Mohon tunggu...
Farah Annisa Hardasari
Farah Annisa Hardasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jika hanya memanjakan rasa takutmu, maka kamu tidak akan pernah memulainya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa BK Uhamka Melakukan Kegiatan Wawancara dan Observasi di TKQ Taam Al-Ittihad, Jakarta Timur

13 Juli 2022   17:28 Diperbarui: 13 Juli 2022   17:44 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Guru dan Peserta Didik. Dokpri

LAPORAN NARASI HASIL OBSERVASI PEMBERIAN LAYANAN BK

KELOMPOK 1 ( AR-RAHMAN ) :

  1. Farinda Trihardayanti Fatikha ( 2001015130 )
  2. Laela Wahyu ( 2001015078 )
  3. Muhammad Rizki ( 2001015112 )

Wawancara yang dilakukan di Tkq-Taam Al-Ittihad bertujuan untuk mengetahui kelebihan, kelemahan serta perkembangan pembelajaran anak-anak. Dalam wawancara ini kami mendapatkan informasi bahwa jumlah tenaga pengajar ada dua orang dan peserta didik  sebanyak 17 orang dikelas B. 

Respon yang diberikan ketika anak mengalami kesulitan belajar yaitu dengan memberikan kebebasan kepada anak-anaknya, memberikan materi yang menarik, mengajak anak-anak secara nyata dengan adanya objek.kegiatan berkarya untuk mengembangkan kreativitas anak yaitu membuat suatu benda dengan barang bekas, sampah dan lainnya. 

Hambatan yang sering terjadi ketika dalam pembelajaran yaitu Setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda ada yang nurut, pecicilan. Memang mengaturnya butuh waktu kita tetap memberikan sebuah pemahaman, mengarahkan dan membiasakan anak untuk berbuat baik. 

Setelah selesai wawancara kami diberikan arahan untuk hari berikutnya melakukan observasi dengan kepala Yayasan dan guru pengajar dengan menjelaskan teknik dan model pelayanan pembelajaran yang akan diajarkan atau sampaikan agar bisa lebih mempersiapkan diri dan lebih memahami tekniknya.

Selain wawancara kami juga melakukan observasi untuk mendapat gambaran nyata tentang cara mengajar anak, mendapatkan wawasan yang luas cara mengajar dan menangani anak usia 5-8 Tahun, melihat kinerja guru baik dari cara mendekati , cara berbusana,

dan bersikap terhadap anak yang diajar serta mengetahui proses pengajaran dan cara berkomunikasi dengan anak. Melakukan observasi dan memberikan pelayanan Bimbingan Konseling di Tkq-Taam Al-Ittihad bertujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan dan kesejahteraan anak usia 5-- 8 tahun,

mengembangkan dalam hal kehidupan beragama, kemandirian, kemampuan berbahasa, kognitif, motorik, kreatifitas, mengendalikan emosi, bergaul, dan peka terhadap kehidupan. Dari observasi ini, kita dapat mengetahui bahwa guru yang mengajar sangat bagus dan menggunakan model belajar yang menarik, fasilitas dan sarana prasarana sudah lengkap dan sangat baik, proses pembelajaran teratur dan disiplin.

Hal ini, kami  memberikan layanan informasi dan pembelajaran kepada anak-anak di Tkq-Taam Al-Ittihad. Dengan memberikan layanan Informasi dalam membantu anak agar bisa menerima maupun memahami semua informasi, termasuk informasi diri, sosial, belajar, berkarir, bergaul yang berfungsi sebagai pencegahan dan pemahaman. 

Kemudian kami juga memberikan layanan Pembelajaran agar anak bisa mengembangkan sikap dan mempunyai kebiasaan belajar yang baik. Sehingga, anak dapat menguasai materi belajar maupun penguasan kompetensi yang cocok sesuai dengan kemampuan dan kecepatan diri dalam berbagai aspek tujuan maupun kegiatan belajar yang berperan untuk pengembangan.

Pada saat pemberian layanan dan mengamati keseluruhan kami melihat anak-anak memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan ada anak yang harus diberikan bimbingan khusus yaitu bernama Erlangga, dia mempunyai kekurangan dari fisiknya yaitu mata. Walaupun dia memiliki kekurangan tetapi semangat belajarnya sangat tinggi dan rajin dalam kelas dengan mengerjakan tugas yang telah diberikan dan kreatif. Tetapi dalam pemberian layanan kami memberikan perhatian khusus kepadanya dan memperlakukan sama seperti teman-teman lainya. 

Dan ada Kerjasama antara guru pengajar dan orang tua agar erlangga dapat menjalani kehidupan dalam dunia Pendidikan khususnya disekolah tidak merasa berbeda dan terasingkan. Lalu ada yang bernama Hilmi anak yang paling aktif dan tidak bisa diem karena usia yang paling muda. Harus selalu diarahkan, dibimbing , diperhatiin,

diajarkan karena kalu tidak dia bakalan tidak mengerjakan tugas atau yang lainnya karena lebih memilih bermain dan asik sendiri tetapi kalau sudah dinasehatin dia nurut dan langsung memperhatikan pada saat pembelajaran. Kemudian ada yang bernama Fatih dan Alfar anak yang paling kalem dan kurang bergaul, dan paling lama dalam mengerjakan tugas selalu mengumpulkan paling belakangan.

hal ini saya berusaha memotivasi mereka dan mengajak teman-temannya untuk selalu memberi dukungan dan mengajak main keduanya agar tidak selalu menyendiri dan bisa turut aktif. Anindita dan Almira anak yang tidak bisa jauh dari orang tuanya dan sulit beradaptasi selama pembelajaran. 

Kami memberikan pelayanan dengan berusaha membujuk anindita dan almira agar bisa beradaptasi dengan baik. Memberikan dorongan agar mau ikut belajar tanpa didampingi orang tuanya dan akhirnya mereka mau mengikutinya. Karena anak akan menuruti kita kalau kita tetap sabar dalam mengambil hati mereka, tetap memperlakukan dengan baik dan jangan terlalu memaksa. 

Afika dan Arum anak yang kurang mendapat perhatian dari kedua orang tuanya. Dari hal kecil buku yang seharusnya ada ditempat belajar tetapi mereka tidak ada karena hilang dan tidak dikumpulkan, 

pada saat pandemic sedang meluap-luapnya dilakukan pembelajaran melalui zoom tetapi mereka berdua sama sekali tidak mengikuti karena orang tua yang tidak peduli akan perkembangan anaknya. Afika yang seharusnya sudah SD dan usia yang paling tua diantara teman-temanya berusia 8 tahun. 

Afika sering merasa berbeda dan kadang ada teman yang mengejeknya dan yang membuat dia merubah sikap menjadi anak pendiem, sering murung dan menjauh dari temannya karena merasa beda. Sebenarnya pikiranya pun sudah lebih dewasa dari teman-temannya. 

Dia pun juga aktif dan kreatif. Kami pun bekerjasama dengan guru pengajar untuk berusaha agar dapat menghubungi orang tuanya. Tetapi kedua orang tuanya sibuk bekerja dan sulit untuk bertemu dengannya. Dengan itu kami dan guru berusaha untuk menjadi rumah kedua buat dia tempat dia bercerita agar tidak menganggu perkembangan belajarnya.

Ririn anak yang paling kritis dalam berpikir, selalu mengingatkan teman-temannya dalam hal kebaikan, selalu aktif dalam bertanya dan menjawab, selalu mengarahkan temannya. Dalam memberikan pelayanan kami mengajarkan mereka mengenal nama bentuk, buah, sayuran dan warna. Kami juga mengajarkan mereka mengeja huruf, bernyanyi, menyusun lego, menggambar dan mewarnai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun