Perjalanan jauh seperti lintas Halmahera, atau penyebrangan lautan seperti Ternate-Sofifi, Jailolo-Ternate, Tobelo-Morotai, Daru-Hatetabako dan lain-lainnya harus mempertimbangkan dan memperhatikan cuaaca, jika cuaca tidak memungkinkan dan perjalanan tidak mendesak sebaiknya perjalanan di tunda dan kita melakukan aktifitas lain yang bermanfaat.
6. Amankan barang-barang berharga:
Didaerah yang rawan terjadi banjir, seperti di lelilef atau area pertambangan IWIP dan lainnya sebaiknya amankan terlebih dahulu barang-barang berharga di tempat yang aman dan mudah di selamatkan atau di bawah ketika banjir dan bencana lainnya.
7. Adanya akses informasi BMKG:
Dengan mengakses informasi BMKG sebagai informasi yang paling sahih memungkinkan kita mengambil langkah-langkah ikhtiar yang akurat dan terhindar dari hoax yang berpotensi melahirkan kepanikan yang berlebihan,Â
8. Perlunya Pembangunan yang memperhatikan siklus perputaran air:
Pertama di daerah perkotaan terutama kota Ternate yang sarat dengan pembangunan beton, hal ini menyebabkan penyerapan air ke dalam tanah tidak terdistribusi dengan baik, akibatnya air meluap ke hulu pantai lebih banyak daripada di resap kedalam tanah. Hal ini lambat laun memungkinkan terjadinya krisis air bersih terutama ketika menghadapi musim kemarau.  Oleh karena itu pemerintah harus memperhatikan siklus perputaran air dengan rumusan pembangunan yang memperhatikan penyerapan air kedalam tanah. Yang kedua, didaeah ekplorasi dan eksploitasi pertambangan, seperti galian C Kalumata, PT.IWIP, PT Antam HALTIM, PT. ARA subaim yang tingkat kerusakan alamnya sangat tinggi, harus adanya upaya reboisasi dan perbaikan kembali hutan yang telah rusak, karena ekploitasi yang brutal adalah penyebab paling krusial terjadi banjir, penyebab terjadinya polusi di musim panas, serta dengan adanya produksi limbah pabrik perusahaan yang dibawah air ke laut ketika banjir berpeluang membunuh biota laut, seperti karang,ikan dan sebagainya. Oleh karena itu, selain reboisasi, Pemerintah juga harus memperhatikan Maslah lingkungan dengan terus mengevaluasi aktivitas Pertambangan dan menekankan supaya pengelolaan Sumber daya Alam yang Ramah lingkunganÂ
- Oleh: Fardal RasudinÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H