Mohon tunggu...
Fardianti SwastiDevi
Fardianti SwastiDevi Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar SMA

have a nice day :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terima Kasih Kinanti

28 November 2020   15:21 Diperbarui: 28 November 2020   15:43 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest/Karolien Werelds

Aku pun bertanya kepada ibunya Kinan apa yang sebenarnya terjadi. Dan ternyata alasan Kinan tidak datang ke sekolah tadi karena Kinan pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Selama ini Kinan tidak cerita kepadaku kalau dia mengidap penyakit leukimia. Aku sangat menyesal dan merasa bodoh. Ku kira selama ini aku sudah tahu semua tentang Kinanti tetapi nyata tidak. Kenapa kamu tidak cerita kepada ku Kinan ? KENAPA ? Kenapa kamu pergi tinggalkan aku selamanya ? Lalu ibunya Kinanti memberikanku sebuah surat yang telah ditulis Kinanti untukku.

 

Haii Rey....

Saat kamu baca surat ini artinya aku sudah tidak ada lagi di dunia ini. Aku minta maaf selama ini tidak pernah menceritakan penyakit ku kepadamu. Aku tidak ingin penyakitku ini menjadi beban untuk orang lain. Aku senang sekarang kamu sudah berubah menjadi anak yang rajin. Terima kasih karena disisa hidupku kamu telah isi dengan kebahagian. Aku mohon sama kamu jangan terus menerus menangisi kepergianku. Kamu juga harus mencari kebahagianmu sendiri. Aku yakin suatu hari nanti kamu akan bertemu dengan wanita yang dapat menemani hari -- hari mu. Jangan sedih Rey aku akan selalu ada disamping kamu dan melihat kamu dari atas sini.

Aku pergi ya Reyy...

Setelah membaca surat dari Kinan aku terus menangis dan meratapi kepergian Kinanti. Semua hal yang kami lakukan bersama kini hanya tinggal kenangan. Sekarang Kinan sudah benar -- benar pergi dari hidupku sebelum aku mengutarakan perasaanku. Aku menyesal mengapa tidak dari dulu saja ku katakan bahwa ku mencintainya. Namun, seperti kata Kinan aku tidak boleh terus-menerus menangisi kepergiannya. Memang tidak mudah bagiku untuk bisa menerima ini tetapi aku harus bisa mengikhlaskan kepergian Kinanti dan tetap menatap ke depan. 

Terima kasih Kinanti sudah menjadikan masa SMA ku dipenuhi dengan kebagaian. Pernah mencintai perempuan seperti mu adalah hal yang tidak pernah kusesali. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun