modal dari upayanya membesarkan bisnis tentu laik diberikan kesempatan.

Kedua, kegigihan Gibran melakukan lobi-lobi politik secara mandiri tentunya perlu diapresiasi. Meski menjadi putra presiden, namun upaya dan cara yang dilakukan dalam proses pendaftaran dilakukan tanpa kekuatan adikuasa sang ayah.

Bahakan untuk membuktikan keseriusannya ia menyerahkan seluruh usaha yang dirintisnya kepada sang adik Kaesang Pangarep agar bisa fokus dan teejun kedunia politik secara utuh. 

Melansir Radar Solo Edisi 1 Agustus 2019, nama Gibran muncul sebagai bakal calon walikota Solo berawal dari hasil survei Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta pada 25 Juli 2019 lalu. Survei dilakukan terhadap 766 responden untuk mengetahui tingkat popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas tokoh balon.

Temuan survei tersebut di tingkat popularitas, Gibran bersaing dengan Purnomo yang mendapatkan angka 90 persen. Kaesang Pangarep, adik kandung Gibran, berada pada peringkat ketiga dengan 86 persen. 

Untuk akseptabilitas, Purnomo memperoleh angka 83 persen. Lalu disusul Gibran, Teguh Prakosa dan Kaesang. Sementara, dari tingkat elektabilitas, Purnomo memperoleh 38 persen, Gibran memperoleh angka 13 persen dan Kaesang 1 persen.

Kepala Laboratorium Kebijakan Publik Unisri, Suwardi dalam keterangan pers kala itu mengatakan jika nama-nama yang muncul itu diolah berdasarkan Focus Group Discussion (FGD) bersama masyarakat lintas bidang di Solo. Setelah nama-nama muncul, baru dilakukan survei oleh tim.

Akhirulkalam, apapun upaya yang dilalukan oleh putra sulung presiden ini semoga menjadi ikhtiar serta contoh untuk kaum muda peduli akan dunia politik di Indonesia. Ditengah euforia sumpah pemuda beberapa hari lalu, mari kita martabatkan kembali peran pemuda masa kini menjadi pemuda yang cerdas dengan peduli terhadap hal apapun yang ada di negeri ini dengan cara santun dan bijaksana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun