Mohon tunggu...
Fardan Mubtasir
Fardan Mubtasir Mohon Tunggu... Guru - Human, Culture, and Society

Seseorang yang sedang belajar menjadi manusia dan belajar berbagi coretan-coretan sederhana yang bisa berdampak positif terhadap sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Secret Eyes of Arretha

5 Oktober 2024   22:46 Diperbarui: 5 Oktober 2024   23:20 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak lama, aku mendengar suara pintu terbuka, itu Mamah. Mamah terlihat seperti mencariku dan memanggilku.

"Mah, ini Naira! Naira di sini!" Aku berteriak, namun sepertinya Mamah tidak mendengar.

"Arretha." Eh? Apa aku tidak salah lihat dan salah dengar? Barusan itu, Ssera yang berbicara? Arretha? Siapa Arretha.

"Kamu Arretha, aku yang berbicara, bukan Ssera." Aku menoleh ke arah kanan, itu adalah kupu-kupu yang semalam menggigitku, apa maksudnya ini semua?

"Arretha, sesuai harapanmu, kamu tidak bisa ke sekolah hari ini, dan kamu sudah menjadi bagian dari bangsa kami. Hanya Ssera yang bisa melihatmu dan bangsa kita, itulah alasannya mengapa Ssera selalu melihat ke arah pojok kamarmu."

Aku mengerti sekarang alasan Ssera selalu diam menghadap ke pojok kamar, ini yang dia lihat. Ah, wujudku yang sekarang memang indah, terkadang hal tidak terlihat, lebih baik daripada hal yang dilihat. Aku menerima bahwa sekarang aku bukan manusia lagi, karena, mau berbuat apapun, ini semua sudah terjadi. Ssera, aku temani dari sini, ya?

Cr: Alya Maharani Fatimah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun