Fokus berlebihan pada materialisme dapat menyebabkan pengabaian nilai-nilai non-materi penting dalam pendidikan, seperti etika, empati, kepemimpinan, keberanian, dan keadilan. Pendidikan yang hanya berfokus pada pengetahuan dan keterampilan praktis daripada aspek moral dan karakter dapat menyebabkan kurangnya perkembangan individu secara keseluruhan.
Materialisme yang dominan dalam pendidikan dapat memperparah ketimpangan dan ketimpangan sosial. Ketika pendidikan dilihat hanya sebagai sarana untuk kekayaan materi atau kesuksesan, siswa dari latar belakang ekonomi kurang mampu dapat terpinggirkan atau tidak memiliki kesempatan yang sama. Hal ini dapat menghambat mobilitas sosial dan menciptakan kesenjangan pendidikan yang lebih luas.
Kesimpulan
Jadi pengaruh materialisme terhadap cara pandang masyarakat dalam pendidikan dapat memiliki beberapa dampak. Meskipun materialisme dapat memberikan dorongan motivasi untuk mencapai kesuksesan material dan mengembangkan keterampilan keuangan, dampak negatifnya lebih sering terlihat. Materialisme yang berlebihan cenderung memfokuskan pendidikan hanya pada hasil dan prestasi belaka, mengabaikan nilai-nilai non-material dan proses pembelajaran yang sehat.Â
Pandangan materialistik juga dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang penuh tekanan dan stres, meningkatkan kesenjangan sosial dan ketidaksetaraan, serta mengabaikan keterbatasan sumber daya dan lingkungan alam. Persepsi tentang kesuksesan pendidikan sering kali terkait dengan kekayaan materi, mengurangi apresiasi terhadap nilai-nilai moral, perkembangan pribadi, dan kontribusi sosial melalui pendidikan.
Masyarakat juga harus diberikan edukasi terkait pentingnya pendidikan bagi semua kalangan, baik itu kalangan bawah, menengah ataupun atas. Pendidikan itu bisa di capai oleh semua orang bukan hanya orang yang memiliki materialistik saja, masyarakat juga harus disadarkan bahwa pendidikan itu tidak hanya semata untuk memenuhi segala kebutuhan saja setelah mendapatkan gelar sarjana. Tingkat kesuksesan seseorang juga tidak dapat diukur melaluui seberapa besar gaji yang di peroleh ketika sudah menempuh gelar sarjana.Â
Kita menempuh pendidikan untuk meningkatkan keterampilan dan kreativitas yang kita miliki, bukan berarti hanya untuk mengejar gelar sarjana lalu mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang besar. Ilmu itu akan berguna sepanjang hayat, bukan hanya untuk mengejar materialisme tetapi juga untuk membagi wawasan kepada orang lain.
Daftar Pustaka
Hanum, Fathikah Fauziah. "Pendidikan Pancasila bagi Generasi Milenial." PROSIDING SEMINAR NASIONAL "REAKTUALISASI KONSEP KEWARGANEGARAAN INDONESIA". Vol. 1. FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2019.
II, BAB. "A. Pendidikan." (1977).
Hengo, Maria Goreti, Wehelmina M. Ndoen, and Paulina Yuritha Amtiran. "Dampak Materialisme, Pengendalian Diri Dan Motivasi Pada Perilaku Pengelolaan Keuangan Keluarga." Journal of Management Small and Medium Enterprises (SMEs) 14.1 (2021): 47-61.