Mohon tunggu...
Fardianti SwastiDevi
Fardianti SwastiDevi Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar SMA

have a nice day :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terima Kasih Kinanti

28 November 2020   15:21 Diperbarui: 28 November 2020   15:43 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namanya Kinanti seorang gadis pintar dan cantik. Dia gadis yang bisa merubah aku menjadi seperti sekarang. Berkat dia aku menjalani hari -- hari dengan lebih baik lagi. Semua perhatian dan kasih sayang dengan tulus dia berikan kepadaku. Hingga aku menyadari bahwa aku telah jatuh hati kepadanya. Namun, semuanya sudah terlambat.....

*Hari pertama masuk sekolah

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang. Dan ini hari pertama aku sebagai anak kelas 12. Namun , waktu sudah menunjukkan pukul 06.15 dan seperti biasa aku telat bangun.

KRINGGG....KRINGG...KRINGG...

" isshh berisik banget sih jadi jam. APA SUDAH JAM 06.15 PASTI AKU TELAT LAGI NIH "

Bergegas aku mandi dan memakai seragam dan berangkat ke sekolah menggunakan motor ku. Jika kalian tanya kemana orang tua ku. Mereka sudah bercerai saat aku SMP dan aku tinggal bersama ibu yang sibuk bekerja pagi dan malam. Sedangkan ayah ku dia sudah tidak peduli dengan kami dan kabar yang terakhir yang kudengar ia sudah menikah lagi dan pindah ke Kalimantan bersama keluarga barunya.

* Sesampainya di sekolah 

" Rey Rey sudah jam berapa ini ?" tanya Bu Anis dengan muka marah

" hehehe saya minta maaf bu. Tadi saya kesiangan makanya telat dateng."

" Baru hari pertama masuk sekolah sudah telat bangun. Kamu ini sudah kelas 12 jadilah contoh untuk adik -- adik kelas kamu!!"

" Iya..iya bu maaf yaa. Jadi izinin saya masuk ya bu ?" rayu ku kepada Bu Anis sambil tersenyum

" Kamu boleh masuk, tetapi kamu harus dihukum terlebih dahulu. Sekarang kamu hormat kepada bendera sampai jam istirahat !! "

" Yahh buuu kok begitu"

" KENAPA ? KAMU TIDAK MAU ? Kalo kamu tidak boleh masuk kelas."

" ehhh nggak bu ini saya mau melakukannya."

Akhirnya aku melakukan hukuman dari Bu Anis untuk hormat bendera. Aku bersyukur sih hukumannya tidak terlalu berat. Mungkin karena seringnya aku telat masuk sekolah, Bu Anis jadi malas untuk memberikan aku hukuman yang berat ?

* Jam istirahat 

KRINGGG...KRINGG...

Bunyi bel istirahat telah berbunyi anak -- anak pun berlarian ke luar. Dan karena waktu hukuman ku telah selesai, aku pun langsung ke kantin untuk beli minum dan makan. Di kantin aku bertemu dengan teman -- teman ku.

" Telat lagi bro ?" tanya Adit kepadaku

" Perlu ditanya lagi hal seperti itu ?"  jawabku dengan sedikit kesal

Saat lagi makan aku melihat Kinanti yang sedang makan bersama temannya. lama ku lihat dia karena terpukau dengan senyumnya yang manis dan juga parasnya yang cantik. Namun , saat aku sedang memandangnya dia menoleh ke arah ku. Dengan cepat aku memalingkan pandanganku dan pura--pura tidak melihatnya.

Waktu istirahat akan habis dan aku pun masuk ke kelas. Saat aku masuk tidak disangka Kinanti satu kelas dengan ku. Aku duduk bersama Aldo di belakang tempat duduk Kinanti dan Alya.

" Rey kamu telat lagi hari ini ?" ucap Alya bertanya kepada ku sambil membalikan badan

" Ya begitu lah..."

" Udah kelas 12 kok masih saja telat." ucap Kinanti dengan judes

" Memang apa masalah mu kalau aku telat ? Tidak ada kan ? Jadi tidak usah komen !"

Aku kesal sekali dengan ucapan Kinanti. Aku merasa dia seperti sedang mengejekku karena tadi pagi aku telat. Aku memang tidak suka ada orang yang bertanya--tanya "kamu telat Rey ?" itu kesannya seperti basa basi saja dengan ku padahal mereka sudah liat kalau aku telat. setelah aku berbicara seperti itu kepada Kinanti, kami berdua tidak berbicara lagi hingga jam sekolah selesai. 

* Gerbang sekolah

" Rey tunggu !"

ku dengar suara yang memanggilku dan ternyata itu Kinanti.

" Kenapa ?"

" Aku minta maaf buat yang tadi " ucap Kinanti 

" Iya.. santai saja. Kamu ingin pulang ? Naik apa ? "

" Iya aku mau pulang tapi nunggu angkot lewat."

" Mau bareng ?"

" Beneran kamu mau anterin aku pulang ?" 

" MAU TIDAK ? "

" Iya...iya terima kasih yaa"  ucap Kinanti sambil tersenyum

Aku pun mengantarkan Kinanti pulang ke rumah. Di perjalanan kami tidak membicarakan hal apapun. Sampai tanpa disadari kami sudah sampai di depan rumah Kinanti.

" Terima kasih yaa... " 

Setelah mengantar Kinanti aku langsung pulang. Di perjalanan senyum Kinanti terbayang dipikiranku. Ada apa ini ? Kenapa aku jadi kepikiran Kinanti terus ?

Sejak hari aku mengantarkan Kinanti pulang, entah mengapa aku jadi sering memperhatikan Kinanti diam - diam. Melihat senyumnya bisa membuat aku merasa bahagia dan melupakan segala masalah yang aku hadapi. Dan juga karena tempat duduk kami yang dekat, Kinanti juga sering mengajari aku dan Aldo jika kami tidak mengerti dengan pelajaran. 

Awalnya aku menolak untuk diajari oleh Kinanti, namun guru ku menyuruh agar aku belajar dari Kinanti untuk persiapan ujian nanti. Percaya atau tidak aku yang awalnya malas untuk belajar dengan waktu yang singkat sedikit demi sedikit berubah menjadi anak yang rajin. Dan kalian tahu apa yang membuat aku berubah seperti ini ? Iya ini semua berkat Kinanti.

Hari -- hari berlalu dan tanpa terasa sudah waktu pengumuman ujian. Alhamdulillah hasil ujian aku sangat memuaskan dan aku diterima Universitas. Aku mendapat selamat dari teman -- teman dan guruku. Mereka semua merasa bangga karena aku yang dulunya berandalan sekarang telah berubah dan yang pasti ini semua berkat Kinanti. Aku mencari Kinanti tetapi tidak ada dan aku tanya ke teman yang lain mereka juga tidak melihatnya. Akhirnya aku menelponnya.

" Halo.. Kinan kamu dimana ? Kenapa tidak ke sekolah ?" tanyaku penasaran.

" Aku lagi ke bandara jemput nenek. Oiyaa bagaimana hasilnya ?"

" AKU LULUS KINAN !!"

" Alhamdulillah selamat ya Reyyy "

" Oiya Kinan nanti malem ada acara tidak ?"

" Tidak ada, kenapa memangnya ?"

" Aku ingin mengajakmu makan. Kau bisa tidak ?"

" Bisa...jam berapa ?"

" Aku jemput jam 7 yaa"

" Okeee aku tunggu yaaa "

Aku tidak sabar sekali menunggu nanti malam untuk pergi bersamanya. Aku sudah menyiapkan sesuatu yang spesial untuk Kinan. Hari ini aku ingin memberanikan diri ku untuk mengajak Kinan berpacaran. Jika kalian bertanya mengapa aku tidak mengajaknya berpacaran dari dulu itu semua karena aku belum berani. Aku dulu bertekad untuk menjadi laki -- laki yang lebih baik lagi. Karena aku harus merubah diriku terlebih dahulu untuk perempuan seperti Kinanti.

