Mohon tunggu...
Farah Haura
Farah Haura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang pejuang beasiswa dengan prinsip "Hiduplah dengan tujuanmu sendiri, dengan tetap berserah diri kepada Tuhan. Tawakal."

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Soft Skill: Aspek Menuju SDM Berkualitas

29 Juni 2024   09:23 Diperbarui: 29 Juni 2024   09:29 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dunia kerja terus berubah. Kita harus siap beradaptasi dengan teknologi baru dan perubahan lingkungan. Seperti yang terjadi di era digitalisasi sekarang, hamper semua sektor dari pendidikan sampai kuliner memiliki perubahan dalam digitalisasi karena tanpa mengikuti arus digitalisasi sektor tersebut bisa saja tergerus dengan arus perubahan. Maka adaptabilitas yang dimiliki sangat bermanfaat saat arus perubahan terjadi, jika tidak kemungkinan individu akan memiliki peluang bisa sangat kecil.

Memiliki soft skill yang baik dalam kemampuan komunikasi, kepemimpinan, kerjasama tim, kreativitas dan inovasi, bahkan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada pada lingkungan individu tersebut. Maka soft skill sangat perlu untuk ditingkatkan dan dikembangkan.

Peningkatan soft skill di Indonesia umumnya perlu ditingkatkan. Seperti yang dikatakan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, "Hal tersebut ditemui pada semua sektor pekerjaan. Padahal soft skill tersebut sangatlah penting untuk meningkatkan produktivitas ekonomi" Kompas 100 CEO Forum (22/11/2019).

Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dalam usaha pengembangan SDM untuk meningkatkan produktivitas ketenagakerjaan di Indonesia. Namun, masih terdapat beberapa hambatan dalam penerapan kebijakan tersebut, seperti belum terjadinya integrasi antara Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Pendidikan.

Selain pemerintah, untuk meningkatkan kualitas SDM, diperlukan strategi kolaboratif antar pemangku kepentingan, dalam hal ini terjadi antar pihak perusahaan dengan pelamar pekerjaan yang harus dapat memahami strategi apa yang akan dilakukan kedepannya. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan relasi dan komunikasi, mengembangkan kemampuan bekerja sama dalam tim, serta mengembangkan kemampuan dasar dalam memimpin organisasi atau kelompok kecil.

Pengembangan soft skill juga dapat dilakukan melalui pelatihan dan pendidikan, dapat di lingkungan pelajar sekolah atau mahasiswa perkuliahan. Contohnya, program pengabdian kepada masyarakat di sebuah SMA telah membantu meningkatkan pemahaman dan kesadaran siswa tentang pentingnya soft skill pada era sekarang yang disebut sebagai gen z. Begitu juga pada perguruan tinggi, mahasiswa harus dilibatkan dalam proses belajar dan kehidupan kampus secara terstruktur dan terintegrasi juga penerapan tri dharma perguruan tinggi, sehingga mereka dapat bersikap kritis dan beradaptasi dengan perubahan.

Maka dari itu, Pengembangan soft skill sangat penting dalam meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. Pemerintah, perguruan tinggi, dan perusahaan harus bekerja sam dalam meningkatkan kemampuan soft skill agar menghasilkan SDM yang memilik kualitas tinggi dan kritis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun