" Iya.. santai saja. Kamu ingin pulang ? Naik apa ? "
" Iya aku mau pulang tapi nunggu angkot lewat."
" Mau bareng ?"
" Beneran kamu mau anterin aku pulang ?"Â
" MAU TIDAK ? "
" Iya...iya terima kasih yaa" Â ucap Kinanti sambil tersenyum
Aku pun mengantarkan Kinanti pulang ke rumah. Di perjalanan kami tidak membicarakan hal apapun. Sampai tanpa disadari kami sudah sampai di depan rumah Kinanti.
" Terima kasih yaa... "Â
Setelah mengantar Kinanti aku langsung pulang. Di perjalanan senyum Kinanti terbayang dipikiranku. Ada apa ini ? Kenapa aku jadi kepikiran Kinanti terus ?
Sejak hari aku mengantarkan Kinanti pulang, entah mengapa aku jadi sering memperhatikan Kinanti diam - diam. Melihat senyumnya bisa membuat aku merasa bahagia dan melupakan segala masalah yang aku hadapi. Dan juga karena tempat duduk kami yang dekat, Kinanti juga sering mengajari aku dan Aldo jika kami tidak mengerti dengan pelajaran.Â
Awalnya aku menolak untuk diajari oleh Kinanti, namun guru ku menyuruh agar aku belajar dari Kinanti untuk persiapan ujian nanti. Percaya atau tidak aku yang awalnya malas untuk belajar dengan waktu yang singkat sedikit demi sedikit berubah menjadi anak yang rajin. Dan kalian tahu apa yang membuat aku berubah seperti ini ? Iya ini semua berkat Kinanti.