Saya cuma bisa tersenyum, yang terasa kecut.
Ternyata para pemuda populer itu, tak sepopuler seperti asumsi saya.
Saya lihat jam tangan, masih tiga puluh menit tersisa,
cerita saya berputar di dalam kepala.
Â
tulisan ini juga bisa dibaca di sini.
Â
http://www.kelasinspirasi.org/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!