Setiap orang memiliki gaya belajar masing-masing. Gaya belajar dibagi menjadi 3 tipe yaitu visual, auditori, dan kinestetik.
Visual
Gaya belajar visual adalah proses pembelajaran yang memfokuskan pada aspek visual sebagai penerima informasi dan pengetahuan utama. Individu dengan gaya belajar visual akan lebih cepat memahami materi baru jika diberi kesempatan untuk melihat dan memvisualisasikan konsep.
- Mudah mengingat dari yang dilihat
- Lebih suka membaca daripada dibacakan
- Berbicara dengan tempo yang cukup cepat
- Lebih menyukai melakukan demonstrasi daripada pidato
- Sulit menerima instruksi verbal kecuali ditulis
- Tidak mudah terdistraksi dengan keramaian
- Suka menggambar apapun di kertas
Auditori
Gaya belajar auditori adalah proses pembelajaran yang mengandalkan pada aspek pendengaran sebagai sumber informasi dan pengetahuan utama. Individu dengan gaya belajar auditori akan lebih mudah memahami materi baru jika diberi kesempatan untuk mendengar dan mengulang konsep.
- Suka mengingat dari apa yang didengar
- Mudah terdistraksi dengan keramaian
- Kesulitan dalam tugas yang berhubungan visual
- Pandai menirukan nada dan irama suara
- Senang membaca dengan mengeuarkan suara
- Pembicara yang fasih
- Mudah mengingat nama orang baru
Kinestetik
Gaya belajar kinestetik adalah proses pembelajaran yang mengandalkan pada aspek gerakan fisik, menyentuh, dan merasakan sebagai sumber informasi dan pengetahuan utama. Individu dengan gaya belajar kinestetik akan lebih mudah memahami materi baru jika diberi kesempatan untuk bergerak, bekerja, dan menyentuh objek.
- Menyukai praktek
- Kadang kesulitan menulis tetapi pandai bercerita
- Menyukai aktivitas Gerakan tubuh seperti olahraga
- Banyak menggunakan Gerakan tubuh
- Menghafal dengan cara berjalan maupun melihat
Memodifikasi Jenis-Jenis Belajar
Beberapa jenis modifikasi pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru meliputi:
- Memodifikasi Gerakan: Siswa dengan gaya belajar kinestetik membutuhkan gerakan untuk meningkatkan konsentrasi. Guru dapat meminta siswa untuk memodifikasi gerakan yang sesuai dengan pembelajaran, seperti berdiri, berjalan, atau menggunakan gerakan tubuh lainnya.
- Diskusi Kelas: Untuk mengatasi kecemasan siswa terkait menjawab pertanyaan di depan kelas, guru dapat menerapkan diskusi kelas. Ini memungkinkan siswa untuk berkomunikasi dan berdiskusi secara lebih santai.
- Alat Bantu Visual: Siswa visual dapat diberikan alat bantu visual seperti gambar, diagram, atau video untuk membantu mereka memahami materi dengan lebih baik.
- Instruksi Verbal: Siswa auditori lebih baik memahami materi melalui instruksi verbal, seperti ceramah, diskusi, atau rekaman audio.
- Teknologi: Penggunaan teknologi, seperti program pengolah kata, bisa membantu siswa yang mengalami masalah memori dan meningkatkan kemampuan menulis.
- Kerja Kelompok:Â Kerja kelompok dapat membantu siswa yang kesulitan belajar secara mandiri. Mereka dapat memecahkan masalah bersama dengan bantuan teman-teman.
- Instruksi Diferensiasi: Guru dapat mengadopsi instruksi yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan beragam siswa dengan gaya belajar yang berbeda.
- Penilaian: Penilaian formatif dapat memberikan umpan balik kepada siswa selama pembelajaran, membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan mereka.
Dengan menerapkan modifikasi pembelajaran, siswa dapat merasa lebih termotivasi, tidak bosan, dan memiliki peluang yang lebih baik untuk memahami dan mengingat materi. Modifikasi pembelajaran juga mempertimbangkan berbagai gaya belajar, seperti kinestetik, visual, dan auditori, sehingga setiap siswa memiliki peluang yang sama untuk berhasil dalam pembelajaran. Impian guru adalah membantu setiap siswa mencapai potensi maksimal mereka.