Gejala Klinis :
- Nafsu makan menurun, kurus, warna tubuh gelap, gelisah, lesu dan lemas
- Menggosok-gosokkan badan pada benda di sekitarnya
- Frekwensi pernapasan meningkat (megap-megap), mendekat ke air masuk
- Bintik-bintik putih atau kecoklatan di sirip, kulit atau insang, produksi mukus berlebih, dan sirip menguncup
- Pada infeksi berat, bintik-bintik putih atau nampak seperti salju yang disertai pendarahan, dan mata buram hingga menyebabkan kebutaan
- Infeksi sekunder oleh bakteri akan memperparah kondisi kesehatan hingga mempercepat proses kematian.
Diagnosa :
- Pengamatan secara visual terhadap adanya bintik putih (parasit) pada kulit, sirip dan insang ikan
- Pengamatan secara mikroskopis untuk melihat morfologi parasit melalui pembuatan preparat ulas dari organ kulit/mukus, sirip dan/atau insang.
Pengendalian :
- Mempertahankan suhu agar selalu > 29 C
- Pemindahan populasi ikan yang terinfeksi parasit ke air yang bebas parasit sebanyak 2-3 kali dengan interval 2-3 hari.
- Pengobatan dan/atau pemberantasan parasit dapat dilakukan melalui perendaman dengan menggunakan:
- Air bersalinitas rendah (0-8 promil) selama beberapa jam (tergantung spesies dan ukuran), dipindahkan ke air yang bebas parasit dan diulang setiap 2-3 hari
- Larutan hydrogen peroxide (H2O2) pada dosis 150 ppm selama 30 menit, dipindahkan ke air yang bebas parasit dan diulang setiap 2 hari  Larutan kupri sulfat (CuSO4) pada dosis 0,5 ppm selama 5-7 hari dengan aerasi yang kuat, dan air harus diganti setiap hari.
- Larutan formalin 25-50 ppm selama 12-24 jam, dilakukan pengulangan setiap 2 hari
3. Oodiniasis
Penyebab : Piscinoodinium sp. (Synonim: Oodinium sp.)
- Merupakan ekto-parasit berbentuk bulat
- Fase parasitik berbentuk seperti buah pir, diselaputi membran dan apendik menyerupai rizoid sebagai alat penempel pada ikan. Lamanya fase ini tergantung pada suhu air, pada suhu 25 C selama
- 6 hari akan mencapai dewasa.
- Infeksi yang berat dapat mematikan hingga 100% dalam tempo beberapa hari.
- Organ yang menjadi target infeksi meliputi kulit, sirip dan insang.
- Setelah dewasa, parasit melepaskan diri dari inang, berubah menjadi tomont dan membelah diri menjadi ngymnospore. Gymnospore adalah stadia infektif yang berenang seperti spiral untuk mencari inang, apabila dalam tempo 15--24 jam tidak menemukan inang, stadia tersebut akan mati.
Gejala Klinis :
- Ikan terlihat gelisah, tutup insang mengembang, sirip-sirip terlipat, dan cepat kurus. Populasi parasit di kulit mengakibatkan warna keemasan, berkarat atau putih kecoklatan (dekil) sehingga sering disebut "velvet disease".
- Ikan sering melakukan gerakan mendadak, cepat dan tak seimbang "flashing" dan akan terlihat jelas pada saat pagi atau sore hari.
- Menggosok-gosokkan tubuhnya di benda keras yang ada di sekitarnya, dan warna tubuh pucat.
Diagnosa :
- Pengamatan secara visual terhadap adanya parasit pada kulit, sirip dan insang ikan
- Pengamatan secara mikroskopis untuk melihat morfologi parasit melalui pembuatan preparat ulas dari organ kulit/mukus, sirip dan/atau insang.
Pengendalian :
- Mempertahankan suhu agar selalu > 29o C
- Pemindahan populasi ikan yang terinfeksi parasit ke air yang bebas parasit sebanyak 2-3 kali dengan interval 2-3 hari.
- Pengobatan dan/atau pemberantasan parasit, antara lain dapat dilakukan melalui perendaman dengan:
- Air garam (1-10 promil, tergantung spesies dan ukuran ikan) selama beberapa jam, dipindahkan ke air yang bebas parasit dan diulang setiap 2-3 hari.
- Larutan hydrogen peroxide (H2O2) pada dosis 150 ppm selama 30 menit, dipindahkan ke air yang bebas parasit dan diulang setiap 2 hari.
- Larutan kupri sulfat (CuSO4) pada dosis 0,5-1,0 ppm selama 5-7 hari dengan aerasi yang kuat, dan air harus diganti setiap hari.
- Larutan formalin 25-50 ppm selama 12-24 jam, dilakukan pengulangan setiap 2 hari. Methylene blue pada dosis 2 - 6 ppm selama 3 -- 5 hari.
- Larutan Acriflavin pada dosis 0,6 ppm selama 24 jam, dan diulang setiap dua hari sekali.
4. Trichodiniasis atau Penyakit Gatal
Penyebab : Trichodina spp., Trichodinella spp., dan Tripartiella spp.
Bio-Ekologi Patogen :
- Protozoa dari golongan ciliata, berbentuk bundar, simetris dan terdapat di ekosistem air tawar, payau dan laut. Trichodina spp. berukuran 45-78 m, Trichodinella (24-37 m) dan Tripartiella (lebih dari 40 m)
- Memiliki cincin dentikel berupa cakram yang berfungsi sebagai alat penempel
- Inang parasit adalah semua benih ikan air tawar, payau dan laut. Menginfeksi organ kulit, sirip dan insang ikan yang baru menetas hingga umur 1 bulan
- Kelompok parasit ini umumnya lebih bersifat komensalis dari pada parasitik sejati, karena hanya memakan sel-sel kulit ikan yang mati/hancur.
- Kematian ikan yang diakibatkannya bisa mencapai 50% dari total populasi, terutama akibat infeksi sekunder oleh bakteri dan/atau cendawan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!