Hal ini cukup menyulitkan penulis, meskipun bermanfaat jika digunakan dalam batas wajar. Penulis mendapatkan manfaat, seperti dapat mengerti diri penulis dengan baik, mengerti tujuan yang hendak dicapai dan berusaha mewujudkannya. Intuisi ini bersifat subjektif karena berada dalam diri penulis, maka penulis cenderung memandang sebuah kejadian sebagai suatu hal yang subjektif. Kemudian, karena intuisi ini berasal dari dalam diri, maka penulis cenderung membuat hasil intuisi (karya seperti tulisan, lukisan dsb) yang tidak mengikuti zaman.Â
Penulis cenderung membuat karya yang tidak relevan dengan masa sekarang karena biasanya cenderung berhubungan dengan masa lalu atau masa depan. Maka dari itu, penulis sering kesulitan jika diminta untuk menulis berita yang aktual atau menulis artikel yang relevan dan sedang booming karena penulis cenderung memiliki fantasi sendiri yang seringkali tidak relevan dengan zaman. Penulis juga lebih menyukai dan menghabiskan waktu untuk bahan bacaan, podcast, video fiksi dan teori-teori abstrak yang seringkali sulit dipahami orang pada umumnya.
 Diikuti fungsi feeling extroverted yang artinya penulis mudah mengerti perasaan orang lain dengan baik (mungkin inilah yang memengaruhi hasil tes kepribadian lain yang menyatakan bahwa penulis memiliki kemampuan interpersonal yang baik). Penulis juga sering membuat keputusan berdasarkan apa yang dirasakan seseorang.Â
Setelah merefleksikan beberapa hal, ini benar adanya. Penulis dengan mudah menebak emosi teman yang sedang marah, kecewa, sedih, dari wajah mereka meski mereka diam. Bahkan seringkali terbayang, dan ketika bertanya apakah dugaan penulis benar, mereka menjawab benar. Selain itu, penulis sering tiba-tiba menangis saat melihat pengemis atau gelandangan dipinggir jalan karena memikirkan ada diposisi mereka, membayangkan kesulitan keluarga mereka dalam mencari uang untuk makan.Â
Fungsi ini juga membantu penulis dalam mengekspresikan ide penulis. Bagaimana ide penulis ini mudah untuk dipahami orang lain secara jelas (banyak dari teman penulis yang mengatakan bahwa penulis cocok untuk menjadi guru atau dosen) mungkin dikarenakan fungsi ini.
Jadi, untuk teman-teman introvert jangan berkecil hati jika pendapat kita seringkali tidak di dengar, jika opini kita seringkali dibungkam bahkan sebelum kita berbicara, ketika kesulitan untuk bekerjasama di kelompok besar atau berbicara di depan umum. Tenang, skill bisa dilatih, jangan jadikan kepribadian sebagai alasan untuk menggunakan fixed mindset, justru dengan mendalami kepribadian kita, kita bisa mengembangkan skill dengan cara unik kita sendiri, dan tentu saja, kepribadian ini tidak memengaruhi 100% kehidupan kita, masih ada faktor lingkungan yang membawa dampak pada diri kita dalam bersikap, pengambilan keputusan, dsb. Selamat berpetualang!
     Â
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H