Mohon tunggu...
Farah Naila
Farah Naila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Hobi saya menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Seberapa Penting Sih Asupan Gizi Keluarga Untuk Kesehatan Kita Di Masa Depan?

6 Januari 2025   22:31 Diperbarui: 7 Januari 2025   12:33 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makan Bersama Keluarga (sumber: jpg-indonesia.net)

Anak yang jarang mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan akan berisiko terkena penyakit gangguan pencernaan, sayuran dan buah memiliki banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Ibu maupun ayah sebaiknya mengingatkan keluarga untuk hidup sehat dengan mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, dikarenakan sayur maupun buah merupakan komponen penting untuk menjaga kesehatan tubuh kita secara keseluruhan. Selain mengalami gangguan pencernaan, risiko penyakit lainnya seperti kekurangan asupan serat, kekurangan vitamin dan mineral timbul muncul.

3. Anak Mengalami Stunting Atau Kekurangan Asupan Gizi Seimbang

Stunting (sumber: rsum.bandacehkota.go.id)
Stunting (sumber: rsum.bandacehkota.go.id)

Stunting menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization) merupakan sebuah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat dari gizi buruk, infeksi yang berkepanjangan dan lingkungan yang tidak bersih. Agar terhindar dari penyakit Stunting, keluarga harus menjaga asupan gizi yang seimbang seperti menerapkan konsep 4 sehat 5 sempurna bagi anak atau dengan konsep yang terbaru yaitu Isi Piringku. Isi Piringku telah diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2014, dalam satu piring yang kita konsumsi setengah bagian piring kita isi dengan sayur-sayuran dan buah, sedangkan sebagian lagi kita isi dengan makanan pokok serta lauk pauk.

Strategi Apa Yang Harus Keluarga Terapkan Untuk Memenuhi Asupan Gizi Yang Seimbang Bagi Anak?

Ibu dan Ayah pastinya bingung bagaimana cara menerapkan asupan gizi yang seimbang untuk anak, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah libatkan anak dalam perencanaan makanan atau mengajak anak untuk pergi berbelanja bersama dan kenalkan makanan-makanan yang sehat pada anak. Hal tersebut juga memberikan kesempatan yang baik bagi anak untuk mengetahui mana saja makanan yang sehat dan yang kurang sehat, anak pun merasa puas dan lebih cenderung ingin makan makanan yang lebih sehat.

Selain itu, biarkan anak memilih makanan yang mereka suka contohnya, saat keluarga menunjukkan sayur atau buah-buahan berikan anak kesempatan untuk memilih apa yang dia mau, hal ini dapat membantu mereka mengembangkan selera untuk berbagai makanan sehat dan menghindari membentuk preferensi untuk pilihan yang tidak sehat.

Anak-anak kerap menyukai sesuatu yang lucu pada makanan mereka, salah satu strategi keluarga menerapkan asupan gizi seimbang bisa menggunakan cara yang kreatif seperti, buatkan anak makanan dengan plating yang kreatif dan membuat tampilan makanan tersebut mengunggah selera mereka. Jadi, asupan gizi seimbang sendiri tentunya sangat penting bagi tubuh kita dan keluarga juga berperan penting serta menjadi penentu gizi anak-anaknya.

Bekal Anak (sumber: kompas.com)
Bekal Anak (sumber: kompas.com)

Kesimpulan

Keluarga memiliki peran penting dalam memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang seimbang karena gizi yang optimal sangatlah penting untuk mendukung kesehatan dan kualitas hidup manusia. Keluarga yang tidak menerapkan hidup sehat, tidak membiasakan anggota keluarga nya untuk mempunyai asupan gizi yang seimbang membuat faktor risiko penyakit timbul seperti hipertensi, diabetes, obesitas, dan lain sebagainya. Dalam konteks keluarga, kesadaran tentang pentingnya asupan gizi harus ditingkatkan agar anggota keluarga dapat memiliki gaya hidup yang sehat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun