Gejala Klinis
- Warna tubuh pucat, nafsu makan menurun, kurus, gelisah dan lamban
- Menggosok-gosokkan badan pada benda di sekitarnya (gatal) Frekwensi pernapasan meningkat dan sering meloncat loncat
- Mengakibatkan iritasi dan luka pada kulit ikan karena struktur alat penempel yang keras (chitin),
- Iritasi sel epitel kulit, produksi lendir berlebih sehingga berwarna kecoklatan atau kebiruan
- Sirip rusak, menguncup atau rontok
Diagnosa :
- Pengamatan secara visual terhadap tingkah laku dan gejala klinis yang timbul
- Pengamatan secara mikroskopis untuk melihat morfologi parasit melalui pembuatan preparat ulas dari organ kulit/mukus, sirip dan/atau insang.
Pengendalian :
- Mempertahankan kualitas air terutama stabilisasi suhu air 29 C
- Mengurangi kadar bahan organik terlarut dan/atau meningkatkan frekwensi pergantian air
- Ikan yang terserang trichodiniasis dengan tingkat prevalensi dan intensitas yang rendah, pengobatan dapat dilakukan dengan perendaman beberapa jenis desinfektan, antara lain:
- Larutan garam dapur (untuk ikan air tawar) pada konsentrasi 500-10.000 ppm (tergantung jenis dan umur ikan) selama 24 jam
- Air tawar (untuk ikan air laut) selama 60 menit, dilakukan pengulangan setiap hari
- Larutan Kalium Permanganate (PK) pada dosis 4 ppm selama 12 jam
- Larutan formalin pada dosis 200 ppm selama 30-60 menit dengan aerasi yang kuat, atau pada dosis 25-50 ppm selama 24 jam atau lebih
- Larutan Acriflavin pada dosis 10-15 ppm selama 15 menit
- Glacial acetic acid 0,5 ml/L selama 30 detik setiap 2 hari selama 3 -- 4 kali
- Copper sulphate 0,0001 mg/L selama 24 jam atau lebih, diulang setiap 2 hari sekali
- Hidrogen peroxide (3%) 17,5 ml/L selama 10 menit, diulang setiap 2 hari
5. Trichodiniasis atau Penyakit Gatal
Penyebab : Trichodina spp., Trichodinella spp., dan Tripartiella spp.
- Protozoa dari golongan ciliata, berbentuk bundar, simetris dan terdapat di ekosistem air tawar, payau dan laut. Trichodina spp. berukuran 45-78 m, Trichodinella (24-37 m) dan Tripartiella (lebih dari 40 m)
- Memiliki cincin dentikel berupa cakram yang berfungsi sebagai alat penempel
- Inang parasit adalah semua benih ikan air tawar, payau dan laut. Menginfeksi organ kulit, sirip dan insang ikan yang baru menetas hingga umur 1 bulan
- Kelompok parasit ini umumnya lebih bersifat komensalis dari pada parasitik sejati, karena hanya memakan sel-sel kulit ikan yang mati/hancur.
- Kematian ikan yang diakibatkannya bisa mencapai 50% dari total populasi, terutama akibat infeksi sekunder oleh bakteri dan/atau cendawan.
Gejala Klinis :
- Warna tubuh pucat, nafsu makan menurun, kurus, gelisah dan lamban
- Menggosok-gosokkan badan pada benda di sekitarnya (gatal) Frekwensi pernapasan meningkat dan sering meloncat loncat
- Mengakibatkan iritasi dan luka pada kulit ikan karena struktur alat penempel yang keras (chitin),
- Iritasi sel epitel kulit, produksi lendir berlebih sehingga berwarna kecoklatan atau kebiruan
- Sirip rusak, menguncup atau rontok
Diagnosa :
- Pengamatan secara visual terhadap tingkah laku dan gejala klinis yang timbul
- Pengamatan secara mikroskopis untuk melihat morfologi parasit melalui pembuatan preparat ulas dari organ kulit/mukus, sirip dan/atau insang.
Pengendalian :
- Mempertahankan kualitas air terutama stabilisasi suhu air 29o C
- Mengurangi kadar bahan organik terlarut dan/atau meningkatkan frekwensi pergantian air
- Ikan yang terserang trichodiniasis dengan tingkat prevalensi dan intensitas yang rendah, pengobatan dapat dilakukan dengan perendaman beberapa jenis desinfektan, antara lain:
- Larutan garam dapur (untuk ikan air tawar) pada konsentrasi 500-10.000 ppm (tergantung jenis dan umur ikan) selama 24 jam
- Air tawar (untuk ikan air laut) selama 60 menit, dilakukan pengulangan setiap hari
- Larutan Kalium Permanganate (PK) pada dosis 4 ppm selama 12 jam
- Larutan formalin pada dosis 200 ppm selama 30-60 menit dengan aerasi yang kuat, atau pada dosis 25-50 ppm selama 24 jam atau lebih
- Larutan Acriflavin pada dosis 10-15 ppm selama 15 menit
- Glacial acetic acid 0,5 ml/L selama 30 detik setiap 2 hari selama 3 -- 4 kali
- Copper sulphate 0,0001 mg/L selama 24 jam atau lebih, diulang setiap 2 hari sekali
- Hidrogen peroxide (3%) 17,5 ml/L selama 10 menit, diulang setiap 2 hari
Demikianlah beberapa jenis penyakit ikan yag disebabkan oleh golongan parasit, tulisan ini dirangkum dari beberapa sumber pustaka semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis : Fardi Kallang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!