Perkembangan kemampuan bahasa terjadi pada anak sejak bayi baru lahir sampai dengan usia lima tahun. Kemampuan berbahasa anak meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. kita sebagai orang tua dapat memberikan stimulus  yang sesuai dengan usianya. Stimulus dapat diberikan melalui interaksi antara anak dengan lingkungannya seperti, orang tua, keluarga, teman seusianya sehingga anak terbiasa untuk mengekspresikan apa yang mereka pikirkan dan orang lain pun memahami apa yang telah diingat oleh anak.
4. Asepek perkembangan sosio-Emosional Anak usia dini
Perkembangan sosio-emosional anak usia dini dimulai sejak seorang bayi dilahirkan. Hal tersebut dapat dilihat saat anak tersenyum atau menghentakkan kaki saat ia senang. Pada masa pertumbuhan, anak akan sering menunjukkan emosinya dengan gerakan otot seperti melempar, membanting, ataupun memukul barang. Hal ini dikarenakan perkembangan bahasa anak yang  masih terbatas. seiring dengan pertambahan usia anak sudah mampu berbicara dan mengungkapkan apa yang mereka inginkan melaui verbal.
ada beberapa karakteristik anak usia dini yang khas diantaranya yaitu:
a. Pribadi yang unik
b. Suka berimajinasi
c. Memiliki rasa ingin tahu yang besar
d. Menunjukkan sikap egosentris
e. Memiliki rentang daya konsentrasi  yang pendek
Untuk menghadapi karakter diatas peran orang tua sangatlah dibutuhkan untuk mengarahkan, memberi contoh dan menanamkan nilai-nilai kebaikan karena kita orang tua adalah Role model untuk anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H