Mohon tunggu...
Faradisa Mawaldah
Faradisa Mawaldah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa: Jendela Dunia

10 Januari 2025   17:30 Diperbarui: 10 Januari 2025   17:20 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

"Bahasa: Jendela Dunia"

Prolog:

Di bawah rimbunan pohon besar di sebuah taman yang tenang, dua teman duduk berbincang, membuka perspektif satu sama lain tentang sebuah hal yang kerap terabaikan: bahasa. Alya, seorang remaja yang mencintai bahasa dan budayanya, melihat bahasa Indonesia sebagai karya seni dan identitas bangsa. Di sisi lain, Sekar seorang pemuda yang lebih pragmatis, menganggap bahasa hanya sebagai alat komunikasi biasa, tanpa makna lebih dalam.

Namun, perbincangan kecil di taman itu perlahan mengubah pandangan mereka. Dalam suasana hangat Bulan Bahasa, dialog mereka menjadi cerminan bagaimana bahasa, jika dimaknai dengan lebih mendalam, mampu menyatukan, menginspirasi, bahkan mengubah pandangan seseorang.

"Bahasa: Jendela Dunia" mengajak kita menyelami makna bahasa sebagai jembatan budaya, seni, dan rasa. Sebuah perjalanan singkat tentang bagaimana kata-kata yang sederhana bisa menjadi alat menciptakan perubahan besar.

Tokoh:

1. Alya - Seorang remaja yang sangat mencintai bahasa dan budaya.

2. Sekar- Teman Alya yang tidak terlalu tertarik dengan bahasa Indonesia.

Latar:

Sebuah taman yang sepi, dengan beberapa kursi dan pohon besar. Di sebelah kiri, ada meja yang dipenuhi buku dan laptop. Di sebelah kanan, ada bangku taman yang nyaman

ADEGAN 1: DI TAMAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun