Mohon tunggu...
farah noviatri
farah noviatri Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Airlangga

Halo ! Saya Farah Noviatri Aziza, saya adalah mahasiswi S1 Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Setop Penyalahgunaan Kata "Maghrib" Untuk Cyberbullying !

15 Juni 2024   23:06 Diperbarui: 15 Juni 2024   23:08 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam era digital yang semakin maju, penggunaan bahasa di media sosial dan platform daring lainnya kerap kali mengalami penyimpangan. Salah satu fenomena yang muncul belakangan ini adalah penyalahgunaan kata "Maghrib" untuk tujuan cyberbullying. Kata yang seharusnya memiliki makna religius dan budaya ini kini dipelintir menjadi alat untuk melakukan pelecehan daring. Salah satu fenomena yang memprihatinkan adalah penyalahgunaan kata "Maghrib" khususnya adalah bertujuan untuk menghina warna kulit seseorang. Aksi ini mencerminkan bentuk rasisme yang sangat mengkhawatirkan dan perlu mendapatkan perhatian khusus bagi bangsa Indonesia.

Pengertian Cyberbullying

Cyberbullying adalah bentuk kekerasan atau intimidasi yang dilakukan menggunakan sarana elektronik, seperti internet, media sosial, atau teknologi lainnya. Kekerasan ini telah menjadi lebih umum, terutama di kalangan remaja dan anak-anak, karena penggunaan teknologi digital yang meningkat. Cyberbullying dapat berupa posting rumor, ancaman, komentar yang tidak sopan, pengunggahan informasi pribadi, atau bahkan penggunaan kata-kata kejam. Dampak negatif cyberbullying dapat berupa penurunan self-esteem, kesepian, kehilangan kepercayaan, dan bahkan perilaku self-harm.

Asal Usul dan Makna Kata "Maghrib"

Maghrib adalah salah satu waktu shalat dalam agama Islam, yang menandai waktu matahari terbenam. Secara budaya, Maghrib juga menandakan waktu berkumpulnya keluarga dan permulaan malam. Namun, di tangan para pelaku cyberbullying, kata ini selalu disalahgunakan untuk menyindir, mengejek, atau bahkan merendahkan seseorang yang memiliki kulit gelap.

Penyalahgunaan di Dunia Maya

Cyberbullying menggunakan kata Maghrib dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti :

1. Komentar negatif di media sosial (tiktok, Instagram, X, dll)

Biasanya pelaku meninggalkan komentar dengan unsur menghina dengan kata Maghrib sebagai metafora yang ditujukan kepada orang yang memiliki jenis kulit yang dianggap sang pelaku 'gelap'. Biasanya ditujukan kepada orang yang memiliki jenis kulit sawo matang dan cokelat kehitaman.

2. Forum daring

Pelaku akan mengirimkan pesan dan berpartisipasi dalam diskusi daring dan menyisipkan komentar rasis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun