Ibu  : " Ooooo, begitu ya Dek. " komentarnya dengan nada tak merasa bersalah.
Ibu itu langsung pergi meninggalkanku, dan aku mulai bingung... Hmm, kok jahat banget sih aku dikatain sebagai pembantu???? Hiks..Hiks... Padahal ibu tadi kan tetangga aku sendiri? Masak dia tidak mengenalku sebagai anak yang punya rumah tersebut. hufft, mentang-mentang dia orang kaya jadi kelihatan agak sombong dech.
Aku melihat ujung kakiku sampai ke pakaian yang aku kenakan. Dan aku bertanya pada diri aku sendiri, benarkah aku berkostum seperti pembantu? apakah wajah aku layaknya seorang pembantu..? Hmm, gak tau dech. Yang jelas aku tak merasa begitu, tapi seorang pembantu memang harus patut dihargai.
Aku kembali melanjutkan goyangan sapuku tadi sampai benar-benar jobin itu bersih dari debu..Selesai kerjaanku.
*********
Pertanyaanku butuh jawaban :
- Dosakah jika aku marah/kecewa sama ibu tadi?
- Siapa yang salah? Aku atau ibu tadi? sehingga timbul kekecewaan di hatiku.
- Pesan dan kesan apa setelah baca cerita ini?
NB : cerita ini diambil dari pengalaman pribadi penulis ketika masih duduk di bangku SMP...semoga cerita ini menjadi pelajaran hidup bagi pembaca semua..Amiin. okeh...jangan lupa komennya yah...salam kompasiana...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H