Mohon tunggu...
Fardan Mubtasir
Fardan Mubtasir Mohon Tunggu... Guru - Human, Culture, and Society

Seseorang yang sedang belajar menjadi "manusia" dan belajar berbagi coretan-coretan sederhana yang bisa berdampak positif terhadap sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Deep Talk dengan Orang Terdekat sebagai Solusi Mengatasi Oversharing dalam Penggunaan Media Sosial

1 Juli 2024   23:18 Diperbarui: 1 Juli 2024   23:20 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Oversharing. sumber: freepik.com

Teknologi yang berkembang pesat memudahkan akses internet sehingga membuat jumlah pengguna gawai meningkat di seluruh dunia, berbagai platform media sosial seperti Tiktok, Instagram, Twitter, dan Facebook menjadi sarana populer untuk berkomunikasi dan memudahkan untuk terhubung dengan orang di seluruh dunia.

Penggunaan media sosial dapat berdampak positif dan negatif tergantung bagaimana penggunaan yang dilakukan, akan tetapi juga tidak jarang pengguna gawai menghabiskan waktunya hanya untuk bermain media sosial sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penggunaan media sosial berkaitan dengan kesehatan mental karena penggunaan yang tidak tepat dapat memberikan beberapa gangguan mental pada seseorang dan memberikan dampak yang cenderung negatif seperti menyebabkan seseorang merasa tidak percaya diri, stres, cemas, khawatir, dan depresi. 

Penggunaan media sosial yang sudah dirancang sedemikian rupa membuat banyak orang tertarik untuk menggunakannya. Kecanggihan yang ada pada media sosial memudahkan beberapa orang mengetahui kehidupan pribadi orang lain, mereka dapat melihat dari unggahan keseharian yang menceritakan masalah pribadi, atau menceritakan berbagai emosi yang sedang dialami.

Namun membagikan hal yang bersifat pribadi tanpa menyaring siapa yang berhak dan yang tidak berhak dapat memberikan dampak negatif bagi pengguna terlebih jika itu hanya untuk kepuasan pribadi agar mendapatkan perhatian dari orang-orang.

Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan mental yang disebut oversharing, yaitu kondisi dimana ketika seseorang tidak dapat membatasi dirinya sendiri dalam membagikan informasi pribadi kepada khalayak banyak.

Oleh karena itu, dengan banyak membagikan informasi pribadi dapat menjadi tindakan yang buruk dan dapat membahayakan keselamatan diri, terlebih lagi media sosial cenderung lebih terbuka sehingga siapa saja dapat mengakses postingan seseorang tanpa batas.

Kebutuhan akan dukungan dan simpati menjadi salah satu alasan seseorang melakukan oversharing, beberapa orang sering merasa perlu diakui atau dipahami, dan dengan mengunggah masalah pribadi menjadi cara untuk mencapai hal tersebut.

Tetapi terkadang seseorang tidak menyadari bahwa yang memberikan komentar atau tanggapan bisa saja tidak memiliki pengetahuan untuk memberikan dukungan yang tepat sehingga hal ini dapat memperburuk kondisi mental, hal tersebut membuat oversharing harus segera dikurangi bahkan dihilangkan demi menjaga kesehatan mental.

Ilustrasi deeptalk. Sumber: freepik.com
Ilustrasi deeptalk. Sumber: freepik.com

Namun mengurangi oversharing di media sosial bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, oleh karena itu seseorang dapat mengurangi oversharing di media sosial dengan cara deep talk (pembicaraan mendalam).

Deep talk sendiri dapat diartikan sebagai suatu percakapan mendalam yang kini banyak diperbincangkan orang, tidak hanya sebuah komunikasi dua arah yang biasa dilakukan sehari-hari, deep talk dianggap penting untuk membangun hubungan mendalam terhadap orang lain yang bahkan selama ini tidak terlalu dekat.

Deep talk pada umumnya merupakan pembicaraan personal yang lebih dalam mengenai perasaan dan kekhawatiran  karena dapat membuat seseorang merasa lega setelah deep talk, maka hal itu dapat membantu menjaga kesehatan mental.

Perasaan lega yang dirasakan akan mendorong orang tersebut untuk tidak membagikan masalah pribadi di media sosial, karena pembahasan pribadi mengenai dirinya sendiri sudah dilakukan bersama orang terdekat melalui deep talk.

Beberapa manfaat lain dari deep talk sebagai salah satu cara menjaga kesehatan mental yaitu membantu mengurangi stres atas kekhawatiran yang dialami, sehingga setelah melakukan deep talk mereka akan mencari dan menemukan solusi atas kekhawatiran tersebut.

Deep talk juga dapat membuat seseorang merasa puas karena membicarakan hal penting bagi diri sendiri membuat orang tersebut merasa lebih puas dengan hidup, karena hal tersebut sangat membantu mengurangi oversharing karena tujuan orang melakukan oversharing yaitu agar mendapatkan perhatian dari orang lain sehingga diri sendiri merasa lebih puas.

 Akan tetapi, tidak semua orang memiliki teman atau tempat bercerita untuk melakukan deep talk, menemukan lawan bicara untuk deep talk juga bukanlah hal yang mudah dilakukan, saat berbicara dengan orang lain terkadang ada rasa tidak nyaman atau takut membuka diri, oleh karena itu cari dan pilihlah orang yang dapat dipercaya dan orang yang membuat diri sendiri nyaman untuk berbagi. 

Memilih tempat untuk berbicara dengan aman dan nyaman juga penting agar dapat melakukan pembicaraan terbuka dengan lebih damai.

Deep talk dengan orang tua dapat dijadikan alternatif bila tidak memiliki teman, cobalah untuk mendekati orang tua dan meminta waktu untuk melakukan pembicaraan yang mendalam.

Orang tua yang sudah lebih berpengalaman dalam hidup dapat memberikan perspektif yang berbeda dan bermanfaat dalam mengatasi masalah yang sedang dihadapi, selain itu deep talk bersama orang tua dapat mempererat hubungan menjadi lebih bermakna dan mengatasi kecemasan serta kekhawatiran yang sedang dialami.

Seseorang pasti akan terus diiringi dengan masalah, hal tersebut yang nantinya akan mempengaruhi kesehatan mental dan oleh karena itu penting bagi seseorang untuk menjaga kesehatan mental demi menjalani hidup dengan nyaman dan sejahtera, dengan melakukan deep talk hal tersebut dapat menjadi salah satu cara untuk membantu menjaga kesehatan mental yang mempengaruhi cara seseorang untuk berfikir dan membantu mengelola stres yang dialami.

Membatasi penyebaran mengenai hal pribadi bukan berarti sepenuhnya menjauh dari orang-orang dan tidak berinteraksi, cukup bahas hal umum ketika sedang melakukan pembicaraan dengan orang yang tidak terlalu dekat agar nyaman bagi semua pihak dan mengurangi terjadinya oversharing, hal tersebut akan menjaga kesehatan mental dengan lebih stabil.

Seseorang yang memiliki kesehatan mental yang stabil pada akhirnya akan mudah bagi orang tersebut untuk menjalani, menghadapi, dan mengelola hal-hal yang terjadi dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun