7). Tolong-menolong, yaitu memberikan bantuan kepada yang membutuhkan tanpa ikut campur tangan dalam hal urusan pribadi agar tidak mengurangi kebebasannya.
8). Damai, yaitu masing-masing individu ataupun masyarakat saling menghormati dengan adil.
9). Berperadaban tinggi, yaitu masyarakat madani sangat mencintai ilmu pengetahuan serta memanfaatkannya untuk ilmu pengetahuan manusia.
10). Meluasnya kepercayaan dan kesetiaan, yaitu masyarakat telah mengakui keterkaitannya dengan masyarakat lainnya dan tidak mementingkan kepentingan pribadi.
Faktor penghambat yang mempengaruhi masyarakat madani, yaitu :Â
*Penguasa politik cenderung menguasai rakyat agar patuh kepadanya.
*Masyarakat madani diasumsikan sebagai orang yang bodoh dibandingkan dengan penguasa.
*Penguasa membatasi ruang gerak individu dalam bidang politik. Karena inilah masyarakat sulit mengungkapkan pendapatnya.
Sejarah masyarakat madani
Untuk mewujudkan masyarakat madani tidaklah mudah. Sudah berbagai cara dan usaha telah dilakukan. Baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Untuk mewujudkan masyarakat madani dalam jangka pendek contohnya adalah memilih seorang pemimpin. Pemimpin tersebut harus bisa dipercaya semua orang dan bijaksana.Â
Sejarah masyarakat madani bisa dilihat dalam masyarakat Yunani kuno. Raharjo (1997), mengungkapkan bahwa istilah social society telah ada dari zaman sebelum masehi. Cirero adalah seorang orator dari Yunani kuno yang mencetuskan istilah social society pertama kali.