Studi ini adalah tinjauan sistematis yang menggabungkan temuan dari berbagai penelitian tentang materialisme dan kesejahteraan. Melalui analisis yang komprehensif, penulis mengungkapkan hubungan antara materialisme dan berbagai aspek kesejahteraan, termasuk kepuasan hidup, kebahagiaan, hubungan sosial, dan kehidupan bermakna. Studi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengaruh materialisme terhadap pandangan masyarakat dalam konteks pendidikan.Kasser, T. (2016). Materialism and well-being: A systematic review. Journal of Happiness Studies, 17(3), 985-1032.
Studi ini adalah tinjauan sistematis yang menggabungkan temuan dari berbagai penelitian tentang materialisme dan kesejahteraan. Melalui analisis yang komprehensif, penulis mengungkapkan hubungan antara materialisme dan berbagai aspek kesejahteraan, termasuk kepuasan hidup, kebahagiaan, hubungan sosial, dan kehidupan bermakna. Studi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengaruh materialisme terhadap pandangan masyarakat dalam konteks pendidikan.
Pembahasan
 Cara Pandang Masyarakat kontemporer terhadap pendidikan
Masyarakat kontemporer umumnya memiliki pemahaman yang mendalam tentang pentingnya pendidikan. Mereka mengakui bahwa pendidikan adalah kunci kemajuan pribadi, sosial dan ekonomi. Pendidikan dianggap sebagai investasi jangka panjang yang menciptakan peluang, meningkatkan keterampilan, dan menghasilkan pekerjaan yang lebih baik.
Masyarakat kontemporer cenderung menggeser paradigma pendidikan dari pendekatan tradisional yang berfokus pada pengajaran satu arah ke pendekatan yang lebih interaktif, inklusif dan berpusat pada siswa. Mereka menekankan pentingnya pembelajaran yang aktif, kolaboratif, dan relevan dengan kehidupan nyata. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, menumbuhkan kreativitas dan memecahkan masalah yang kompleks.
Kemajuan teknologi telah mengubah cara pandang masyarakat kontemporer terhadap pendidikan. Mereka melihat potensi teknologi untuk meningkatkan aksesibilitas, fleksibilitas, dan efektivitas pembelajaran. Metode seperti pembelajaran online, platform pembelajaran digital, dan penggunaan perangkat teknologi di kelas menjadi lebih umum dan dipandang sebagai alat yang mendukung pendidikan.
Ketika masyarakat kontemporer menjadi lebih sadar akan inklusi dan keragaman pendidikan, mereka akan mendukung pendidikan inklusif yang memenuhi kebutuhan dan perbedaan individu siswa, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus atau latar belakang budaya yang beragam. Pendidikan harus memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang, terlepas dari latar belakang atau karakteristiknya.
Dampak materialisme terhadap pendidikan
Materialisme dapat menyebabkan siswa dan bahkan seluruh sistem pendidikan terlalu fokus pada hasil dan prestasi. Pendidikan lebih kepada mendapatkan nilai tinggi, memenangkan penghargaan, atau mendapatkan posisi yang dianggap bergengsi. Hal ini dapat mengabaikan pentingnya proses belajar yang sehat, eksplorasi kreatif, dan pengembangan pribadi siswa.
Ada banyak tekanan dan tekanan karena persaingan sengit untuk kekayaan dan status. Dalam lingkungan pendidikan, ini dapat menciptakan lingkungan yang penuh tekanan dan stres. Siswa mungkin merasa terbebani untuk memenuhi standar yang tinggi, memenuhi harapan orang tua atau masyarakat, dan berusaha mencapai prestasi yang tampaknya memberikan kepuasan materi.