Jika Anda menyimpan telur terlalu lama, kualitas telur akan menurun dan membuat pelanggan berpikir untuk membelinya, sehingga telur akan rusak dan Anda akan merugi. Harga tidak stabil. Bagi perusahaan ayam, ketidakstabilan harga merupakan faktor penting yang harus diatasi. Harga jual telur dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan permintaan pasar. Harga bisa naik saat hari raya besar, libur panjang atau hari raya.
Namun pada hari-hari biasa, daya beli masyarakat menurun karena bosan sehingga harga turun kembali ke level normal. Di saat seperti ini, yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi inventaris adalah harga.
Faktor lain yang dapat menyebabkan bisnis gagal adalah masalah manajemen bisnis. Manajemen yang tidak jelas mempercepat kegagalan bisnis. Kegagalan ini mungkin karena pembagian kerja yang tidak jelas, sehingga satu orang memiliki banyak peran dalam perusahaan.
Jika tidak diprediksi dengan benar, akan sulit untuk melacak kesalahan di masa mendatang dan juga akan menyebabkan kesulitan dalam mencari solusi.
Selain pembagian tugas, pengelolaan, pengelolaan keuangan juga berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan. Jika keuangan perusahaan tidak dikelola dengan benar dan jelas, maka akan terjadi kebingungan dalam pengelolaan dan resiko terjadinya kecurangan.
Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut, urusan keuangan perusahaan ayam petelur harus dikelola dengan baik sehingga menjadi usaha yang besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H