Mohon tunggu...
faradila alamri
faradila alamri Mohon Tunggu... -

ketika ku dengar adzan yang ku dengar hanyalah panggilan kiamat ketika kulihat salju yang kulihat hanyalah bulu beterbangan ketika kulihat belakang yang kulihat hanyalah hari perhitunganku -Sitti Rabi'ah Al-adawiyah-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Selamat Hari Boneka

14 Mei 2017   19:38 Diperbarui: 14 Mei 2017   19:54 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

          Selamat hari boneka…….

          Haaah ? …..

Aku seorang gadis yang terkenal degan sifat yang jutek , judes dan tak mau tau apa-apa yang terjadi dengan mereka di sekitarku. But .. itu lah aku yang tak mau ikut campur urusan orang lain.

Tiba saatnya aku diutus untuk pergi ke luar kota. Sempat tak dizinkan tapi dengan berbagai caraku hingga akhir aku diizinkan untuk pergi keluar kota mengikuti lomba.

Merasa terawasi, merasa ada yang memperhatikan diri ini, tapi aku tak mau gr mungkin hanya perasaan biasa-biasa sajakarna baru pertama kali bepergian sendiri dengan kawan-kawan baru.

Setelah dalam pesawat terasa aneh, seorang pramugari terus tersenyum-senyum padaku, tapi aku tetap tenang dan mengganggap semua tidak ada apa-apa.

Sampailah aku di bandara setelah beberapa jam dalam perjalanan dari kota ku , ini adalah pengalaman pertama ku dikota orang lain. Pada saat sibuk mengatur barang-barang dibandara, aku dikejutkan oleh seorang pilot yang membawa boneka teddy bear sambil mengulurkan tangannya yang sedang memengang boneka tersebut dan ia berkata kepadaku :

Selamat hari boneka …. (sambil tersenyum bahagia)

Aku kaget dan penuh keheranan dalam hatiku bertanya-tanya adakah hariu boneka ?

Lalu aku menjawab : hehe mungkin kah anda salah orang .

Pilot : tidak. Aku tidak salah orang.

Aku : adakah hari boneka?

Pilot : ada.

Aku : maaf pakmungkin anda salah orang (biar nggak salah tinggkah aku langsung berwatak keras karena malu dilihat samakawan-kawan lainnya)

Pilot : tidak aku tidaksalah orang. Dari bandara dikotamu tadi aku sudah memperhatikanmu dan mencuri pandang kepadamu, inginku melihat senyummu yang manis itu lagi. aku pikir jika ku berikan noneka ini senyum itu akan terukir kembali.

Aku : (terdiam tanpa kata) 

Kawan-kawanku : heeiiiii ayooo cepaat jangn lama-lama nanti kita bisa ketinggalan bus.

Aku : dag dig dug …. Apalah yang terjadi di hati ini … hingga akhirnya ku ambil bonekaitu dank u berikan senyumku yang pernah ia lihat sewaktu di bandara dikotaku.

Tiba-tiba pilot itu berkaca-kaca matanya  dan ia berkata :

Pilot : jujur senyummu seperti senyum seseorang yang ku cintai dia adalah masa depanku.tapi apalah dayaku. Semua juga pada akhirnya akan kembali ke pangkuanNya.

Aku tambah kaget sambil berkata: pak pilot jangan samakan aku dengan senyum orang yang kau cintai,aku hanya anak remaja yang sedang belajar dunia pendidikan untuk meraih masa depanku.dan aku tersenyum karena aku merasakan perna kalinya aku keluar kota dengan usahaku sendiri. dan itu bagiku sangat menyenangkan.

Pilot : hingga saat itulah aku melihat senyum itu hadir kembali . maafkan aku. Teruslah mengejar cita-citamu semoga kau suksesselalu.

Aku : semoga kaujuga sukses dan mendapatkan yang terbaik bagi hidupmu dan terima kasih untuk bonekanya. Selamat hari boneka …

Pilot : yaah selamat hari boneka. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun