Penanaman Ramadhan karena ketika terjadi perubahan nama-nama bulan yang kemudian dikenal dengan nama Hijriah, penduduk Mekkah menamai bulan-bulan sesuai dengan iklim yang mereka alami ketika itu atau tradisi yang mereka lakukan. Ramadhan identik dengan puasa, maka dinamakan bulan puasa. Meski artinya Ramadhan adalah sangat panas. Karena masyarakat terdahulu memberi nama pada bulan-bulan dengan bahasa terdahulu, mereka menamakan bulan dengan musim yang bertepatan pada bulan tersebut dan Ramadhan pas bertepatan dengan musim panas.Di malam Ramadan, umat Muslim juga dianjurkan untuk melakukan ibadah shalat malam atau yang biasa disebut dengan shalat Tarawih. Shalat Tarawih dilakukan usai shalat isya dan dapat dilakukan secara sendiri atau berjamaah.
Puasa adalah kegiatan menahan lapar dan haus serta hawa nafsu mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Sebelum berpuasa, umat Islam dianjurkan untuk makan sahur. Sahur adalah sebuah istilah Islam  yang merujuk kepada aktivitas makan yang dilakukan pada dini hari bagi yang akan menjalankan ibadah puasa.
Puasa adalah makna dari kata "shaum". Shaum memiliki arti menahan diri. Puasa mengajarkan cara pola komsumsi yang benar. Berpuasa menuntut kita untuk menahan hawa nafsu sehingga terhindar dari berbagai penyakit.
Bentuk jamak dari shaum yaitu shiam yang disebut sebanyak 9 kali dalam Al-Qur'an. Shiam yang disebutkan sebanyak 9 kali ternyata sama dengan bulan Ramadhan yang merupakan bulan ke-9 pada kalender Hijriah.
Pada matematika memiliki sepuluh angka bilangan yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Dimana angka bilangan ini membentuk sebuah siklus yang apabila sampai pada angka terbesar akan kembali pada posisi awal. Posisi awal inilah yang dinamakan fitrah. Fitrah yaitu kesucian (aid al-fitrih) pada manusia yang ada semenjak lahir.
Idul fitri adalah perayaan besar yang menjadi momen kemenangan bagi seluruh umat Isslim. Momen kemenangan ini dicapai setelah umat Islam menjalankan ibadah puasa denagn berjuang mengendalikan nafsu dan berbagai keburukan di bulan Ramadhan. Selain itu, juga menjadi momen bagi umat Islam untuk saling bermaafan.Idul fitri disambut dengan gembira untuk merayakan selesainya puasa Ramadhan. Idul fitri tak hanya diartikan sebagai kesucian, namun dapat diartikan sebagai ungkapan rasa syukur atas yang diperoleh setelah menjalankan ibadah puasa.
Idul fitri merupakan perayaan yang perlu disyukuri dan dibanggakan, Â karena Allah membuka ampunan seluas-luasnya pada hamba-Nya yang melaksanakan sholat Idul Fitri. Di mana Allah berfirman, setiap umat Islam yang telah menjalankan ibadah puasa maka perlu mendapatkan upah atau ganjaran kebaikan, dan Allah memberikan maaf kepada umat-Nya.
Semua yang dilakukan saat Ramadhan harus memiliki niat dan ketulusan karna Allah SWT. Dengan itu maka Allah SWT akan menjaga fitrah kita sebagai manusia, untuk selalu mengabdi kepada Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H