Mohon tunggu...
Fardilla Agustina
Fardilla Agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa peternakan, dan suka sekali dengan dunia peternakan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Faktor Hambatan Usaha Unggas Ayam Petelur di Indonesia

28 Maret 2023   18:28 Diperbarui: 28 Maret 2023   18:42 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selalu ada risiko dalam menjalankan bisnis, termasuk menjalankan beberapa bisnis unggas, yaitu ayam dan ayam petelur. Usaha ayam petelur sebenarnya memiliki potensi pengembangan yang sangat baik, karena telur telah menjadi konsumsi pokok yang selalu dibutuhkan oleh rumah tangga dan industri.

Bisa dikatakan, bisnis ini juga rawan gagal karena beberapa hal kecil yang bisa menimbulkan masalah besar. Jika Anda bisa memperbaiki masalah ini, maka usaha ayam petelur Anda bisa berdiri kembali.
Tetapi jika Anda tidak dapat melakukannya, Anda mungkin tidak akan dapat melanjutkan bisnis Anda dan Anda akan mengalami kerugian. Jadi apa yang bisa menjadi alasan kegagalan perusahaan ayam petelur? Berikut faktor-faktornya. Teknik manajemen yang tidak tepat

Sebelum memulai bisnis ayam petelur, sebaiknya pahami terlebih dahulu bagaimana cara mengoperasikannya secara teknis. Mulai dari persiapan kandang, pakan yang digunakan, vitamin yang digunakan, Anda harus mengetahui waktu vaksinasi yang benar.

Jika kekhawatiran ini tidak benar, ayam yang Anda pelihara bisa mengalami stres dan berujung pada kematian atau gagal buah. Penyakit ayam juga disebabkan oleh kandang yang kotor. Ketahui cara merawat ayam Anda dengan benar agar kandang ayam Anda tidak rusak.

- Persaingan pasar
Banyak pesaing mulai bermunculan dalam bisnis ayam petelur, karena keuntungannya menarik banyak pengusaha. Karena perusahaan dijalankan oleh banyak pengusaha, produksi selalu melebihi permintaan, sehingga harga telur sering turun.
Perlu Anda ketahui bahwa keuntungan dari usaha ayam petelur ini terbilang minim yaitu sekitar 30 persen dari produksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan strategi pemasaran yang tepat agar telur yang Anda hasilkan selalu laris manis.

Jika Anda menyimpan telur terlalu lama, kualitas telur akan menurun dan membuat pelanggan berpikir untuk membelinya, sehingga telur akan rusak dan Anda akan merugi.

4 Faktor Penyebab Bisnis Ayam Gagal
Selalu ada risiko dalam menjalankan bisnis, termasuk menjalankan beberapa bisnis unggas, yaitu ayam dan ayam petelur. Usaha ayam petelur sebenarnya memiliki potensi pengembangan yang sangat baik, karena telur telah menjadi konsumsi pokok yang selalu dibutuhkan oleh rumah tangga dan industri. Bisa dikatakan, bisnis ini juga rawan gagal karena beberapa hal kecil yang bisa menimbulkan masalah besar. Jika Anda bisa memperbaiki masalah ini, maka usaha ayam petelur Anda bisa berdiri kembali.

Tetapi jika Anda tidak dapat melakukannya, Anda mungkin tidak akan dapat melanjutkan bisnis Anda dan Anda akan mengalami kerugian. Jadi apa yang bisa menjadi alasan kegagalan perusahaan ayam petelur? Berikut faktor-faktornya. Isi
1 Teknik manajemen yang tidak tepat
2 Persaingan pasar
3 Harga tidak stabil
4 Manajemen perusahaan
Teknik manajemen yang tidak tepat
Sebelum memulai bisnis ayam petelur, sebaiknya pahami terlebih dahulu bagaimana cara mengoperasikannya secara teknis. Mulai dari persiapan kandang, pakan yang digunakan, vitamin yang digunakan, Anda harus mengetahui waktu vaksinasi yang benar.

Jika kekhawatiran ini tidak benar, ayam yang Anda pelihara bisa mengalami stres dan berujung pada kematian atau gagal buah.

Penyakit ayam juga disebabkan oleh kandang yang kotor. Ketahui cara merawat ayam Anda dengan benar agar kandang ayam Anda tidak rusak. Persaingan pasar
Banyak pesaing mulai bermunculan dalam bisnis ayam petelur, karena keuntungannya menarik banyak pengusaha. Karena perusahaan dijalankan oleh banyak pengusaha, produksi selalu melebihi permintaan, sehingga harga telur sering turun.

Perlu Anda ketahui bahwa keuntungan dari usaha ayam petelur ini terbilang minim yaitu sekitar 30 persen dari produksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan strategi pemasaran yang tepat agar telur yang Anda hasilkan selalu laris manis.

Jika Anda menyimpan telur terlalu lama, kualitas telur akan menurun dan membuat pelanggan berpikir untuk membelinya, sehingga telur akan rusak dan Anda akan merugi. Harga tidak stabil. Bagi perusahaan ayam, ketidakstabilan harga merupakan faktor penting yang harus diatasi. Harga jual telur dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan permintaan pasar. Harga bisa naik saat hari raya besar, libur panjang atau hari raya.
Namun pada hari-hari biasa, daya beli masyarakat menurun karena bosan sehingga harga turun kembali ke level normal. Di saat seperti ini, yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi inventaris adalah harga.


Faktor lain yang dapat menyebabkan bisnis gagal adalah masalah manajemen bisnis. Manajemen yang tidak jelas mempercepat kegagalan bisnis. Kegagalan ini mungkin karena pembagian kerja yang tidak jelas, sehingga satu orang memiliki banyak peran dalam perusahaan.

Jika tidak diprediksi dengan benar, akan sulit untuk melacak kesalahan di masa mendatang dan juga akan menyebabkan kesulitan dalam mencari solusi.

Selain pembagian tugas, pengelolaan, pengelolaan keuangan juga berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan. Jika keuangan perusahaan tidak dikelola dengan benar dan jelas, maka akan terjadi kebingungan dalam pengelolaan dan resiko terjadinya kecurangan.

Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut, urusan keuangan perusahaan ayam petelur harus dikelola dengan baik sehingga menjadi usaha yang besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun