Mohon tunggu...
Fardal Rasudin
Fardal Rasudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seni kehidupan, membaca, menulis, jalan-jalan dan petualangan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dari Filsafat Idealisme menuju Filsafat Materialisme Dialektika

16 November 2024   06:44 Diperbarui: 16 November 2024   12:01 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Karl Marx mempelajari teori Evolusi Chares Darwin, tentang evolusi spesies, Survive, dan seleksi alam, Marx kemudian mendasari teorinya pada perubahan wujud dalam sejarah, bahwa dalam sejarah spesias itu ada persaingan antara mereka dengan alam dan segala keadaan di dalamnya, tidak terkecuali pada kelompok yang bernama manusia, bahwa ada golongan yang berkuasa menindas golongan lemah, terutama sekali Marx dipengaruhi oleh teori perkembangan masyarakat dari Engeles yaitu mulai dari masyarakat primitif, kumunal primitif, hingga jaman perbudakan dan jaman kapitalis, oleh karena itu Marx telah menemukan yang namanya "Dialektika Sejarah", 

Inilah yang kemudian Marx merampungnya dalam satu konsep "Materialisme Dialektika Historis". Teori yang memandang Sejarah adalah pergolakan, dan dalam pergolakan itu ada dialektika, oleh karena itu kaum yang termarginalkan (Buruh/ploretar/, masyarakat miskin/Nelayan, petani, pedagang kecil dsb) harus berjuang merebut kemerdekaannya dari kaum penguasa ( Borjuis/Kapitalis/Pemerintahan yang tidak adil dalam regulasi dsb). Teori yang paling relevan dalam sejarah perjuangan dan pergerakan masyarakat, dan menjadi kerangka pemikiran yang paling mendasari keterlibatan sosial kaum Muda.

Terimakasih telah membaca tulisan alfakir ini semoga bermanfaat. 

Salam !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun