Meski Pemilihan Kepala Daerah (PIlkada) Serentak baru akan diselenggarakan pada 23 September tahun 2020 mendatang. Namun suasana politik dibeberapa daerah sudah mulai memanas saat pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah yang akan berlaga pada pesta demokrasi tersebut dibuka.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mencatat ada 270 daerah yang menggelar Pilkada serentak. Hal itu dengan rincian sembilan pemlihan gubernur, 224 pemilihan bupati, dan 37 pemilihan wali kota. Menariknya dari gelaran Pilkada serentak ini muncul dari Kota Solo Jawa Tengah.Â
Ikhwal ini bukan tanpa alasan, sebab majunya Gibran Rakabuming dalam bursa Calon Wali Kota Solo tentunya mencuri perhatian masyarakat. Selain karena sosoknya yang notabene merupakan putra sulung Presiden Jokowi. Ia juga dikenal pubilk sebagai pengusaha muda pemilik banyak inovasi serta brand terkemuka.
Baru-baru ini saja, Goola, salah satu startup milik Gibran, memperoleh suntikan modal dari firma modal ventura Alpha JWC Ventures senilai US$ 5 juta atau setara Rp 71 miliar. Pendanaan yang didapat itu rencananya digunakan untuk menambah 160 outlet Goola.
Kegigihannya di dunia usaha tampaknya juga menempa Gibran saat terjun ke dunia politik. Ini terlihat dari upaya yang dilakukannya saat akan masuk dalam bursa Calon Wali Kota Solo dalam Pillada Serentak 2020 mendatang.
Meski Tim Seleksi dan Rekruitmen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota DPC PDI Perjuangan Solo telah menutup pendaftran 23 September 2019, setelah dibuka mulai 16 September 2019 lalu. Namun upaya dari Gibran terus dilakukan hingga menemui Ketua Umum PDIP.
Setelah menemui, Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/10). Gibran bersikukuh bakal maju dalam Pemilihan Wali Kota Solo 2020 melalui PDI Perjuangan. Hal itu tentu berbeda dengan kabar yang beredar di media sosial dimana ia diisukan lewat jalur perseorangan.
Mengingat pasca pendaftaran Bakal Calon Wali Kota ditutup oleh DPC PDIP Solo. Sehingga memutuskan pasangan Achmad Purnomo (Wakil Wali Kota Solo) dan Teguh Prakosa (Ketua DPRD Kota Solo) yang diserahkan Ketua DPC PDI Perjuangan sekaligus Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, kepada DPP PDI Perjuangan untuk mendapatkan rekomendasi.
Pradigma Baru
Melihat sepak terjang dari putra sulung presiden Jokowi tersebut tentu banyak pandangan yang muncul dari publik. Penulis sendiri melihat dalam perspektif yang berbeda dengan majunya Gibran dalam kontestasi politik di Indonesia mengikuti jejak ayahnya.
Pertama, dilihat dari usianya yang masih cukup muda tentu menjadi hal yang positif bagi peta perpolitikan di Indonesia. Apalagi dewasa kini memang banyak politikus muda yang bermunculan dan bahu mambahu dalam mengubah paradigma politik di Indonesia.
Cara pandang lama yang menganggap politik hanya dilakukan oleh kalangan tua saja tampaknya sudah mulai berubah seiring minat para pemuda untuk terjun kedalam ceruk dunia ini. Meski pengalaman Gibran dalam bidang politik masih cukup minim, namun modal dari upayanya membesarkan bisnis tentu laik diberikan kesempatan.
Kedua, kegigihan Gibran melakukan lobi-lobi politik secara mandiri tentunya perlu diapresiasi. Meski menjadi putra presiden, namun upaya dan cara yang dilakukan dalam proses pendaftaran dilakukan tanpa kekuatan adikuasa sang ayah.
Bahakan untuk membuktikan keseriusannya ia menyerahkan seluruh usaha yang dirintisnya kepada sang adik Kaesang Pangarep agar bisa fokus dan teejun kedunia politik secara utuh.Â
Melansir Radar Solo Edisi 1 Agustus 2019, nama Gibran muncul sebagai bakal calon walikota Solo berawal dari hasil survei Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta pada 25 Juli 2019 lalu. Survei dilakukan terhadap 766 responden untuk mengetahui tingkat popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas tokoh balon.
Temuan survei tersebut di tingkat popularitas, Gibran bersaing dengan Purnomo yang mendapatkan angka 90 persen. Kaesang Pangarep, adik kandung Gibran, berada pada peringkat ketiga dengan 86 persen.Â
Untuk akseptabilitas, Purnomo memperoleh angka 83 persen. Lalu disusul Gibran, Teguh Prakosa dan Kaesang. Sementara, dari tingkat elektabilitas, Purnomo memperoleh 38 persen, Gibran memperoleh angka 13 persen dan Kaesang 1 persen.
Kepala Laboratorium Kebijakan Publik Unisri, Suwardi dalam keterangan pers kala itu mengatakan jika nama-nama yang muncul itu diolah berdasarkan Focus Group Discussion (FGD) bersama masyarakat lintas bidang di Solo. Setelah nama-nama muncul, baru dilakukan survei oleh tim.
Akhirulkalam, apapun upaya yang dilalukan oleh putra sulung presiden ini semoga menjadi ikhtiar serta contoh untuk kaum muda peduli akan dunia politik di Indonesia. Ditengah euforia sumpah pemuda beberapa hari lalu, mari kita martabatkan kembali peran pemuda masa kini menjadi pemuda yang cerdas dengan peduli terhadap hal apapun yang ada di negeri ini dengan cara santun dan bijaksana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H