* Sesampainya di rumah Kinanti

Saat sampai di rumah Kinan banyak sekali orang dan yang ada dipikiranku itu mungkin keluarga Kinan yang sedang berkunjung karena neneknya Kinan sudah pulang. Namun aku terdiam setelah melihat banyak sekali karangan bunga dan bendera kuning bertuliskan nama KINANTI AZZAHRA. Aku pun langsung berlari masuk ke dalam dan kulihat ibunya Kinanti menangis dengan di sebelahnya tubuh Kinanti yang sudah dibalut oleh kain kafan. Aku masih tidak percaya dengan yang kulihat sekarang aku benar-benar tidak tahu harus melakukan apa karena pikiran ku kosong dan yang kulakukan hanya menangis melihat perempuan yang kucintai tertidur kaku.

" Ibuu..." sambil aku menghampiri ibu Kinanti

" REYYY...." ibu Kinanti menangis sambil memelukku

" Ibu ini ada apa ? Kenapa Kinan..."

" Kinan sudah pergi Rey....dia sudah tinggalin kita..."

" T-tidak mungkin....Kinan janji mau pergi sama Rey buuu" tangisku pecah seketika

Aku benar -- benar masih tidak percaya jika Kinan sudah meninggalkan ku untuk selama lamanya.

" KINAN BANGUNN KINANN INI AKU SUDAH DATANG "

" KINAN AKU MOHON...BUKA MATA KAMU JANGAN TINGGALKAN AKU..."

Aku pun bertanya kepada ibunya Kinan apa yang sebenarnya terjadi. Dan ternyata alasan Kinan tidak datang ke sekolah tadi karena Kinan pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Selama ini Kinan tidak cerita kepadaku kalau dia mengidap penyakit leukimia. Aku sangat menyesal dan merasa bodoh. Ku kira selama ini aku sudah tahu semua tentang Kinanti tetapi nyata tidak. Kenapa kamu tidak cerita kepada ku Kinan ? KENAPA ? Kenapa kamu pergi tinggalkan aku selamanya ? Lalu ibunya Kinanti memberikanku sebuah surat yang telah ditulis Kinanti untukku.

 

Haii Rey....

Saat kamu baca surat ini artinya aku sudah tidak ada lagi di dunia ini. Aku minta maaf selama ini tidak pernah menceritakan penyakit ku kepadamu. Aku tidak ingin penyakitku ini menjadi beban untuk orang lain. Aku senang sekarang kamu sudah berubah menjadi anak yang rajin. Terima kasih karena disisa hidupku kamu telah isi dengan kebahagian. Aku mohon sama kamu jangan terus menerus menangisi kepergianku. Kamu juga harus mencari kebahagianmu sendiri. Aku yakin suatu hari nanti kamu akan bertemu dengan wanita yang dapat menemani hari -- hari mu. Jangan sedih Rey aku akan selalu ada disamping kamu dan melihat kamu dari atas sini.

Aku pergi ya Reyy...

Setelah membaca surat dari Kinan aku terus menangis dan meratapi kepergian Kinanti. Semua hal yang kami lakukan bersama kini hanya tinggal kenangan. Sekarang Kinan sudah benar -- benar pergi dari hidupku sebelum aku mengutarakan perasaanku. Aku menyesal mengapa tidak dari dulu saja ku katakan bahwa ku mencintainya. Namun, seperti kata Kinan aku tidak boleh terus-menerus menangisi kepergiannya. Memang tidak mudah bagiku untuk bisa menerima ini tetapi aku harus bisa mengikhlaskan kepergian Kinanti dan tetap menatap ke depan. 

Terima kasih Kinanti sudah menjadikan masa SMA ku dipenuhi dengan kebagaian. Pernah mencintai perempuan seperti mu adalah hal yang tidak pernah kusesali. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun